Pekerja Migran Bawa Devisa Rp227 Triliun Per Tahun

Pekerja Migran Bawa Devisa Rp227 Triliun Per Tahun 
NERACA
Jakarta - Pekerja migran Indonesia menghasilkan devisa sekitar Rp227 triliun per tahun, kata Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding. "Kedua terbesar setelah minyak dan gas, salah satunya adalah pekerja migran. Sebenarnya kalau ini dikelola secara baik itu akan menjadi pemecah masalah pengangguran," kata Abdul Kadir Karding, sebagaimana dikutip Antara, kemarin. 
Menurut dia, pengangguran terus bertambah, sehingga salah satu solusi adalah selain memperkuat dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya di Indonesia, juga kirim pekerja ke luar negeri. "Itu sebenarnya peluangnya besar, bekerja di luar negeri, penghasilannya jauh lebih besar dari pada di Indonesia," katanya.
Ia mencontohkan lulusan SMA/SMK di Korea gajinya bisa Rp18 juta-Rp23 juta di berbagai sektor, kalau perawat di Eropa di atas Rp20 juta. Di Kanada dengan sertifikat khusus bisa Rp59 juta-Rp80 juta. "Jadi peluangnya sangat terbuka lebar, problemnya adalah kalau ditinggal anak itu rasanya gimana, syaratnya gampang bahasa saja baru tambah skil. Bahasanya siapkan sejak awal jauh lebih bagus," katanya pula.
Ia menuturkan kenapa banyak kejadian perlakuan tidak adil terhadap pekerja-pekerja Indonesia di luar negeri, karena mereka berangkat tidak mengikuti prosedural atau ilegal. "Yang terdaftar menurut BI hampir 5 juta pekerja Indonesia di luar, tetapi banyak aktivis menyampaikan yang tidak terdaftar jauh lebih banyak. Paling banyak yang tidak terdaftar itu di Arab, Malaysia, dan sebagian di Hong Kong dan Taiwan," katanya lagi.
Dia menyampaikan Kementerian P2MI bertugas mengurangi orang yang berangkat kerja ke luar negeri tanpa keterampilan. "Kita siapkan pelatihannya, kita buka pelatihan-pelatihan di semua tempat sesuai permintaan job order dari luar negeri, negara tujuan," katanya pula.

 

 

NERACA

Jakarta - Pekerja migran Indonesia menghasilkan devisa sekitar Rp227 triliun per tahun, kata Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding. "Kedua terbesar setelah minyak dan gas, salah satunya adalah pekerja migran. Sebenarnya kalau ini dikelola secara baik itu akan menjadi pemecah masalah pengangguran," kata Abdul Kadir Karding, sebagaimana dikutip Antara, kemarin. 

Menurut dia, pengangguran terus bertambah, sehingga salah satu solusi adalah selain memperkuat dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya di Indonesia, juga kirim pekerja ke luar negeri. "Itu sebenarnya peluangnya besar, bekerja di luar negeri, penghasilannya jauh lebih besar dari pada di Indonesia," katanya.

Ia mencontohkan lulusan SMA/SMK di Korea gajinya bisa Rp18 juta-Rp23 juta di berbagai sektor, kalau perawat di Eropa di atas Rp20 juta. Di Kanada dengan sertifikat khusus bisa Rp59 juta-Rp80 juta. "Jadi peluangnya sangat terbuka lebar, problemnya adalah kalau ditinggal anak itu rasanya gimana, syaratnya gampang bahasa saja baru tambah skil. Bahasanya siapkan sejak awal jauh lebih bagus," katanya pula.

Ia menuturkan kenapa banyak kejadian perlakuan tidak adil terhadap pekerja-pekerja Indonesia di luar negeri, karena mereka berangkat tidak mengikuti prosedural atau ilegal. "Yang terdaftar menurut BI hampir 5 juta pekerja Indonesia di luar, tetapi banyak aktivis menyampaikan yang tidak terdaftar jauh lebih banyak. Paling banyak yang tidak terdaftar itu di Arab, Malaysia, dan sebagian di Hong Kong dan Taiwan," katanya lagi.

Dia menyampaikan Kementerian P2MI bertugas mengurangi orang yang berangkat kerja ke luar negeri tanpa keterampilan. "Kita siapkan pelatihannya, kita buka pelatihan-pelatihan di semua tempat sesuai permintaan job order dari luar negeri, negara tujuan," katanya pula.

BERITA TERKAIT

DPRD Pasuruan Apresiasi Polbangtan Malang Dukung SDM Pertanian Muda

NERACA Malang - DPRD Kabupaten Pasuruan apresiasi dukungan Kementerian Pertanian RI khususnya Polbangtan Malang, mendukung pengembangan petani muda Pasuruan di…

Inpres Jalan Daerah Mudahkan Konektivias

Inpres Jalan Daerah Mudahkan Konektivias NERACA Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa pelaksanaan Inpres Jalan Daerah…

Butuh Investasi Rp13.528 Triliun untuk Capai Pertumbuhan 8%

Butuh Investasi Rp13.528 Triliun untuk Capai Pertumbuhan 8% NERACA Jakarta - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

DPRD Pasuruan Apresiasi Polbangtan Malang Dukung SDM Pertanian Muda

NERACA Malang - DPRD Kabupaten Pasuruan apresiasi dukungan Kementerian Pertanian RI khususnya Polbangtan Malang, mendukung pengembangan petani muda Pasuruan di…

Pekerja Migran Bawa Devisa Rp227 Triliun Per Tahun

Pekerja Migran Bawa Devisa Rp227 Triliun Per Tahun  NERACA Jakarta - Pekerja migran Indonesia menghasilkan devisa sekitar Rp227 triliun per…

Inpres Jalan Daerah Mudahkan Konektivias

Inpres Jalan Daerah Mudahkan Konektivias NERACA Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa pelaksanaan Inpres Jalan Daerah…