Kolaborasi Pemerintah Dukung Pengembangan UMKM Pangan

NERACA

Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menekankan perlunya edukasi keragaman pangan lokal dan  pilihan makanan yang lebih sehat. Gelaran Salon International de L'alimentation (SIAL) Interfood ke-25 diharapkan menjadi kesempatan untuk saling belajar dan mencari cara untuk mendukung inisiatif pangan lokal dan ramah lingkungan.

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengungkapkan, ”melalui SIAL Interfood ke-25 di Jakarta, para pemangku kepentingan dan peserta diharapkan mendapatkan edukasi tentang pentingnya keragaman pangan lokal dan pilihan makananyang lebih sehat.  Oleh sebab itu, pameran tersebut harus dimanfaatkan secara optimal untuk saling belajar dan mencari cara untuk mendukung inisiatif pangan lokal yang ramah lingkungan.”

Roro pun menjelaskan, saat ini terdapat berbagai isu yang mendesak bagi industri pangan, seperti keamanan pangan, keberlanjutan, dan pola makan sehat. Isu-isu tersebut harus segera diatasi, terutama  seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih pangan yang lezat dan ramah lingkungan.

Tidak hanya itu, Roro menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk  mendukung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekaligus mendorong ekspor  produk, termasuk produk makanan dan minuman (mamin). 

Bagi Roro, kolaborasi dapat meningkatkan daya saing, memfasilitasi internasionalisasi UMKM, dan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk.

“UMKM   dapat   menjadi   katalis   penting   bagi   penciptaan   lapangan   kerja   dan   upaya   untuk meningkatkan  ekspor  nasional.  Oleh  karena  itu,kolaborasi  antara  pemerintah  dan  sektor  swasta sangat  penting  untuk  meningkatkan  daya saing,  memfasilitasi  internasionalisasi  UMKM,  dan meningkatkan  kapasitas  produksi  dan  kualitas  produk  mamin  Indonesia.  Salah  satu  inisiatif  yang mendukung  tujuan  tersebut  adalah  penyelenggaraan  SIAL  Interfood  ke-25 di Jakarta ini,” ungkap Roro.

Pameran SIAL Interfood merupakan pameran mamin terbesar di dunia. Pada tahun ini, Jakarta terpilih  menjadi tuan rumah pameran SIAL Interfood ke-25 yang akan berlangsung selama empat hari pada 13—16 November 2024. 

SIAL merupakan mitra terbaik dunia untuk mendukung pengembangan dan ekspor bisnis  makanan. Kolaborasi antara SIAL Group dan Krista Exhibitions tersebut diharapkan membantu perusahaan mamin menembus pasar ASEAN yang menjanjikan.

“Pameran  SIAL  Interfood  ke-25  di  Jakarta  diharapkan  dapat  memberikan  manfaat  besar  bagi perdagangan   mamin   Indonesia,   meningkatkan   jaringan,   dan   memperluas   pasar   ekspor.   Hal tersebut guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Wamendag Roro.

Roro mengungkapkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen untuk terus melaksanakan inisiatif UMKM menembus pasar internasional.Hal ini untuk memfasilitasi perluasan pasar ekspor yang terdiri dari tiga program utama.

“Pertama, inisiatif ini menekankan pada perlindungan pasar domestik yang meliputi pemanfaatan pasar,  penyelesaian  sengketa  perdagangan, dan pengawasan perdagangan yang berkelanjutan. Kedua,   perluasan pasar ekspor dengan meningkatkan diplomasi perdagangan internasional. Terakhir, upaya  untuk mendorong  peningkatan daya adaptasi dan inovasi UMKM yang dikenal dengan UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor,” imbuh Roro.

Roro menjelaskan, program UMKM BISA Ekspor berfokus  pada  pembinaan  daya adaptasi  dan  kapasitas  inovasi  UMKM  melalui  pengembangan kebijakan ekosistem ekspor yang mendukung, pendirian pusat ekspor di luar pulau Jawa, dan optimalisasi perwakilan dagang untuk mempromosikan produk UMKM secara efektif.

Lebih lanjut, Roro mengutarakan, sejumlah 99 persen nit usaha di Indonesia didominasi UMKM. Selain itu, UMKM memberikan kontribusi sebesar 60,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Reni Yanita juga menyampaikan

Industri Kecil Menegah (IKM) mamin memainkan peran penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia. Selain pasar dalam negeri, terbuka pula peluang produk-produk IKM pangan Indonesia masuk ke pasar ekspor. Artinya pasar IKM mamin sangat terbuka lebar

Untuk itu, para IKM perlu mempersiapkan diri, meningkatkan kualitas, membangun branding, melakukan adaptasi dan berinovasi dengan membaca tren dan kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun ekspor. Sehingga pelaku IKM pangan dapat terus maju, menguasai pasar, hingga mampu menaikkan kelasnya.

Berdasarkan data Kemendag, kinerja perdagangan Indonesia telah mencapai surplus selama 53 bulan  berturut-turut sejak Mei 2020. Tren positif ini terus berlanjut selama periode Januari hingga September 2024, sehingga menghasilkan surplus perdagangan sebesar USD21,98 miliar.

Surplus tersebut sebagian besar berasal dari sektor nonmigas yang menyumbangkan USD37,03 miliar.  Dengan demikian, optimisme terhadap ekspor nonmigas pada tahun 2024 semakin meningkat.

Sementara itu, sektor mamin mengalami pertumbuhan positif selama lima tahun terakhir yaitu sebesar 6,8 persen dan total nilai ekspor sebesar USD 5,2 miliar pada 2023. Produk mamin Indonesia telah diekspor ke beberapa negara, antara lain Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, Republik Rakyat Tiongkok, dan Thailand.

 

BERITA TERKAIT

Sinergisitas Pusat dan Daerah Kembangan Investasi Parekraf

NERACA Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakornis) Pengembangan Investasi Pariwisata…

UMKM Perikanan Siap Jadi Pilar Penopang Ekonomi Sirkular Program MBG

NERACA Pasuruan – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menjadi salah satu pilar…

Survei Sun Life: Beratnya Finansial dan Kesehatan Mental dari Diabetes Tipe 2 di Indonesia

Survei Sun Life, Beratnya Finansial dan Kesehatan Mental dari Diabetes Tipe 2 di Indonesia NERACA  Jakarta – Penelitian baru oleh…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Sinergisitas Pusat dan Daerah Kembangan Investasi Parekraf

NERACA Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakornis) Pengembangan Investasi Pariwisata…

UMKM Perikanan Siap Jadi Pilar Penopang Ekonomi Sirkular Program MBG

NERACA Pasuruan – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menjadi salah satu pilar…

Kolaborasi Pemerintah Dukung Pengembangan UMKM Pangan

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menekankan perlunya edukasi keragaman pangan lokal dan  pilihan makanan yang lebih sehat. Gelaran Salon…