NERACA
Jakarta – Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora BRIN Ahmad Najib Burhani mengatakan pemanfaatan digital di ruang lingkup satuan pendidikan untuk wilayah terpencil, memberikan dampak positif dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)
“Terkait dengan pendidikan, saya kira kita bisa melihat beberapa hal yang dicapai termasuk di daerah dengan menggunakan sistem digital untuk menjangkau wilayah yang mungkin tidak tercapai dengan jalur biasa (terpencil),” kata Ahmad Najib Burhani saat diskusi secara daring yang dipantau dari Jakarta, Selasa (12/11).
Menurutnya, pemanfaatan digital dari satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas peserta didik di seluruh Indonesia harus terus dilakukan guna menciptakan generasi emas pada tahun 2045. Berbagai kolaborasi antar-lembaga juga penting untuk dijalankan, termasuk dengan pihak swasta, seperti yang saat ini terjalin dengan Lembaga Indonesian Education Promoting Foundation (IEPF). “Ini sebuah komitmen bersama yang bagus untuk kita terapkan, dengan Jepang sebagai contohnya, dalam menjangkau wilayah yang tidak terjangkau sebelumnya,” ucap dia.
Dalam kesempatan ini perwakilan IEPF menjelaskan pihaknya tengah menyusun rencana yang dapat diadopsi oleh guru-guru di Indonesia, sehingga rancangan tersebut dapat dengan mudah diimplementasikan di Tanah Air. “Untuk masa depan, kami mengembangkan bahan ajaran digital untuk pendidikan lingkungan SDGs. Kami berharap lisensi dari Jepang, dapat diadopsi oleh para guru sesuai dengan gaya di Indonesia, sehingga mereka dapat memanfaatkannya dengan mudah dan anak-anak dapat memahami konsep dan keterampilan pendidikan ini dengan baik,” ujar Manajer Proyek IEPF Yosunobu Kuboki.
Karena itu kerja sama ini, lanjutnya, harus dijalin dengan baik melalui komunikasi yang aktif dari pihak guru dan juga IEPF di Indonesia. Dengan begitu, cita-cita pencapaian SGDs yang sudah dirancang sejak 2015 yang lalu bisa tercapai.
SDGs memiliki 17 poin yang harus dicapai, seperti menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan, kesehatan dan kesejahteraan yang baik, pendidikan bermutu, kesetaraan gender, akses air bersih dan sanitasi, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi dan infrastruktur.
Selain itu, fokus selanjutnya adalah mengurangi ketimpangan, kota dan komunitas yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, menjaga ekosistem laut, menjaga ekosistem darat, perdamaian yang kuat dan juga kemitraan untuk mencapai tujuan.
Dalam poin capaian cita-cita tersebut, salah satunya pendidikan, dimana peserta didik wajib menerima pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan setara, untuk dapat diakses oleh semua orang, serta mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
NERACA Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menyalurkan dana…
NERACA Jakarta – Mantan Menteri Luar Negeri RI periode 2009-2014 Marty Natalegawa mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa hanya bergantung…
NERACA Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mengingatkan para kader pembangunan manusia bahwa sumber pendapatan…
NERACA Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menyalurkan dana…
NERACA Jakarta – Mantan Menteri Luar Negeri RI periode 2009-2014 Marty Natalegawa mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa hanya bergantung…
NERACA Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mengingatkan para kader pembangunan manusia bahwa sumber pendapatan…