Pemerintah Siapkan Strategi untuk Capai Swasembada Pangan di 2028

Pemerintah Siapkan Strategi untuk Capai Swasembada Pangan di 2028
NERACA
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyebut sejumlah strategi agar Indonesia mampu mencapai target swasembada pangan pada 2028. Menurut dia, perbaikan di berbagai sektor pertanian menjadi salah satu pendorong percepatan swasembada pangan. "Semua harus diperbaiki, benihnya diperbaiki, irigasinya diperbaiki. Pupuk kan sudah, kemarin dari 4,5 juta (pupuk subsidi) menjadi 9 juta lebih, semua harus kita perbaiki kalau kita mau optimal," kata Zulkifli di Subang, Jawa Barat, Kamis.
Lebih lanjut, dia mengatakan, cetak sawah yang diinisiasi oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjadi salah satu strategi yang harus terus ditindaklanjuti. "Pak Mentan luar biasa sekarang, buka sawah (cetak sawah) di Merauke, buka sawah di Kalimantan Tengah. Jadi dari berbagai lini diperbaiki agar kita bisa dalam waktu cepat swasembada," ujarnya.
Dia juga menekankan pentingnya memanfaatkan inovasi teknologi di bidang pangan seperti penggunaan mesin panen padi, penebaran pupuk dengan drone, dan lainnya. Menurut Zulkifli, banyak teknologi pertanian yang kini bisa diadopsi oleh para petani maupun kelompok tani. Lebih lanjut, menurutnya, Indonesia harus mulai beralih ke cara-cara modern bila ingin meningkatkan produktivitas pertanian.
Sebelumnya, ia mengungkap strategi untuk mencapai target swasembada pangan dalam waktu lima tahun, adalah melalui perluasan tanam di luar Pulau Jawa. Dia mengatakan, secara khusus mendapat tugas dari Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan dan energi. Untuk mewujudkan hal tersebut, katanya, Papua akan dijadikan sebagai pusat lumbung pangan. "Masa depan Indonesia itu ada di Papua, sekarang sudah dilakukan secara serius," ujar Zulkifli di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (21/10).
Mantan Menteri Perdagangan itu menyampaikan bahwa terdapat berbagai jenis tanaman pokok yang bisa ditanam di wilayah Indonesia timur, seperti padi, jagung hingga tebu. "Mudah-mudahan lima tahun ke depan, kita bisa ke pertanian sawah dua juta hektare, perkebunan tebu 600 ribu hektare sampai 1 juta hektare. Masa depan kita ada di sana, pertanian padi dan jagung ada di Papua," katanya.

 

 

NERACA

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyebut sejumlah strategi agar Indonesia mampu mencapai target swasembada pangan pada 2028. Menurut dia, perbaikan di berbagai sektor pertanian menjadi salah satu pendorong percepatan swasembada pangan. "Semua harus diperbaiki, benihnya diperbaiki, irigasinya diperbaiki. Pupuk kan sudah, kemarin dari 4,5 juta (pupuk subsidi) menjadi 9 juta lebih, semua harus kita perbaiki kalau kita mau optimal," kata Zulkifli di Subang, Jawa Barat, Kamis.

Lebih lanjut, dia mengatakan, cetak sawah yang diinisiasi oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjadi salah satu strategi yang harus terus ditindaklanjuti. "Pak Mentan luar biasa sekarang, buka sawah (cetak sawah) di Merauke, buka sawah di Kalimantan Tengah. Jadi dari berbagai lini diperbaiki agar kita bisa dalam waktu cepat swasembada," ujarnya.

Dia juga menekankan pentingnya memanfaatkan inovasi teknologi di bidang pangan seperti penggunaan mesin panen padi, penebaran pupuk dengan drone, dan lainnya. Menurut Zulkifli, banyak teknologi pertanian yang kini bisa diadopsi oleh para petani maupun kelompok tani. Lebih lanjut, menurutnya, Indonesia harus mulai beralih ke cara-cara modern bila ingin meningkatkan produktivitas pertanian.

Sebelumnya, ia mengungkap strategi untuk mencapai target swasembada pangan dalam waktu lima tahun, adalah melalui perluasan tanam di luar Pulau Jawa. Dia mengatakan, secara khusus mendapat tugas dari Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan dan energi. Untuk mewujudkan hal tersebut, katanya, Papua akan dijadikan sebagai pusat lumbung pangan. "Masa depan Indonesia itu ada di Papua, sekarang sudah dilakukan secara serius," ujar Zulkifli di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (21/10).

Mantan Menteri Perdagangan itu menyampaikan bahwa terdapat berbagai jenis tanaman pokok yang bisa ditanam di wilayah Indonesia timur, seperti padi, jagung hingga tebu. "Mudah-mudahan lima tahun ke depan, kita bisa ke pertanian sawah dua juta hektare, perkebunan tebu 600 ribu hektare sampai 1 juta hektare. Masa depan kita ada di sana, pertanian padi dan jagung ada di Papua," katanya.

BERITA TERKAIT

Polbangtan Kementan Dorong Pemerintah dan Lembaga Keuangan Desa Dukung Permodalan Petani Muda

NERACA Tasikmalaya  - Polbangtan Bogor selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Jawa Barat mengumpulkan para petani dan pengusaha…

SIG Ambil Peluang Pertumbuhan dari Program 3 Juta Rumah

  NERACA Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melaporkan kinerja keuangan konsolidasi (unaudited) periode Januari sampai September tahun…

Butuh 20 Tahun untuk Melihat Dampak Transformasi Transportasi

Butuh 20 Tahun untuk Melihat Dampak Transformasi Transportasi  NERACA Jakarta - Profesor Perencanaan Kota dan Kebijakan Publik dari University of…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Polbangtan Kementan Dorong Pemerintah dan Lembaga Keuangan Desa Dukung Permodalan Petani Muda

NERACA Tasikmalaya  - Polbangtan Bogor selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Jawa Barat mengumpulkan para petani dan pengusaha…

SIG Ambil Peluang Pertumbuhan dari Program 3 Juta Rumah

  NERACA Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melaporkan kinerja keuangan konsolidasi (unaudited) periode Januari sampai September tahun…

Pemerintah Siapkan Strategi untuk Capai Swasembada Pangan di 2028

Pemerintah Siapkan Strategi untuk Capai Swasembada Pangan di 2028 NERACA Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan…