Palugada, apa lu mau gua ada. Mungkin kalimat intulah yang tepat menggambarkan jelinya Erajaya Group sebagai perusahaan ritel membaca peluang pertumbuhan bisnis di pasar ritel lewat berbagai lini bisnisnya. Di era persaingan yang cukup ketat ini, Erajaya Group menyadari betul inovasi , adaptasi dan kolaborasi menjadi kunci menjaga pertumbuhan bisnis dan termasuk meraup ceruk pasar ritel dalam menjawab kebutuhan pelanggan yang terus dinamis. Tengok saja, dari awal hanya merambah distributor gawai kini telah melebarkan sayapnya ke bisnis ritel penunjang gaya hidup.
Dengan pengalaman lebih dari 28 tahun, Erajaya telah berhasil memantapkan diri sebagai pemain utama dalam industri ritel, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kawasan Asia Tenggara. Per akhir Juni 2024, Erajaya Group telah mengoperasikan 2.113 gerai yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, serta aktif mengintegrasikan kanal penjualan online dan offline demi memberikan pengalaman belanja yang seamless bagi pelanggan.
Erajaya mempraktikkan strategi ekspansi footprint ritel yang terdiri dari empat vertikal bisnis. Pertama, Erajaya Digital yang berfokus pada handset. Kedua, Erajaya Active Lifestyle yang menggarap internet of things (IoT), aksesoris, dan produk terkait gaya hidup. Ketiga, lini bisnis Erajaya Food & Nourishment yang berfokus pada bisnis makanan dan minuman serta toko grosir.
Keempat, Erajaya Beauty & Wellness yang berfokus pada produk beauty dan wellness. Keempat vertikal bisnis perseroan membuka gerai terbaru di kota lapis pertama (tier 1), tier 2 dan tier 3. Asal tahu saja, Erajaya Digital menjadi salah satu peritel terbesar di segmen smartphone. Erajaya Digital mengoperasikan sejumlah merek ritel seperti multibrand store yakni Erafone dan Erablue, iBox selaku Apple Premium Partner serta sejumlah monobrand store seperti Samsung Store by NASA, Xiaomi Store dan lainnya.
Kata Hasan Aula, Wakil Direktur Utama Erajaya Group, keberhasilan Erajaya Group tidak hanya terletak pada kemampuannya dalam mendiversifikasi bisnis, tetapi juga dalam memahami kebutuhan dan preferensi pasar yang berbeda-beda. Melalui empat vertikal bisnis tersebut, Erajaya mampu menangani segmen pasar yang beragam, dari kebutuhan digital dan teknologi, hingga gaya hidup, makanan, dan kesehatan.“Setiap vertikal memiliki tim profesional yang ahli di bidang masing-masing, sehingga mereka mampu memberikan output terbaik bagi perusahaan,” ujarnya.
Selain itu, Erajaya Group juga terus menggandeng berbagai merek global dan lokal ternama untuk memperkuat portofolionya. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat memberikan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan unik pelanggan di Indonesia.“Kerjasama dengan merek-merek terkemuka merupakan salah satu strategi penting yang dijalankan Erajaya untuk menjawab kebutuhan pasar yang semakin kompetitif,” kata Hasan.
Tidak hanya berfokus pada produk, Erajaya Group juga sangat memperhatikan cara mereka melibatkan pelanggan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui komunitas. Misalnya, Erajaya Active Lifestyle kerap menggelar acara yang melibatkan komunitas dari berbagai latar belakang, seperti pelari, penerbang drone, hingga pembuat konten digital. Dengan cara ini, Erajaya tidak hanya menjual produk, tetapi juga menciptakan ekosistem yang dapat menarik minat berbagai kelompok konsumen.
Di era digital ini, Erajaya juga memaksimalkan kehadirannya secara online. Melalui layanan e-commerce Eraspace.com serta platform marketplace terkemuka di Indonesia, Erajaya memastikan bahwa pelanggan dapat berbelanja dengan mudah, kapan saja dan di mana saja. Salah satu inovasi yang sangat populer ialah fitur Click & Pickup, yang memungkinkan pelanggan melakukan transaksi online dan mengambil barangnya di gerai fisik terdekat. Hal ini memberikan fleksibilitas dan kenyamanan lebih bagi konsumen, terutama di tengah perkembangan pesat e-commerce di Indonesia.
Ya, kesuksesan Erajaya Group dalam diversifikasi bisnis menjadi optimisme pelaku pasar bahwa kinerja PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang merupakan bagian dari grup akan tumbuh positif. Bahana Sekuritas misalnya, memproyeksikan kinerja PT Erajaya Swasembada Tbk melaju positif hingga akhir tahun. Rencana optimalisasi biaya operasional hingga turunnya kerugian Erablu menjadi pertimbangannya.
Sementara pengamat pemasaran, Yuswohady menilai, Erajaya Group tengah me-leverage kompetensinya di bidang ritel dengan mendiversifikasi bisnis, yaitu dengan memasuki berbagai lini bisnis lain. Dari awalnya produk telekomunikasi seluler (gadget/gawai), kemudian merambah produk active lifestyle, food & nourishment, dan beauty & wellness.“Diversifikasi ini merupakan langkah strategis Erajaya dengan melebarkan core competence-nya di dunia ritel ke area-area bisnis yang berbeda dari sebelumnya, yaitu gadget. Erajaya memiliki kekuatan pada indusri ritel dan supply chain management,”ujarnya.
Dalam mengelola berbagai lini bisnisnya, Erajaya menggunakan nama brand ternama dari para mitranya, seperti Samsung by Erafone, Garmin Brand Store, MST Golf, dan Bacha Coffee. Artinya, nama Erajaya hanya di belakang layar dari nama-nama gerai yang dikelolanya. Oleh karena itu, dirinya menilai, apa yang dilakukan Erajaya sudah tepat. Erajaya berperan sebagai manajemennya yang sangat menguasai industri ritel dengan menguasai database pelanggan sebagai equity dan jaringan distribusinya. “Sekarang ritel ini sangat powerful, Erajaya sangat kuat di channel offline dan online,”kata Yuswohady.
Gandeng Mitra Global
Dalam mengejar pertumbuhan bisnisnya, Erajaya Group juga aktif membuka pintu untuk peluang kerja sama dengan merek-merek yang tren dan teknologi di pasar yang terus berubah mengikuti perkembangan zaman. Dengan begitu, pada masa mendatang para konsumen bisa memperoleh produk-produk merek baru tersebut secara mudah di berbagai jaringan gerai ritel Erajaya Group.
Head of Corporate Communications Erajaya Group, Djunaidi Satrio mengatakan, di tengah ketatnya persaingan industri ritel di Indonesia, Erajaya tetap optimistis dengan masa depan. “Kompetisi adalah sesuatu yang baik, karena memotivasi perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi pelanggan,”ujarnya.
Untuk tetap unggul dalam persaingan, Erajaya menjalankan beberapa strategi kunci. Antara lain, membangun kerjasama dengan merek-merek ternama, menghadirkan portofolio produk yang lengkap dan relevan, serta memastikan pengalaman berbelanja yang mengesankan melalui layanan omnichannel.
Berkah dari diversifikasi bisnis dan inovasi yang dilakukan membawa dampak positif terhadap kinerja keuangan PT Erajaya Swasembada Tbk di kuartal tiga 2024. Dimana perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp48,61 triliun pada Januari-September 2024, meningkat 13,5% dari Rp42,81 triliun pada periode yang sama tahun 2023.
Penjualan bersih ERAA pada sembilan bulan pertama 2024 didominasi oleh penjualan telepon seluler dan tablet yakni sebesar Rp395,42 triliun. Jumlah tersebut, sekitar 81,10% dari total penjualan per September 2024. Kenaikan penjualan disertai peningkatan beban pokok penjualan ERAA sebesar 12,62% jadi Rp43,17 triliun pada Januari-September 2024, dari Rp38,33 triliun periode sama 2023. Namun, laba kotor emiten distributor produk telekomunikasi beraset Rp23,55 triliun per September 2024 itu tumbuh 21,2% jadi Rp5,4 triliun dari Rp4,48 triliun per September 2023.
Di sisi lain, beban penjualan dan distribusi ERAA naik 20,7%, dari Rp1,8 triliun per September 2023, menjadi Rp2,19 triliun per September 2024. Adapun beban umum dan administrasi meningkat 22,24% jadi Rp1,95 triliun, dari Rp1,59 triliun per September 2023. Akan tetapi, laba usaha ERAA melambung 121% jadi Rp1,62 triliun pada Januari-September 2024, dari Rp1,18 triliun pada periode sama 2023.
Sementara, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak 59,8% menjadi Rp791,16 miliar pada Januari-September 2024, jika dibandingkan Rp494,83 miliar pada Januari-September 2023.
NERACA Jakarta – Sampai dengan kuartal tiga 2024, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan laba sebesar Rp2,01 triliun (Rp90 per…
NERACA Jakarta – Dalam rangka meneningkatkan literasi dan minat investasi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berkolaborasi dengan…
NERACA Jakarta – Sepanjang kuartal tiga 2024, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan laba Rp5,2 triliun (Rp45 per saham)…
Palugada, apa lu mau gua ada. Mungkin kalimat intulah yang tepat menggambarkan jelinya Erajaya Group sebagai perusahaan ritel membaca peluang…
NERACA Jakarta – Sampai dengan kuartal tiga 2024, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan laba sebesar Rp2,01 triliun (Rp90 per…
NERACA Jakarta – Dalam rangka meneningkatkan literasi dan minat investasi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berkolaborasi dengan…