Angka Kemiskinan di Kota Sukabumi Menunjukan Penurunan - Versi Data Bappeda

NERACA

Sukabumi - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi terus berupaya menekan angka kemiskinan, Meskipun pada pandemic Covid-19 telah menyebabkan peningkatan pada angka kemiskinan secara global. Namun, pasca pandemic tersebut, kemiskinan di Kota Sukabumi menunjukan penurunan.

"Angka kemiskinan di Kota Sukabumi alami penurunan pasca pandemi-19. Berdasarkan data terbaru, dari 7,5 persen pada tahun lalu, menjadi 7,2 persen di 2023," ujar Plt Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Asep Supriadi, kemarin.

Asep menjelaskan, bahwa kemiskinan lebih berkaitan dengan kemampuan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam seminggu terakhir sebelum survei. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kemiskinan tidak bisa disamakan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

"Walaupun Kota Sukabumi memiliki posisi PDRB terendah di Jawa Barat, hal ini bukanlah jadi acuan dari tingkat kemiskinan. Dan posisi PDRB selama puluhan tahun tetap di tiga terbawah," ungkapnya.

Asep mengatakan, PDRB dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti jumlah penduduk, luas wilayah, dan aktivitas ekonomi. Termasuk, sektor tambang dan industri. Makanya, PDRB tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan untuk menilai kesejahteraan masyarakat. Asep juga menjelaskan konsep PDRB per kapita, yang merupakan PDRB dibagi jumlah penduduk.

"Ini memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kesejahteraan ekonomi masyarakat di Kota Sukabumi," ucapnya.

Sedangkan, untuk Laju pertumbuhan Ekonomi (LPE) per kapita Kota Sukabumi, berada di urutan ke-11 tertinggi di Jawa Barat, hal itu artinya menunjukkan adanya dinamika positif dalam perkembangan ekonomi meskipun tantangan tetap ada."LPE Kota Sukabumi  2023 berada di angka 5,12 persen. Angka tersebut lebih tinggi kalau dibandingkan dengan rata-rata provinsi dan nasional," akunya.

Hasil publikasi yang dilakukan oleh Bappeda, termasuk pemantauan yang terus dilakukan, Asep memastikan tren penurunan angka kemiskinan akan terus berlanjut. Asep juga menambahkan, dengan penurunan angka kemiskinan yang konsisten dan pertumbuhan ekonomi yang positif, ini menyatakan sebuah optimisme terhadap masa depan Kota Sukabumi.

"Saya berharap, masyarakat dapat terus meningkat dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka," pungkasnya. Arya

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Produk Kriya Nasabah PNM Jadi Incaran Pelanggan INACRAFT 2024

NERACA Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mengajak nasabah PNM Mekaar unggulan untuk berpartisipasi dalam International Handicraft Trade…

Mengenal Mekaarpreneur, Program Pemberdayaan Intensif Besutan PNM

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk komitmen PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan, PNM menghadirkan program Mekaarpreneur. Program…

DPRD Kota Bogor Evaluasi Kinerja Perumda Pasar Pakuan Jaya

NERACA Kota Bogor - Komisi II DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar rapat kerja perdana pada Rabu (2/10), untuk mengevaluasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Produk Kriya Nasabah PNM Jadi Incaran Pelanggan INACRAFT 2024

NERACA Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mengajak nasabah PNM Mekaar unggulan untuk berpartisipasi dalam International Handicraft Trade…

Mengenal Mekaarpreneur, Program Pemberdayaan Intensif Besutan PNM

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk komitmen PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan, PNM menghadirkan program Mekaarpreneur. Program…

DPRD Kota Bogor Evaluasi Kinerja Perumda Pasar Pakuan Jaya

NERACA Kota Bogor - Komisi II DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar rapat kerja perdana pada Rabu (2/10), untuk mengevaluasi…