Perluni Unika Atma Jaya : Kunjungan Paus Fransiskus Bawa Damai dan Berkat untuk Keragaman

 

Perluni Unika Atma Jaya : Kunjungan Paus Fransiskus Bawa Damai dan Berkat untuk Keragaman 
NERACA 
Jakarta - Kerukunan dan keberagaman adalah kekayaan terbesar yang dimiliki Bangsa Indonesia. Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara besar, mosaik budaya, suku bangsa, adat istiadat, keberagaman yang sangat kaya, yang tercermin pula dalam keanekaragaman ekosistem dan lingkungan sekitarnya. 
"Dan jika benar kalian (Indonesia) adalah tuan rumah tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah kemauan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk bertikai, tetapi diselaraskan dalam kerukunan dan rasa saling menghormati. Jangan sia-siakan anugerah ini," tutur Paus Fransiskus. 
Alumni, mahasiswa dan segenap unsur dalam Komunitas Atma Jaya meciptakan lautan oranye di depan Kampus 1 Semanggi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, mengiringi perjalanan Paus Fransiskus menuju misa akbar di Gelora Bung Karno (5/9). Jaket oranye yang dikenakan oleh alumni dan mahasiswa, menjadikan perguruan tinggi legendaris di segitiga emas itu tampak menyala penuh antusiasme dan sukacita, dari tengah hari bolong sampai lewatnya Pemimpin Gereja Katolik tertinggi.
Unika Atma Jaya adalah Indonesia mini, karena mahasiswa, alumni, dosen, pimpinan fakultas dan universitas terdiri dari berbagai latar belakang Suku, Agama, Ras dan Golongan. Kami menyambut kunjungan apostolik Bapa Suci Paus Fransiskus ke Indonesia, dimana kehadiran Paus sebelumnya, Paus Yohanes Paulus II, pada tahun 1989 masuk ke kampus kami. Paus selalu datang membawa damai dan berkat atas keragaman, apalagi kepada Indonesia, kepada Unika Atma Jaya, yang kaya karena keragaman tetapi satu," terang Michell Suharli, Ketua Umum Perluni-UAJ.
Lebih lanjut Paus Fransiskus berpesan kepada Bangsa Indonesia di hadapan para tokoh bangsa yang hadir di Mesjid Istiglal beberapa jam sebelum memimpin misa akbar GBK, agar jangan pernah memiskinkan diri dari kekayaan yang besar itu. Sebaliknya, bangsa besar ini perlu mengembangkan dan wariskannya terutama kepada kaum muda. Semoga tidak ada seorang pun yang terjerumus dalam pesona fundamentalisme dan kekerasan, semoga semua orang justru terpesona oleh impian sebuah masyarakat dan kemanusiaan yang bebas, bersaudara, dan damai.
Sebelum meninggalkan Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus dan KH Nasaruddin Umar mendemonstrasikan keharmonisan akrab dalam perbedaan. Paus Fransiskus mencium tangan Imam Besar Mesjid Istiqlal tersebut dan KH Nasaruddin Umar mencium kepala Paus Fransiskus. Sungguh adengan ikonik lambang kemanusiaan tertinggi dicontohkan kedua pemimpin agama, di bumi Indonesia.

 

 

NERACA 

Jakarta - Kerukunan dan keberagaman adalah kekayaan terbesar yang dimiliki Bangsa Indonesia. Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara besar, mosaik budaya, suku bangsa, adat istiadat, keberagaman yang sangat kaya, yang tercermin pula dalam keanekaragaman ekosistem dan lingkungan sekitarnya. 

"Dan jika benar kalian (Indonesia) adalah tuan rumah tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah kemauan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk bertikai, tetapi diselaraskan dalam kerukunan dan rasa saling menghormati. Jangan sia-siakan anugerah ini," tutur Paus Fransiskus. 

Alumni, mahasiswa dan segenap unsur dalam Komunitas Atma Jaya meciptakan lautan oranye di depan Kampus 1 Semanggi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, mengiringi perjalanan Paus Fransiskus menuju misa akbar di Gelora Bung Karno (5/9). Jaket oranye yang dikenakan oleh alumni dan mahasiswa, menjadikan perguruan tinggi legendaris di segitiga emas itu tampak menyala penuh antusiasme dan sukacita, dari tengah hari bolong sampai lewatnya Pemimpin Gereja Katolik tertinggi.

Unika Atma Jaya adalah Indonesia mini, karena mahasiswa, alumni, dosen, pimpinan fakultas dan universitas terdiri dari berbagai latar belakang Suku, Agama, Ras dan Golongan. Kami menyambut kunjungan apostolik Bapa Suci Paus Fransiskus ke Indonesia, dimana kehadiran Paus sebelumnya, Paus Yohanes Paulus II, pada tahun 1989 masuk ke kampus kami. Paus selalu datang membawa damai dan berkat atas keragaman, apalagi kepada Indonesia, kepada Unika Atma Jaya, yang kaya karena keragaman tetapi satu," terang Michell Suharli, Ketua Umum Perluni-UAJ.

Lebih lanjut Paus Fransiskus berpesan kepada Bangsa Indonesia di hadapan para tokoh bangsa yang hadir di Mesjid Istiglal beberapa jam sebelum memimpin misa akbar GBK, agar jangan pernah memiskinkan diri dari kekayaan yang besar itu. Sebaliknya, bangsa besar ini perlu mengembangkan dan wariskannya terutama kepada kaum muda. Semoga tidak ada seorang pun yang terjerumus dalam pesona fundamentalisme dan kekerasan, semoga semua orang justru terpesona oleh impian sebuah masyarakat dan kemanusiaan yang bebas, bersaudara, dan damai.

Sebelum meninggalkan Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus dan KH Nasaruddin Umar mendemonstrasikan keharmonisan akrab dalam perbedaan. Paus Fransiskus mencium tangan Imam Besar Mesjid Istiqlal tersebut dan KH Nasaruddin Umar mencium kepala Paus Fransiskus. Sungguh adengan ikonik lambang kemanusiaan tertinggi dicontohkan kedua pemimpin agama, di bumi Indonesia.

 

BERITA TERKAIT

Strategi Prof. Ari Fahrial Syam untuk Revolusi UI sebagai Kampus Kelas Dunia

  Strategi Prof. Ari Fahrial Syam untuk Revolusi UI sebagai Kampus Kelas Dunia Universitas Indonesia (UI) tengah melakukan seleksi pemilihan…

Inflasi Pendidikan Jadi Bukti Sekolah Jadi Barang Mahal

  Sektor pendidikan menjadi salah satu indikator penyumbang inflasi yang dihitung oleh Badan Pusat Statistik atau BPS. Pada Agustus 2024,…

Sekolah Gratis Dinilai Bisa Selesaikan Masalah PPDB

  Sekolah Gratis Dinilai Bisa Selesaikan Masalah PPDB Wakil Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak menilai program sekolah gratis…

BERITA LAINNYA DI

Strategi Prof. Ari Fahrial Syam untuk Revolusi UI sebagai Kampus Kelas Dunia

  Strategi Prof. Ari Fahrial Syam untuk Revolusi UI sebagai Kampus Kelas Dunia Universitas Indonesia (UI) tengah melakukan seleksi pemilihan…

Inflasi Pendidikan Jadi Bukti Sekolah Jadi Barang Mahal

  Sektor pendidikan menjadi salah satu indikator penyumbang inflasi yang dihitung oleh Badan Pusat Statistik atau BPS. Pada Agustus 2024,…

Sekolah Gratis Dinilai Bisa Selesaikan Masalah PPDB

  Sekolah Gratis Dinilai Bisa Selesaikan Masalah PPDB Wakil Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak menilai program sekolah gratis…