NERACA
Jambi – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor pasar modal di Provinsi Jambi mencapai 125.135 Single Investor Identification (SID) sampai dengan posisi Juni 2024. Angka tersebut tumbuh 16,55% year on year.”Sedangkan jumlah transaksi saham tercatat sebesar Rp656,65 miliar atau menurun sebesar 4,32% (yoy),”kata Kepala OJK Provinsi Jambi, Yudha Nugraha Kurata di Jambi, kemarin.
Sedangkan nilai penjualan reksadana yang dilakukan oleh Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) di Provinsi Jambi mencapai Rp110,48 miliar atau menurun 22,29% (yoy). OJK Jambi, kata dia, berkomitmen memberantas penawaran investasi ilegal dengan meningkatkan literasi pasar modal kepada masyarakat.
Yudha mengingatkan masyarakat untuk memahami prinsip investasi, yaitu legal dan logis."Perhatikan dua prinsip ini, legalitas lembaga investasi dan memahami kelogisan imbal hasil yang didapatkan,"ujarnya.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jambi Rena Novita menyebutkan pihaknya telah melakukan edukasi pasar modal secara daring dan offline secara berkelanjutan. Selain edukasi, upaya pengenalan investasi pasar modal menggandeng perguruan tinggi dan sekolah. Saat ini terdapat 26 galeri investasi pasar modal di kampus dan sekolah.
Kehadiran galeri investasi juga ditujukan mempermudah masyarakat memperdalam pengetahuan serta mengakses informasi mengenai pasar modal. Saat ini BEI juga mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari pasar modal, baik mendaftar menjadi emiten di bursa maupun melalui Securities Crowd Funding (SCF) atau urun dana.
Rena menegaskan, butuh kolaborasi seluruh pihak terkait untuk meningkatkan pemahaman investasi pasar modal kepada masyarakat. Dengan literasi itu, dia berharap ke depan masyarakat Jambi dapat terhindar dari penawaran investasi bodong karena memiliki pemahaman mengenai pemilihan instrumen investasi yang benar.
Sebagai informasi, meskipun saat ini di Provinsi Jambi belum terdapat perusahaan yang tercatat sebagai emiten, namun OJK Jambi senantiasa berkolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk memberikan edukasi guna mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari pasar modal, baik mendaftar menjadi emiten di bursa maupun melalui skema urun dana atau Securities Crowd Funding (SCF).
Sebagai upaya untuk mendorong perusahaan di Jambi bergabung menjadi emiten, telah dilakukan pertemuan antara OJK dan PT Bursa Efek Indonesia Perwakilan Jambi dengan beberapa perusahaan yang berpotensi untuk menjadi emiten pada 16 Mei 2024. Adapun upaya yang dilakukan Kantor OJK Jambi adalah dengan melaksanakan program Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal terpadu (SEPMT) dengan harapan mendorong pelaku usaha menjadi emiten dan tata kelola perusahaan akan lebih transparan dan dapat meningkatkan permodalan perusahaan. (ant/bani)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus memacu peningkatan layanan bagi nasabah dan mendukung pertumbuhan pangsa pasar pembiayaan perumahan…
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transisi Energi Berkeadilan menyerahkan delapan rekomendasi quick wins untuk 100 hari pertama pemerintahan Prabowo Gibran. Rekomendasi…
Bidik pasar kelas menengah atas, produsen elektronik global Toshiba meluncurkan produk mesin cuci yang tidak hanya meningkatkan kebersihan pakaian tetapi…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus memacu peningkatan layanan bagi nasabah dan mendukung pertumbuhan pangsa pasar pembiayaan perumahan…
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transisi Energi Berkeadilan menyerahkan delapan rekomendasi quick wins untuk 100 hari pertama pemerintahan Prabowo Gibran. Rekomendasi…
Bidik pasar kelas menengah atas, produsen elektronik global Toshiba meluncurkan produk mesin cuci yang tidak hanya meningkatkan kebersihan pakaian tetapi…