Berdasarkan hasil evaluasi Tempo dan IDNFiancials.com terhadap 96 emiten yang menjadi anggota konstituen Indeks52 menyebutkan, 23 emiten keluar sebagai konstituen dan 11 emiten masuk sebegai konstituen. Hasilnya, jumlah konstituen Indeks52 tahun ini menjadi 84 emiten. "Tujuan kami menciptakan indeks ini adalah untuk menciptakan indeks yang kredibel. Kenapa begitu? Karena kami hanya memilih saham-saham yang kinerjanya terbaik dan baik dan bukan saham-saham gorengan," ujar Direktur IDNFinancials, Anna Marwiyati di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, Tempo dan IDNFinancials telah melakukan evaluasi secara menyeluruh pada kriteria utama yakni, kapitalisasi pasar (market capitalization/marketcap), pertumbuhan laba bersih, dan rerata imbal hasil dividen. Selain itu, dilakukan evaluasi atas kriteria penunjang lainnya dalam indeks ini yakni, rerata frekuensi transaksi saham, volume transaksi saham, jumlah pemegang saham minimal 3.000 shareholders, dan freefloat minimal 7,5%.
Indeks52 memiliki empat kategori indeks, yaitu Main Indeks, High Growth, High Dividen, dan Big Market Capitalization (Big Marketcap). Masing-masing kategori indeks memiliki 52 konstituen. Dari empat kategori tersebut terdapat 84 emiten, yang mana sebanyak 18 emiten menjadi konstituen dari keempat kategori berbeda, 25 emiten terdaftar di tiga kategori berbeda, 19 emiten berada di dua kategori berbeda, dan 22 emiten masing-masing berada di satu kategori.
Dari 84 konstituen gabungan tersebut menghasilkan market capitalization sebesar Rp 8,96 kuadriliun atau 77,61% dari total marketcap seluruh emiten di pasar modal per Maret 2024 yang mencapai Rp 11,55 kuadriliun. Persentase dari marketcap tersebut dianggap mewakili dari kondisi riil pergerakan harga saham di pasar modal.
Secara rinci dapat dijelaskan bahwa di kategori Main Indeks52, jumlah marketcap dari 52 konstituen tercatat senilai Rp 8,25 kuadriliun atau 71,46% dari total marketcap seluruh emiten di pasar modal, dengan pertumbuhan profit tahun majemuk (compound annual growth rate/CAGR) tertinggi sebesar 138,43%, dan rerata imbal hasil dividen (average dividend yield) tertinggi 20,79%.
Di kategori High Growth, total marketcap dari 52 konstituen sebanyak Rp 7,22 kuadriliun atau 62,48% dari total marketcap seluruh emiten di pasar modal. Pertumbuhan profit tahun majemuk tertinggi 138,43%. Di kategori High Dividen, seluruh marketcap dari 52 konstituen sejumlah Rp 5,95 kuadriliun atau 51,51% dari total marketcap di pasar modal. Rerata pertumbuhan imbal hasil dividen tertinggi 20,79%.
Di kategori Big Marketcap, nilai marketcap dari 52 konstituen tercatat Rp 8,49 kuadriliun atau 73,52% dari seluruh marketcap di pasar modal. Di kategori ini, konstituen dengan marketcap terendah Rp 32,20 triliun. Pada Indeks52 tahun sebelumnya, untuk kategori Main Indeks52, marketcap tercatat Rp 6,62 kuadriliun atau 69,83% dari total marketcap sebesar Rp 9,48 kuadriliun.
Kemudian pada kategori High Growth, marketcap tercatat sejumlah Rp 5,20 kuadriliun atau 54,85% dari total marketcap. Pada kategori High Dividend, marketcap tercatat Rp 6,06 kuadriliun atau 63,92% dari total marketcap. Pada kategori Big Marketcap tercatat Rp6,81 kuadriliun atau 71,83% dari total marketcap di pasar modal.
Saat ini, terdapat 11 emiten yang masuk sebagai konstituen Indeks52 yakni, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG).
Ke-11 emiten tersebut menggantikan 23 emiten yang keluar dari konstituen Indeks52 antara lain, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Temas Tbk (TMAS), PT Panin Financials Tbk (PNFL), PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI), PT Timah Tbk (TINS), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LISP), PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), PT Samator Gas Indonesia Tbk (AGII), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).
Sejumlah pelaku usaha dari berbagai sektor menyampaikan dukungannya kepada pemerintah Indonesia untuk terlibat aktif dalam Perjanjian Plastik Global (Global Plastics…
Dukung pertumbuhan investasi kripto dan besarnya nilai transaksi menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Berangkat dari hal tersebut, PT Bank OCBC…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) pada lingkungan, emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk.…
Sejumlah pelaku usaha dari berbagai sektor menyampaikan dukungannya kepada pemerintah Indonesia untuk terlibat aktif dalam Perjanjian Plastik Global (Global Plastics…
Dukung pertumbuhan investasi kripto dan besarnya nilai transaksi menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Berangkat dari hal tersebut, PT Bank OCBC…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) pada lingkungan, emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk.…