Siap Distribusikan LINAC - IRRA Persempit Kesenjangan Perawatan Kanker

NERACA

Jakarta – Bantu pemerintah mencegah dan pengendalian kanker, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), perusahaan yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi akan memulai pendistribusian Linear Accelerator (LINAC) pada bulan Juni 2024 mendatang ke beberapa rumah sakit swasta. IRRA pun berencana untuk mengikuti proses pengadaan distribusi LINAC ke berbagai daerah yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh negeri.

Heru Firdausi Syarif, Presiden Direktur PT Itama Ranoraya Tbk dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, sesuai dengan rencana perseroan untuk melakukan ekspansi pada sejumlah kategori pada tahun ini, termasuk diantaranya adalah durable products yang bersifat jangka panjang untuk meningkatkan sustaibale growth, kini PT Itama Ranoraya Tbk berkesempatan untuk menjadi penyedia dari alat Linear Accelerator atau LINAC. “Di samping perluasan portofolio yang dapat berkontribusi dalam menjaga kinerja dan performa positif bagi perseroan, ini juga menunjukkan komitmen perseroan dalam mencegah dan mengobati kanker di Indonesia,”ujarnya.

LINAC adalah alat yang digunakan ketika radioterapi dengan menghasilkan x-ray (sinar x) berenergi tinggi atau elektron untuk membunuh sel kanker. Dilengkapi dengan tujuh pilihan energi, LINAC dapat membunuh sel kanker dengan berbagai variasi kedalaman dan ukuran secara eksternal. Dengan bantuan komponen Multi-Leaf Collimator (MLC), sinar x yang dibentuk menyerupai jaringan kanker oleh LINAC dapat mengurangi efek samping pada jaringan sehat di sekitarnya.

Disampaikan Heru, perseroan memahami peran krusial dari produk LINAC ini dalam pengobatan kanker. Oleh karena itu, dengan mengikuti tender atau pengadaan distribusi LINAC dari pemerintah nantinya, perseroan berharap dapat memberikan kebermanfaatan bagi lebih banyak orang untuk menekan angka kesenjangan perawatan kanker di Indonesia.

Berdasarkan data Perhimpunan Dokter Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) pada 2020, jumlah alat radioterapi di Indonesia berupa LINAC hanya terdapat 55 unit dengan fokus penyebaran paling banyak di pulau Jawa dan Sumatera. Semantara itu, hanya terdapat masing-masing satu unit yang tersedia untuk Pulau Kalimatan dan Papua.

 

BERITA TERKAIT

Investasikan Rp9,98 Triliun - SCGP Tambah Porsi Saham 44,48% di Fajar Surya

Perkuat penetrasi pasar di Indonesia, SCGP sebagai penyedia solusi kemasan konsumen multinasional terkemuka dan bagian dari Grup Perusahaan SCG, telah…

Dorong Peningkatan Literasi - DPR RI Setujui Usulan Tambahan Anggaran Perpusnas

Komisi X DPR RI menyetujui pagu sementara Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) pada RAPBN Tahun Anggaran 2025 sebesar 721.684.480.000. Dalam…

Dukung Coinfest 2024 - Upbit Indonesia Soroti Inovasi Blockchain di Indonesia

Upbit Indonesia, salah satu bursa perdagangan aset digital terkemuka di Indonesia resmi menjadi sponsor dalam side event Coinfest 2024 yang…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Investasikan Rp9,98 Triliun - SCGP Tambah Porsi Saham 44,48% di Fajar Surya

Perkuat penetrasi pasar di Indonesia, SCGP sebagai penyedia solusi kemasan konsumen multinasional terkemuka dan bagian dari Grup Perusahaan SCG, telah…

Dorong Peningkatan Literasi - DPR RI Setujui Usulan Tambahan Anggaran Perpusnas

Komisi X DPR RI menyetujui pagu sementara Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) pada RAPBN Tahun Anggaran 2025 sebesar 721.684.480.000. Dalam…

Dukung Coinfest 2024 - Upbit Indonesia Soroti Inovasi Blockchain di Indonesia

Upbit Indonesia, salah satu bursa perdagangan aset digital terkemuka di Indonesia resmi menjadi sponsor dalam side event Coinfest 2024 yang…