FiberStar Targetkan Bikin 1 Juta Homepass di 2024

FiberStar Targetkan Bikin 1 Juta Homepass di 2024
NERACA
Jakarta - Sebagai salah satu penyedia infrastruktur berbasis serat optik di Indonesia, FiberStar berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan pembangunan jaringan fiber optik. Untuk itu, pihaknya menargetkan akan membangun 1 juta homepass pada 2024. Hal itu seperti disampaikan Network Planning Department Head FiberStar Yudo Satrio saat berdiskusi dengan media di Jakarta, Kamis (7/12). 
"Hingga saat ini, kami sudah memasang jaringan fiber untuk 1,8 juta homepass atau jaringan rumah yang sudah dilewati oleh jaringan kita. Tahun depan, kami menargetkan akan menambah 1 juta homepass lagi," kata Yudo. Menurutnya untuk membangun kabel fiber optik membutuhkan investasi yang besar yakni sekitar Rp1,3 juta per satu rumah. Jika begitu, untuk menambah 1 juta homepass baru pada tahun depan, pihaknya menyiapkan dana hingga Rp1,3 triliun. 
Namun begitu, Yudo menjelaskan bahwa membangun kabel fiber optik bukanlah hal yang mudah, selain proses perizinan yang cukup sulit terdapat juga kendala di lapangan seperti berhadapan dengan ormas. "Paling sulit memang di daerah, karena proses izinnya dari Pemerintah daerah," jelasnya. 
Adapun pencapaian homepass yang mencapai 1,8 juta ini tersebar di 135 kota dan 17 provinsi, dari pulau Sumatera Jawa-Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan hingga Sulawesi Selatan.
Menurut Network Development Division Head FiberStar Irawan Delfi, untuk peningkatan kehandalan jaringan serta modernisasi jaringan Backbone, Irawan Delfi juga menyampaikan bahwa pada tahun 2023 Fiberstar sudah selesai melakukan modernisasi dan mengintegrasikan jaringan backbone Jawa – Bali baik di darat maupun melalui kabel laut Jakarta - Surabaya dengan teknologi ASON dari HUAWEI. Dengan integrasi jaringan kabel darat dan kabel laut tersebut memungkinkan jaringan memulihkan diri secara pintar jika terjadi ganguan pada salah satu jalur kabel optik sehingga ganguan layanan bisa di minimalisir dan meningkatkan kehandalan dari jaringan tersebut.  
Teknologi yang sama juga sudah di implementasikan pada jaringan antar Data Center yang berada di Jabodetabek dengan kapasitas besar. Modernisasi dengan teknologi terkini di butuhkan semata mata demi kepuasan pelanggan setia kami, Ujar Bapak Irawan Delfi. 
“Semoga dengan adanya penambahan homepass dan modernisasi jaringan ini, menjadikan FiberStar menjadi salah satu penyedia jaringan telekomunikasi terdepan, dan selalu berkontribusi dalam percepatan pengembangan internet di Indonesia, hingga tersebar secara merata dan memudahkan pengguna dalam mengakses informasi hingga ke pelosok negeri.l,” pungkasnya. 

 

NERACA

Jakarta - Sebagai salah satu penyedia infrastruktur berbasis serat optik di Indonesia, FiberStar berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan pembangunan jaringan fiber optik. Untuk itu, pihaknya menargetkan akan membangun 1 juta homepass pada 2024. Hal itu seperti disampaikan Network Planning Department Head FiberStar Yudo Satrio saat berdiskusi dengan media di Jakarta, Kamis (7/12). 

"Hingga saat ini, kami sudah memasang jaringan fiber untuk 1,8 juta homepass atau jaringan rumah yang sudah dilewati oleh jaringan kita. Tahun depan, kami menargetkan akan menambah 1 juta homepass lagi," kata Yudo. Menurutnya untuk membangun kabel fiber optik membutuhkan investasi yang besar yakni sekitar Rp1,3 juta per satu rumah. Jika begitu, untuk menambah 1 juta homepass baru pada tahun depan, pihaknya menyiapkan dana hingga Rp1,3 triliun. 

Namun begitu, Yudo menjelaskan bahwa membangun kabel fiber optik bukanlah hal yang mudah, selain proses perizinan yang cukup sulit terdapat juga kendala di lapangan seperti berhadapan dengan ormas. "Paling sulit memang di daerah, karena proses izinnya dari Pemerintah daerah," jelasnya. 

Adapun pencapaian homepass yang mencapai 1,8 juta ini tersebar di 135 kota dan 17 provinsi, dari pulau Sumatera Jawa-Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan hingga Sulawesi Selatan.

Menurut Network Development Division Head FiberStar Irawan Delfi, untuk peningkatan kehandalan jaringan serta modernisasi jaringan Backbone, Irawan Delfi juga menyampaikan bahwa pada tahun 2023 Fiberstar sudah selesai melakukan modernisasi dan mengintegrasikan jaringan backbone Jawa – Bali baik di darat maupun melalui kabel laut Jakarta - Surabaya dengan teknologi ASON dari HUAWEI. Dengan integrasi jaringan kabel darat dan kabel laut tersebut memungkinkan jaringan memulihkan diri secara pintar jika terjadi ganguan pada salah satu jalur kabel optik sehingga ganguan layanan bisa di minimalisir dan meningkatkan kehandalan dari jaringan tersebut.  

Teknologi yang sama juga sudah di implementasikan pada jaringan antar Data Center yang berada di Jabodetabek dengan kapasitas besar. "Modernisasi dengan teknologi terkini di butuhkan semata mata demi kepuasan pelanggan setia kami," kata Irawan Delfi. 

“Semoga dengan adanya penambahan homepass dan modernisasi jaringan ini, menjadikan FiberStar menjadi salah satu penyedia jaringan telekomunikasi terdepan, dan selalu berkontribusi dalam percepatan pengembangan internet di Indonesia, hingga tersebar secara merata dan memudahkan pengguna dalam mengakses informasi hingga ke pelosok negeri.l,” pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

ofi Umumkan Pencapaian Program Wanatani Kakao dan Kopi Berkelanjutan

ofi Umumkan Pencapaian Program Wanatani Kakao dan Kopi Berkelanjutan NERACA Jakarta - ofi, Perusahaan global yang menawarkan solusi dan bahan-bahan…

Pemerintah Telah Bayarkan Insentif Rp41,59 Triliun ke Peserta Prakerja Sejak 2020

  NERACA Jakarta – Pemerintah telah menyalurkan total insentif sebesar Rp41,59 triliun kepada para peserta Program Kartu Prakerja sejak 2020…

Survei BI Ungkap Kegiatan Dunia Usaha Tetap Terjaga

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha tetap…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

ofi Umumkan Pencapaian Program Wanatani Kakao dan Kopi Berkelanjutan

ofi Umumkan Pencapaian Program Wanatani Kakao dan Kopi Berkelanjutan NERACA Jakarta - ofi, Perusahaan global yang menawarkan solusi dan bahan-bahan…

Pemerintah Telah Bayarkan Insentif Rp41,59 Triliun ke Peserta Prakerja Sejak 2020

  NERACA Jakarta – Pemerintah telah menyalurkan total insentif sebesar Rp41,59 triliun kepada para peserta Program Kartu Prakerja sejak 2020…

Survei BI Ungkap Kegiatan Dunia Usaha Tetap Terjaga

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha tetap…