NERACA

Jakarta - Pada tanggal 29 September, Acara Khusus Promosi Pariwisata Budaya Chengdu Indonesia 2023 "Meet in the Park City·Roaming Happy Chengdu" diselenggarakan oleh Biro Kebudayaan Pariwisata Kota Chengdu, terselenggara di Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Asosiasi Pariwisata Indonesia dan instansi pemerintah daerah lainnya, perwakilan perusahaan pariwisata, dan perwakilan pakar pariwisata Indonesia.

Kepala Pemasaran Pariwisata Asia Timur Biro Pemasaran Regional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Adila Chaerman, mengatakan bahwa baik Indonesia maupun Chengdu memiliki sumber daya pariwisata yang sangat berkualitas. Dia mengatakan hubungan Indonesia dengan Tiongkok dalam bidang pariwisata sudah lama terjalin.

Adila Chaerman mengatakan Indonesia dan Tiongkok saling membantu dalam mempromosikan destinasi wisata antara di kedua negara. Dia menjelaskan pada tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19, wisatawan asal Tiongkok sebanyak 2,1 juta yang berkunjung ke Indonesia. Setelah pandemi wisatawan  asal Tiongkok sebanyak 382 ribu yang berkunjung. “Saling membantu mempromosikan destinasi wisata di kedua negara begitu penting, karena kita berharap sektor pariwisata dapat pulih kembali seperti sebelum pandemi,” ucapnya.

Adila Chaerman mengatakan bahwa Chengdu merupakan ibu kota Provinsi Sichuan adalah rumah bagi para panda besar, sehingga kota ini ditakdirkan penuh persahabatan dan keharmonisan. “Kehidupan masyarakat Chengdu yang santai dan nyaman menarik wisatawan dari seluruh dunia,” ucapnya.

Joko Widodo mengatakan Indonesia dan Tiongkok memiliki konsep yang sangat konsisten dan saling memberikan peluang pembangunan. Kedua negara adalah rekan seperjalanan dan mitra yang baik. Hal itu diucapkan Presiden Widodo tersebut saat upacara pembukaan Summer Universiade dan kunjungannya ke Tiongkok pada 27 Agustus 2023.

Sejak lama, Provinsi Sichuan dan Indonesia telah menjalin hubungan erat dalam bidang pengembangan kota, ekonomi dan perdagangan, pendidikan, budaya dan pariwisata, serta bidang lainnya. Chengdu ibu kota Provinsi Sichuan merupakan pusat gerbang internasional di barat, dan Jakarta, pusat transportasi darat dan laut di Indonesia, hanya berjarak lima jam penerbangan satu sama lain. Kedua kota ini merupakan jembatan penting antara Asia dan Oseania dan sangat penting dalam mempromosikan hubungan intra-regional. Serta, kerjasama ekonomi dan perdagangan serta pertukaran budaya.

Perwakilan pariwisata Kota Chengdu, Mr. Richard mengatakan acara ini memperkenalkan kembali kota Chengdu di Indonesia. Kota Chengdu adalah kota besar di Tiongkok yang dapat melihat gunung es sebagai latar kota. Berdasarkan statistik dari "Buku Tahunan Statistik Chengdu", wisatawan asal Indonesia telah berkali-kali masuk sepuluh besar yang berwisata di Chengdu sejak tahun 2015. Kini, Chengdu telah mengembangkan produk pariwisata yang khusus memenuhi kebutuhan wisatawan Indonesia.

Dia mengatakan ada sepuluh rencana perjalanan untuk tur inbound dari Chengdu, yakni: tur warisan budaya tak benda, keanggunan Chengdu, Jiguan - melihat Tiga Kerajaan, melihat Chengdu kota baru yang dinamis, estetika pedesaan - perjalanan seni, taman kota di bawah pegunungan salju, perjalanan melewati the Secret Land of the West, dan kota modern – kehidupan di kota kembar. (Mohar)