NERACA
Jakarta - Inaplas menyambut baik rencana Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) untuk menghentikan ekspor gas, kemudian akan memperkuat hilirisasi produk Petrokimia.
Sejak diterapannya harga gas 6 $/mmbtu industri Petrokimia Nasional mampu bertahan menghadapai Pandemi Covid bahkan bisa tumbuh dan ada beberapa penambahan dan pembangungan fasilitas produksi baru guna mencukupi kebutuhan Produk Petrokimia dan turunannya dimana 50 % masih dipasok oleh produk impor.
Rencana pelarangan ekspor dan peninjauaan kembali harga gas turun menjadi 5 $/mmbtu akan mempercepat komitmen investor baru untuk merealisasikan projek projek baru pembangunan pabrik Petrokimia dan turunannya.
Rencana ini sejalan dengan percepatan pengembangan produk produk baru di industri yang sudah jalan. Dimana program ini akan meningkatkan nilai tambah dan variasi jenis produk yang beragam mulai dari aplikasi di industri seperti :
1. Automotive dan alat transportasi
2. Bahan baku Farmasi
3. Biofuel
4. Bahan baku textile
5. Produk produk pendukung industri sepatu / alas kaki
6. Produk pendukung Infrastruktur
7. Kemasan makanan minuman
8. Peralatan Medis
9. Penunjang Telekomonikasi, dll
Dalam pengembangan dan pembangunan Industri Petrokimia dan turunannya akan membuka lapangan kerja baru baik di Industri Hulu Pertokimia maupun Industri Turunannya.
Saat ini pasca Pandemi Covid-19 pola industri sudah berubah dalam hal jenis dan cara pemasarannya sehingga dibutuhkan inovasi dan variasi produk/mesin/distribusi/model pembayaran salah satu yang paling signifikan berubah adalah kemasan produk dari kemasan primer (langsung kontak dengan makanan) kemasan sekunder (kemasan produk) dan kemasan tersier (kemasan untuk keperluan distribusi/paket) sehingga memberikan peluang tumbuhnya industri kemasan dari plastik yang mengakibatkan naikknya kebutuhan bahan baku plastik.
Kepedulian akan keberlangsungan dan keseimbangan kebutuhan produk dan kelestarian alam juga semakin meningkat dikalangan konsumen, hal ini memberikan tantangan bagi industri untuk terus meningkatkan efisiensi penggunaan energi, alternative bahan baku dan bahan tambahan yang ramah lingkungan dan menghasilkan produk yang berorientasi ke konsep circular ekonomi yang berwawasan lingkungan.
Semua hal tersebut diatas harus didukung oleh biaya produksi yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan dan salah satunya adalah penggunaan gas baik untuk keperluan bahan baku maupun sebagai utilitas penunjang industri. Dengan harga gas yang terjangkau dan volume yang cukup maka Industri Nasional akan mampu bersaing dan tumbuh menghadapi kompetisi dengan produk-produk impor sehingga akan banyak memberikan manfaaat bagi penerimaan negara lewat nilai tambah dari industri yang terintegrasi. (Mohar/Iwan)
NERACA Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi secara resmi meresmikan keberadaan Pos Pengaduan Koperasi yang bertujuan untuk mengembalikan…
NERACA Jakarta - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan mendatangi kantor PT Permodalan Nasional Madani (PNM)…
NERACA Jakarta-Memasuki 100 hari kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertamina dinilai memiliki kontribusi besar. Terutama dalam mendukung program swasembada energi. Demikian…
NERACA Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi secara resmi meresmikan keberadaan Pos Pengaduan Koperasi yang bertujuan untuk mengembalikan…
NERACA Jakarta - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan mendatangi kantor PT Permodalan Nasional Madani (PNM)…
NERACA Jakarta-Memasuki 100 hari kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertamina dinilai memiliki kontribusi besar. Terutama dalam mendukung program swasembada energi. Demikian…