NERACA
Bekasi - Plafon rumah yang tinggi tidak hanya membuat rumah lebih sehat, karena terhindar dari lembab dengan proses sirkulasi udara yang lebih baik, yakni: Mengeluarkan polusi, menghilangkan pengap, menghangatkan ruangan dan menghemat energi.
Namun yang paling penting saat ini, rumah dengan bangunan plafon yang tinggi bisa menghindari penyebaran penyakit menular, karena sirkulasi udara menjadi lebih sempurna mengusir bakteri, jamur dan virus.
Atas dasar inilah developer Wadah Arta Agung melansir perumahan barunya yang berlokasi tepi Jalan Pilar Sukatani, Karang bahagia, Cikarang Bekasi. “Perumahan Arta Angsana ini merupakan perumahan kelas menengah dirancang sebagai rumah sehat karena tinggi plafonnya yang mencapai 7 meter” ujar Sandi Muslihat, Manager Markating Arta Angsana di sela pelaksanaan groundbreaking perumahan Arta Angsana di Cikarang, Bekasi (5/10).
Tidak hanya itu, Sandi juga menjelaskan bahwa Arta Angsana memiliki profitable lain selain konsep rumah sehatnya. Menurutnya perumahan ini cocok dijadikan investasi jangka panjang mengingat lokasi Arta Angsana yang menempati lokasi properti yang menjanjikan. “Terutama untuk kawasan Industri JaBaBeka, Cikarang yang harga propertinya naik setiap hari.” tambahnya.
Perlu diketahu, Cikarang merupakan lokasi dari 1500 perusahaan nasional dan multinasional terkemuka dan ini merupakan kota industri yang mapan dan didukung area hunia modern.
Arta Angsana dikepung beragam fasilitas untuk kenyamanan hidup keluarga: Rumah sakit/klinik 24 jam, sekolah, universitas, mall, pasar modern, pasar tradisional. Plus aneka ragam pusat rekreasi: waterpark dan sejumlah objek tujuan wisata lainnya. Arta Angsana dilewati lintasan rel kereta cepat Jakarta-Bandung, kereta layang LRT dan MRT, pelabuhan laut dalam Patimban, bandara Internasional Kertajati dan toll Jakarta – Cikampek elevated.
Di masa promonya setiap booking 1 unit Arta Angsana, akan mendapat hadiah langsung beruapa 3 Smart TV Samsung 43”. Berkaitan dengan pandemi yang tengah melanda sekarang berdampak pada perputaran ekonomi yang mengalami hambatan. Bahkan perekonomian negara-negara di dunia termasuk Indonesia terancam jatuh ke jurang resesi.
Hal ini menimbulkan kegaduhan para investor dan masyarakat pada umumnya karena ketidakpastian pasar yang terus menunjukkan pelemahan. Tak sedikit investor mencairkan instrumen investasinya karena hal ini. Tapi mau “diparkir” di mana uang itu?
Sejarah mengatakan: dalam krisis apapun investasi properti dipercaya paling aman dilakukan. Termasuk di masa pandemi. Dalam investasi properti hal penting diperhatikan yakni fasilitas dan lokasi strategis untuk mendukung kenaikan nilai investasi di masa depan.
Dan di masa krisis kesehatan seperti ini masyarakat akan lebih memilih rumah dengan lingkungan yang meminimalisir risiko penyebaran virus. Artinya ketertarikan pada rumah dengan lingkungan yang sehat akan menjadi prioritas utama.
NERACA Kabupaten Bandung - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, meyakini tiga juta rumah bagi rakyat bisa terbangun…
NERACA Jakarta - Kepala Departemen Perizinan dan Manajemen Krisis Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aslan Lubis menyampaikan, dukungan berbagai regulasi…
NERACA Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) membiayai pembangunan 1.012 unit rumah bersubsidi di Cikande Business Residence (CBR),…
NERACA Kabupaten Bandung - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, meyakini tiga juta rumah bagi rakyat bisa terbangun…
NERACA Jakarta - Kepala Departemen Perizinan dan Manajemen Krisis Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aslan Lubis menyampaikan, dukungan berbagai regulasi…
NERACA Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) membiayai pembangunan 1.012 unit rumah bersubsidi di Cikande Business Residence (CBR),…