Pefindo Tegaskan Peringkat AAA Obligasi SMI

NERACA

Jakarta – Rencana PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang akan membayar dua obligasi jatuh tempo dalam waktu dekat, disambut positif pelaku pasar di tengah tren banyaknya obligasi korporasi yang gagal bayar. Berangkat dari hal tersebut, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai SMI memiliki kemampuan cukup untuk melunasi utang jatuh tempo. Sehingga Pefindo menegaskan peringkat SMI untuk dua surat utang tersebut di idAAA dan idAAA(sy). 

Kesiapan SMI dalam melunasi kewajiban yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh posisi kas dan setara kas serta surat berharga sebesar Rp 13,2 triliun pada 31 Maret 2020. Adrian Noer dan Danan Dito Analis Pefindo dalam rilisnya di Jakarta, kemarin melihat, pandemi Covid-19 akan memiliki dampak yang moderat bagi kegiatan pembiayaan infrastruktur. Walaupun beberapa proyek infrastruktur akan tertunda akibat pendanaan yang semakin ketat atau kebijakan pembatasan sosial berskala besar. "Kami melihat kondisi ini hanya sementara dan dalam jangka waktu panjang pertumbuhan akan kembali normal. Selain itu, kami melihat infrastruktur memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas perekonomian Indonesia," kata analis. 

Hal ini juga didukung dengan keputusan dari pemerintah untuk menjadikan infrastruktur sebagai salah satu sektor prioritas. "Kami memperkirakan pandemi ini akan memiliki dampak yang moderat pada profil kredit SMI, mempertimbangkan portofolio dari pembiayaan mereka yang kebanyakan berasal dari BUMN dan pemerintah daerah yang dalam penilaian kami memiliki risiko yang lebih rendah," kata Adrian dan Danan dalam rilis.

Pefindo melihat segmen SMI memiliki kemampuan yang kuat untuk mempertahankan kualitas kreditnya di tengah kondisi perlambatan ekonomi. Selain itu, saat mempertimbangkan kemampuan analisis dan kegiatan pemantauan ketat yang dilakukan SMI akan mengurangi potensi pemburukan yang signifikan dalam profil bisnis dan keuangan. 

Beberapa portofolio pembiayaan SMI memiliki skema penjaminan dari pemerintah sehingga dapat mengurangi ketidakpastian dari performa pembayaran angsuran. "Pefindo akan terus memantau dengan cermat kondisi-kondisi ini untuk menilai bagaimana perkembangan dampak dari Covid-19 ini, dan jika terjadi perubahan yang material kami akan melakukan penyesuaian termasuk revisi profil risiko industri dan perubahan peringkat SMI," tutur Adrian dan Danan. 

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…