Sido Muncul Kantongi Laba Bersih Rp390,49 Miliar

NERACA

Jakarta – Di kuartal pertama 2024, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) membukukan laba bersih sebesar Rp390,49 miliar atau tumbuh 30% dibanding priode yang sama tahun lalu sebesar Rp300,27 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Seiring dengan itu, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkerek le level Rp13,02 per lembar pada akhir kuartal pertama 2024. Sedangkan di akhir kuartal pertama 2023 berada di level Rp10,01 per helai. Perseroan juga menyebutkan, penjualan sebesar Rp1,053 triliun pada kuartal pertama 2024. Hasil itu meningkat 16,09% dibanding kuartal pertama 2023 yang tercatat sebesar Rp907,3 miliar.

Penopangnya, penjualan jamu herbal dan suplemen yang tumbuh 13,2% secara tahunan menjadi Rp626,88 miliar pada kuartal pertama 2024. Senada, penjualan makanan dan minuman tumbuh 20% secara tahunan menjadi Rp396,11 miliar. Lalu, penjualan farmasi tumbuh 30,4% secara tahunan menjadi Rp30,423 miliar.

Walau beban pokok penjualan membengkak 0,94% secara tahunan menjadi Rp428,31 miliar pada kuartal pertama 2024. Tapi laba kotor tetap naik 29,3% secara tahunan menjadi Rp625,11 miliar pada akhir Maret 2024. Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 8,7% dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp460,72 miliar pada akhir Maret 2024. Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 12,02% dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp3,792 triliun pada Maret 2024.

Tahun ini, SIDO menargetkan, kinerja naik 15%. Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat seperti dikutip Kontan pernah bilang, perseroan optimis target tersebut tercapai sejalan dengan prospek produk kesehatan terutama jamu dan suplemen yang masih menjanjikan ke depan.

Menurutnya, kesehatan merupakan kebutuhan utama masyarakat, berapa pun biayanya akan diupayakan untuk mendapatkan nya. Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat mendorong pengembangan bisnis farmasi untuk terus berinovasi dan memberikan solusi kesehatan bagi masyarakat. "Bergesernya mindset masyarakat untuk kembali ke alam mendorong perush farmasi mengembangkan produk kesehatan yang berasal dari alam / herbal. Kami sebagai perush jamu yang telah memulai inovasi menjadikan jamu mudah dikonsumsi dan disukai rasanya menjadi alternatif pengganti obat-obatan kimia, khususnya untuk menjaga kesehatan/melakukan pencegahan," ujar David.

Dengan pandangan tersebut, SIDO melihat prospek industri farmasi atau jamu masih sangat bagus di tahun ini.  Untuk memaksimalkan penjualannya, SIDO menyiapkan beberapa inisiatif yakni konsisten melakukan pemerataan jaringan distribusi untuk menjangkau lebih banyak lagi outlet-outlet yang menjual barang Sido Muncul, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses produk SIDO.

Selain itu, perseroan melakukan memotong rantai distribusi dan bekerja sama dengan perusahaan  yang memiliki jaringan secara nasional, memperluas pasar ekspor di mana saat ini berada di Asia, Indo China, Semenanjung Arab, dan Afrika hingga menambah produk baru yang telah disiapkan.  Untuk mencapai pertumbuhan dan merealisasikan inisiatif yang disebutkan di atas, SIDO juga berencana untuk melakukan perubahan, dengan menambah beberapa posisi kunci dengan tenaga profesional yang diharapkan bisa mengeksekusi program perusahaan.

 

BERITA TERKAIT

Memakan Waktu 15 Bulan - PTPP Rampungkan Proyek Pelabuhan Hilirisasi Nickel

Berkolaborasi PT Mitra Murni Perkasa, PT PP (Persero) Tbk merampungkan proyek pelabuhan untuk hilirisasi nikel atau port handover proyek Jetty…

Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp255,6 Miliar

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) membukukan pendapatan kuartal pertama 2024 sebesar Rp255.6 miliar atau turun 1,8% dibandingkan periode yang…

PTPP Bukukan Pendapatan Rp4,61 Triliun

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT PP Tbk. (PTPP) mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,61 triliun atau tumbuh 5,68% dibandingkan dengan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Memakan Waktu 15 Bulan - PTPP Rampungkan Proyek Pelabuhan Hilirisasi Nickel

Berkolaborasi PT Mitra Murni Perkasa, PT PP (Persero) Tbk merampungkan proyek pelabuhan untuk hilirisasi nikel atau port handover proyek Jetty…

Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp255,6 Miliar

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) membukukan pendapatan kuartal pertama 2024 sebesar Rp255.6 miliar atau turun 1,8% dibandingkan periode yang…

PTPP Bukukan Pendapatan Rp4,61 Triliun

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT PP Tbk. (PTPP) mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,61 triliun atau tumbuh 5,68% dibandingkan dengan…