Meski Merugi Rp 24,24 miliar - Martina Berto Optimis Pendapatan Naik 5%

NERACA

Jakarta – Meskipun ada pandemi Covid-19, kondisi tersebut tidak mempengaruhi target kinerja keuangan PT Martina Berto Tbk (MBTO). Pasalnya, emiten kosmetik, perawatan tubuh dan jamu ini masih optimis mampu meraih pendapatan yang lebih tinggi pada tahun ini dibandingkan dengan capaian 2019 lalu.

Direktur Utama Martina Berto, Bryan David Emil mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan 4,92% atau 5% secara tahunan dibandingkan dengan 2019 lalu. Perseroan tetap yakin pendapatan bisa tumbuh kendati daya beli masyarakat turun akibat pandemi Covid-19. Maka guna memenuhi target bisnis, lanjutnya, perseroan meluncurkan berbagai produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat di tengah pandemi, terutama produk herbal dan kesehatan. Beberapa produk yang dirilis antara lain produk perawatan kulit, perawatan tubuh, perawatan tangan.”Di semester pertama kita sudah merilis seasonal hygiene product seperti hand sanitizer, hand gel dan hand wash,” kata Bryan di Jakarta, kemarin

Sebagai informasi, pendapatan emiten yang tergabung dalam Grup Martha Tilaar tersebut terkoreksi 38,2% menjadi Rp87,06 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Hal ini pun membuat perseroan harus menanggung rugi bersih Rp24,24 miliar, berbanding dari posisi untung pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp854,9 juta.

Berdasarkan segmen penjualannya, baik produk kosmetik, jamu, dan lain-lain mengalami kontraksi. Pendapatan dari segmen produk kosmetik yang notabenenya menjadi penopang bisnis perseroan mengalami penurunan sebesar 34,97% dari periode yang sama tahun lalu. Melalui laman keterbukaan informasinya di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Martina Berto menyatakan pandemi Covid-19 telah berdampak pada pembatasan operasional perseroan.

Pembatasan operasional perseroan antara lain promosi terbatas untuk penjualan produk aktif, pembelanjaan raw material terbatas pada kebutuhan rencana produksi untuk mendukung penjualan. Akibat pandemi tersebut, Martina Berto akhirnya mengambil langkah untuk merumahkan sebanyak 50 karyawannya hingga saat ini. Di sisi lain, hal ini juga berdampak pada pemenuhan kewajiban pokok utang jangka pendek perseroan sebesar Rp214,28 miliar.

Perusahaan yang kini beralih memproduksi hand sanitizer dengan jenama Bright Clean tersebut menetapkan beberapa strategi dalam mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi pandemi. Pertama, perseroan melakukan efisiensi biaya operasional, yaitu biaya promosi yang terfokus pada penjualan dan biaya operasional lainnya melalui pembenahan struktur organisasi maupun kegiatannya.

Kedua, pengendalian stock investment melalui pengendalian perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan perencanaan pembelanjaan material yang lebih akurat dan lebih fokus. Ketiga, perseroan memberhentikan sementara capital expenditure dan keempat menjajaki penjualan-penjualan produk yang dibutuhkan dalam kondisi pandemi Covid-19. Selain itu, perseroan juga mengontrol keuangan yang lebih ketat untuk setiap pembelanjaan, mengajukan restrukturisasi pinjaman kepada pihak bank, dan menjadwal ulang pembayaran utang kepada pihak pemasok.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…