NERACA
Jakarta - Afiliasi AirAsia di Indonesia, PT Indonesia AirAsia (IAA) telah secara resmi menjadi entitas anak PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID) menyusul tuntasnya seluruh proses terkait dengan perjanjian dan persetujuan yang dipersyaratkan. PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID) yang sebelumnya dikenal dengan nama PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (RMPP) adalah perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perubahan nama dari RMPP menjadi AAID telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia hari ini. Sebagai bagian dari upaya korporasi, terdapat perubahan pada susunan direksi dan dewan komisaris perseroan yang telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan 21 Desember 2017.
RUPSLB telah menunjuk Pin Harris sebagai komisaris utama, Datuk Kamarudin Meranun sebagai komisaris dan Agus Toni Soetirto sebagai komisaris independen, juga Dendy Kurniawan sebagai presiden direktur dan Dinesh Kumar sebagai direktur independen. Aksi korporasi ini diselesaikan menyusul penerbitan saham melalui pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue oleh RMPP. Pemegang saham IAA, PT Fersindo Nusaperkasa (FN) dan AirAsia Investment Ltd (AAIL) berperan sebagai pembeli siaga dari rights issue yang membeli saham baru tersebut.
Komisaris Utama PT Fersindo Nusaperkasa, Pin Harris dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, tujuan utama dari upaya korporasi ini adalah agar PT Indonesia AirAsia dapat mengambil manfaat dari peningkatan tata kelola, transparansi serta akuntabilitas yang lebih baik dengan menjadi entitas anak sebuah perusahaan yang sudah melantai di bursa efek. “Saya percaya praktik tata kelola perusahaan yang baik akan membuahkan kinerja serta pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan kami, memperkuat posisi kami sebagai maskapai berbiaya hemat terdepan untuk pangsa pasar internasional sekaligus mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara ke Tanah Air," ujarnya.
Sementara itu CEO Grup AirAsia, Tan Sri Tony Fernandes mengatakan, aksi korporasi ini akan semakin mendekatkan pihaknya dengan visi One AirAsia.”Kami berencana untuk mencatatkan di bursa seluruh unit bisnis kami di ASEAN. Rencana ini dimulai dari AirAsia Malaysia yang telah melantai di bursa sejak tahun 2004, disusul oleh AirAsia Thailand pada tahun 2012 dan sekarang kami sudah sangat dekat untuk mendirikan maskapai ASEAN yang sesungguhnya dengan tercatatnya AirAsia Indonesia di Bursa Efek Indonesia, yang selanjutnya akan disusul oleh AirAsia Philippines," katanya.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…
NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…
NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…
NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…
NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…