Buka Tiga Cabang di Cirebon - Kinerja TAXI Tak Kenal Patah Arang

NERACA

Jakarta – Dibalik masih terkoreksinya perdagangan saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) pada perdagangan Rabu (23/3) pasca demonstrasi anarkis para supir, tidak menyurutkan ekspansi bisnis perseroan untuk merambah pasar baru. Teranyar, emiten jasa transportasi umum ini berencana berekspansi ke sejumlah kota di Jawa Barat.

Menurut David Santoso, Direktur Keuangan TAXI ekspansi akan dimulai kuartal II 2016. Disebutkan, mungkin ada dua sampai tiga kota seperti Cirebon, Cibinong dan Majalengka dengan layanan Layanan shuttle antar jemput antar provinsi dan dalam provinsi,”Potensi berasal dari Bandara Kertajati, Majalengka yang mau dibangun dan adanya tol Cikopo - Palimanan. Apalagi dengan provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia yakni 40 juta.”ujarnya.

Dari data Bank Indonesia secara keseluruhan tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sebesar 5,03%. Masih berada di atas level pertumbuhan ekonomi nasional 2015 sebesar 4,79% (yoy). Sebagai informasi, mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/3), saham TAXI terpantau anjlok hingga 2,13% atau 4 poin ke Rp 230 pada pukul 11.07 waktu JATS. Saham TAXI sempat menyentuh level tertingginya di Rp 238 dan terendahnya di Rp 224. Frekuensi saham TAXI ditransaksikan sebanyak 2.678 kali, dengan total volume perdagangan sebanyak 779.614 saham senilai Rp 18 miliar.

Kondisi yang sama juga dialami saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang turun 0,78% atau 50 poin ke Rp 6.350. Saham BIRD sempat menyentuh level tertingginya di Rp 6.400 dan terendahnya di Rp 6.300. Frekuensi saham BIRD ditransaksikan sebanyak 39 kali, dengan total volume perdagangan sebanyak 1.117 saham senilai Rp 705,6 juta. Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan rating perusahaan operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk dari single idA menjadi idA-. Begitu pula dengan outlook perseroan dari posisi stabil menjadi negatif.

Analis Pefindo Yogie Perdana pernah bilang, penurunan rating ini tak lepas dari adanya persaingan bisnis dengan taksi berbasis aplikasi online seperti Grab dan Uber."Kami turunkan outlook dari stabil ke negatif. Dengan peringkat idA- turun dari idA untuk perusahaan dan obligasi I/2014. Periode peringkat 8 Maret 2016 - 1 Maret 2017, " kata dia.

Dia mengatakan, penurunan outlook ini secara tidak sengaja berbarengan dengan aksi demo pengemudi taksi. Kinerja keuangan TAXI ia perkirakan semakin melorot karena terjadi penurunan penumpang, akibatnya setoran pengemudi tidak maksimal."Aplikasi online  memberikan hantaman. Secara bisnis utilisasi turun 90 %  menjadi turun 70 %, utang sopir meningkat," imbuhnya.

Lebih lanjut kata Yogie, outlook akan menjadi stabil jika perusahaan dapat memperbaiki struktur permodalan dan arus kas secara berkelanjutan. Selain itu, perlu ada kejelasan regulasi mengenai aplikasi online seperti Grab dan Uber, sehingga persaingan bisnis dapat berjalan dengan sehat."Setoran pengemudi Rp285 ribu per hari sekarang sudah tidak bisa memenuhi target. Indikator keuangan memburuk," jelas dia. (bani)

BERITA TERKAIT

Jangkau Program Rumah Untuk Nakes - BTN Siapkan 30 Ribu Unit Rumah Subsidi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…

DRMA Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 7%

NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…

Pendapatan Petrosea Terkoreksi 1,3%

NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Jangkau Program Rumah Untuk Nakes - BTN Siapkan 30 Ribu Unit Rumah Subsidi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…

DRMA Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 7%

NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…

Pendapatan Petrosea Terkoreksi 1,3%

NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…

Berita Terpopuler