Gagal Bayar Trikomsel Digugat Kreditur

NERACA

Jakarta – Niat baik PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) untuk melakukan retrukturisasi utang setelah dinyatakan gagal bayar, tidak berjalan mulus. Pasalnya, buntut dari gagal bayar bunga obligasi yang sudah diterbitkan membawa perseroan ke perkara meja hijau. Pada tanggal 23 Desember 2015 mengonfirmasi telah menerima surat dari Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat panggilan sidang mengenai permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (28/12).

Disebutkan, surat PN. Niaga tersebut tertanggal 17 Desember 2015, dengan nomor 98/Pdt.Sus/PKPU/2015/PN.Niaga.Jkt.PSt. Hal ini terkait panggilan sidang mengenai PKPU, dengan perkara yang diajukan oleh salah satu kreditur TRIO. "Perseroan telah menginstruksikan konsultan hukumnya untuk mempertimbangkan respon yang tepat atas permohonan ini," ujar Karnadi Widodo, Corporate Secretary PT Trikomsel Tbk.

Seperti diketahui, saat ini TRIO sedang dalam proses restrukturisasi utang kepada semua para krediturnya. TRIO memandang permohonan ini sebagai konteks untuk menemukan solusi terbaik kepada semua krediturnya. Sebelumnya TRIO menyatakan tidak mampu membayar utang obligasinya pada bulan Desember ini. Perseroan juga masih mencari cara untuk merestrukturisasi utangnya yang akan jatuh tempo pada 2016 dan 2017 mendatang.

Perseroan menyatakan sudah tidak mampu membayar Senior Fixed Notes sebesar 7,87%. Notes senilai S$ 100 juta yang akan jatuh tempo pada 2017. Dan juga tak sanggup membayar kupon Senior Fixed Notes sebesar 5,25% dengan total notes US$ 115 juta yang akan jatuh tempo tahun depan. Perlu diketahui, pada tahun ini, kupon notes yang jatuh tempo pada 11 November 2015 senilai S$ 3 juta dan kupon notes yang jatuh tempo pada tanggal 5 Desember 2015 sebesar S$ 3,9 juta.

Asal tahu saja, TRIO memang berencana merestrukturisasi utangnya. Namun, saat ini, perseroan belum mengungkapkan opsi restrukturisasi yang dimaksud. TRIO bersama konsultannya, FTI Consulting masih berdiskusi dengan para kreditur. Yang jelas, TRIO belum berencana untuk membeli kembali (buyback) notes-nya di pasar terbuka.

Utang-utang TRIO ini diakui memiliki potensi cross default. Namun sampai saat ini belum ada notifikasi default dari para kreditur. Tidak mampunya TRIO membayar bunga obligasi membuat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat TRIO dari id CCC menjadi id SD alias selective default. Peringkat ini menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo.
William Suryawijaya, analis Asjaya Indosurya Securities menyatakan, bisnis TRIO memang sedang cenderung menurun. Hal ini membuat TRIO akan makin kesulitan memenuhi kewajibannya. "Bisnisnya masih tidak bagus dan TRIO juga banyak melepas merek yang dia pegang. Dan ini menjadi tantangan berat," ujarnya. (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Jangkau Program Rumah Untuk Nakes - BTN Siapkan 30 Ribu Unit Rumah Subsidi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…

DRMA Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 7%

NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…

Pendapatan Petrosea Terkoreksi 1,3%

NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Jangkau Program Rumah Untuk Nakes - BTN Siapkan 30 Ribu Unit Rumah Subsidi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…

DRMA Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 7%

NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…

Pendapatan Petrosea Terkoreksi 1,3%

NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…

Berita Terpopuler