DSC : Saatnya Pindah Kuadran dari Karyawan ke Wirausaha

 

 

NERACA

Jakarta - Wismilak Foundation dan Wismilak Diplomat tantang para pekerja untuk keluar dari zona nyaman dan pindah kuadran menjadi wiraswasta. Diplomat Success Challenge (DSC) memberikan hibah permodalan senilai total 2 milyar Rupiah untuk mengatasi hambatan klasik yang biasa dihadapi calon wirausaha. Hal ini disampaikan Surjanto Yasaputera, manajemen Wismilak Inti Makmur Tbk yang juga berperan sebagai Ketua Dewan Komisioner DSC.

Robert T. Kiyosaki memperkenalkan 4 kuadran untuk mengelompokkan cara orang mendapatkan penghasilan. Empat kuadran tersebut secara gambling memperlihatkan derajat relasi timbal balik antara orang dan uang. Susunannya berurutan yakni mulai dari yang paling tidak nyaman, yakni saat orang harus bekerja untuk mendapatkan uang, sampai kuadran yang mendekati kesempurnaan hidup yakni saat dikatakan “uanglah yang bekerja” untuk kita.

Bagi orang yang sudah lama berkarir dalam suatu perusahaan, menjadi wirausaha adalah lompatan besar, sebab memasuki wilayah tidak menentu yang penuh resiko. Ketika dihadapkan pada pilihan menjadi business owner atau wiraswasta, alasan paling umum yang menjadi penghambat adalah tidak adanya modal yang mencukupi, demikian Ketua Dewan Komisioner DSC yang akrab dipanggil Pak Sur. “Nominal hibah permodalan yang kami tawarkan, sebenarnya menjawab alasan klasik yang menghambat orang untuk menjadi wirausaha, sebab jumlahnya mencukupi untuk membiayai suatu start up yang reasonable,” tambah Pak Sur.

Buat Anda yang mempunyai ide untuk berwirausaha, kompetisi yang digelar Wismilak Diplomat ini akan membantu merumuskannya menjadi wujud usaha yang lebih. Sebab peserta akan diminta mempresentasikan idenya dan serangkaian ujian dari tim juri akan merangsang peserta untuk melihat segala kemungkinan yang bakal terjadi.

Bagi para pemenang, yang tahun ini jumlahnya ditingkatkan menjadi 13, bimbingan usaha masih terus berlanjut. “Mereka, maksud saya tim Wismilak DSC tidak akan melepaskan begitu saja, buktinya bisnis saya terus dikawal dalam bentuk berbagai konsultasi manajemen,” ujar salah satu finalis DSC 2014 Ryan Ade Pratama. Tim Wismilak berjanji untuk mengawal jalannya pelaksanaan suatu ide bisnis maksimal selama 2 tahun, tambah anak muda yang muncul dengan ide bisnis memproduksi alat music Cajon.

Saat ini Tim Wismilak DSC tengah giat melakukan road show, berkeliling ke beberapa kota menyebarkan informasi untuk meraih peluang menjadi wirausaha melalui kompetisi DSC - Diplomat Success Challenge. Sampai hari ini sudah 3 kota yang dikunjungi, yakni Yogyakarta, Semarang dan Solo. Di Yogya, tim Wismilak berkunjung ke UGM, UPN Yogyakarta serta Universitas Ahmad Dahlan. Di Semarang, mereka berkunjung ke UNDIP, lalu melakukan talkshow di Car Free Day - Simpang Lima serta di Balaikota. Sedangkan di Solo, kampus yang dikunjungi antara lain UNS serta Universitas Muhammadiyah Solo selain juga di Car Free Day - Slamet Riyadi.

Kepada peminat, Tim Wismilak DSC mempersilakan untuk berkunjung ke www.wismilak-diplomat.com. Selanjutnya calon peserta diminta mengunduh formulir, kemudian mengunggah proposal melalui situs yang sama. Sampai saat ini downloader sudah mencapai 7.000 orang, sedangkan proposal yang diunggah sudah melebihi 1.600. “Di tahun ke 6 ini peminat meningkat drastis, sehingga kami yakin target kami yang semula 2.000 proposal masuk akan terlampaui. Mari mengambil kesempatan menjadi bagian pembangunan Indonesia melalui peningkatan wirausaha ini,” kata Pak Sur.

 

BERITA TERKAIT

PT Surveyor Indonesia Gandeng Dimitra Incorporated untuk Mendorong Petani Kopi dan Kakao Masuk Pasar Ekspor

  NERACA Jakarta – PT Surveyor Indonesia (PTSI) menandatangani nota kesepahaman dengan Dimitra Incorporated (Dimitra) terkait komitmen bersama dalam pendampingan…

Pelaku Usaha Diminta Mandiri dan Inovatif Hadapi Krisis Global

  Pelaku Usaha Diminta Mandiri dan Inovatif Hadapi Persaingan Global Yogyakarta - Hidup dalam dinamika global, baik dari sisi geopolitik,…

Butuh 2-3 Tahun untuk Seimbangkan Defisit Neraca Perdagangan AS

Butuh 2-3 Tahun untuk Seimbangkan Defisit Neraca Perdagangan AS NERACA Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati menyampaikan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pelaku Usaha Diminta Mandiri dan Inovatif Hadapi Krisis Global

  Pelaku Usaha Diminta Mandiri dan Inovatif Hadapi Persaingan Global Yogyakarta - Hidup dalam dinamika global, baik dari sisi geopolitik,…

Butuh 2-3 Tahun untuk Seimbangkan Defisit Neraca Perdagangan AS

Butuh 2-3 Tahun untuk Seimbangkan Defisit Neraca Perdagangan AS NERACA Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati menyampaikan…

Pemerintah Diminta Hati-Hati Ambil Kebijakan Komisi Pengemudi Ojol

Pemerintah Diminta Hati-Hati Ambil Kebijakan Komisi Pengemudi Ojol NERACA Jakarta - Pakar ekonomi digital CELIOS Nailul Huda meminta pemerintah harus…