Pasca Terbentuknya XLSMART - IBST: Industri Digital Infrastruktur Tetap Prospektif

NERACA

Jakarta - PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) meyakini, industri digital infrastruktur tetap menarik dan berpeluang untuk terus berkembang pasca penggabungan PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Smart Telecom menjadi PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)."Kami melihat industri digital infrastruktur sebagai industri yang menarik dan memiliki peluang yang masih berkembang. Meskipun merger akan berdampak dari sisi assets utilization ke depannya. Manajemen berharap pasca konsolidasi, industri telekomunikasi akan lebih sehat," kata Direktur Utama IBST, Ramadhan Kurnia Nusa di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, saat ini IBST tetap menjalin komunikasi dengan XLSMART (EXCL) terkait dengan manajemen operasional pasca-merger, terutama mengenai relokasi kontrak sewa infrastruktur. "Skenario final atas merger ini masih kami tunggu dan karenanya kami belum dapat memberikan komentar terkait dampak keseluruhan merger ini terhadap kinerja grup," paparnya.

Namun demikian, saat ini kontrak IBST memiliki kontrak dengan operator telekomunikasi yang bersifat jangka panjang dan tetap terikat pasca terbentuknya entitas hasil merger, XLSMART. "Perseroan memiliki kontrak jangka panjang yang masih akan mengikat post-merger merging entity," ujar Ramadhan.

Lebih lanjut dia mengatakan, perseroan yang tergabung di dalam grup PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) akan memperkuat sinergi pada semua aspek bisnis, sejalan dengan upaya mendorong peningkatan EBITDA dan EBITDA margin. Pada Tahun Buku 2024, EBITDA IBST senilai Rp579 miliar atau menurun 29,7% (year-on-year), sedangkan EBITDA margin pada tahun lalu sebesar 67,2% atau lebih rendah dibandingkan dengan capaian di 2023 yang sebesar 74,3%.

Adapun pinjaman bersih terhadap LQA EBITDA di 2024 sebesar 1,6 kali atau menurun dibandingkan 2023 yang mencapai 2,2 kali. Ramadhan menyampaikan, jumlah menara IBST di 2024 mencapai 3.245 unit atau bertumbuh 0,3% (year-on-year), sedangkan jumlah penyewaan menara sebanyak 3.879 unit atau menurun 0,6% (y-o-y). Hingga akhir 2024, perseroan mencatatkan panjang kabel serat optik mencapai 16.559 kilometer atau meningkat dibandingkan di 2023 sepanjang 15.229 kilometer.

Sebelumnya, Presiden Direktur dan CEO XLSMART, Rajeev Sethi bilang, pembentukan XLSMART adalah langkah penting dalam mewujudkan tujuan perseroan menghubungkan setiap orang Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik. Disampaikannya, pihaknya menyatukan kekuatan saling melengkapi dari XL Axiata dan Smartfren di bawah satu kepemimpinan dan visi bersama menjadi pemimpin laju transformasi digital Indonesia.”Kami akan terus mengoperasikan merek-merek andalan kami untuk melayani pelanggan mobile seluler dan home broadband melalui XL, AXIS, dan Smartfren maupun pelanggan  UMKM dan korporasi melalui XLSMART for Business sembari meningkatkan kualitas layanan, memperluas cakupan, dan menghadirkan pengalaman digital yang lebih cerdas dan terintegrasi,”jelasnya.

Menurutnya, dengan lebih dari 94,5 juta pelanggan, setiap koneksi sangat berarti, dan perseroan berkomitmen memberikan layanan yang andal, inklusif, dan transformatif. Dengan pangsa pasar gabungan 25%, proyeksi pendapatan proforma Rp45,8 triliun, dan basis pelanggan lebih dari 94,5 juta “XLSMART menargetkan menjadi perusahaan yang paling dicintai di Indonesia pada 2027.“Fokus kami tetap sama dan sangat jelas: pelanggan,” tegas Rajeev

BERITA TERKAIT

Penetrasi Masih Rendah - Pertumbuhan Saham Asuransi Terbuka Lebar

NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…

Sentimen Positif BI Rate Bawa IHSG Menguat

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…

Rugi Fast Food Indonesia Membengkak 91,67%

NERACA Jakarta -Di tahun 2024, Salim PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) membukukan rugi bersih Rp796,7 miliar atau membengkak sebesar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Penetrasi Masih Rendah - Pertumbuhan Saham Asuransi Terbuka Lebar

NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…

Sentimen Positif BI Rate Bawa IHSG Menguat

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…

Pasca Terbentuknya XLSMART - IBST: Industri Digital Infrastruktur Tetap Prospektif

NERACA Jakarta - PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) meyakini, industri digital infrastruktur tetap menarik dan berpeluang untuk terus berkembang…