NERACA
Jakarta – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Adita Irawati mengatakan pemerintah bakal menyiapkan evaluasi khusus untuk mengukur dampak dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi para penerima manfaat, seperti siswa di sekolah-sekolah.
Pengukuran itu, kata Adita, akan dijalankan secara terstruktur dan sistematis, termasuk juga memasukkan kelompok yang sebelumnya telah menjalani MBG saat masa uji coba sebelum program itu dirilis secara resmi pada pekan lalu.
"Pasti akan ada evaluasi itu (dampak MBG terhadap penerima manfaat) ya, dari beberapa uji coba yang kami lakukan. Karena sebenarnya makan bergizi gratis sudah diujicobakan kan 10-11 bulan yang lalu," kata Adita, Senin (13/1).
Meski begitu sejauh ini pemerintah telah menerima testimoni dari sekolah-sekolah yang menjadi lokasi uji coba Program MBG yang didominasi dengan tanggapan positif dan kepuasan para pengajar.
Adita menyebutkan ada beberapa hal baik yang meningkat dari siswa-siswa penerima manfaat MBG antara lain konsentrasi mengikuti pelajaran, keinginan berpartisipasi, serta kehadiran di kelas.
"Jadi ada tiga sih nih. Partisipasi, absensi, konsentrasi. Itu menjadi lebih banyak. Tapi tetap kita nanti akan tentu evaluasi ya dari dampaknya. Karena kalau penyelenggaraannya kan sudah nih, output-nya sudah ada, tapi impact atau dampaknya kita akan evaluasi lagi," kata Adita.
Penyelenggaraan evaluasi untuk program MBG secara resmi itu, menurut Adita, akan dilakukan dalam kurun waktu satu hingga dua bulan ke depan, agar data yang didapatkan bisa lebih optimal. Program MBG menjadi program prioritas dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Program ini secara resmi diluncurkan pada pekan lalu Senin (6/1) di 190 titik wilayah Indonesia. Pada tahap awal Program MBG akan menyasar sekitar 3 juta penerima manfaat dalam tiga bulan pertama, dengan target meningkat menjadi 6 juta penerima pada tiga bulan berikutnya. Penerima manfaat meliputi anak-anak usia PAUD hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Untuk mendukung pelaksanaan, sebanyak 937 dapur umum telah disiapkan.
Menurut Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, program MBG dapat meningkatkan kualitas dan tradisi makan anak Indonesia. "Makan Bergizi Gratis ini sangat-sangat membantu masyarakat meningkatkan kualitas dan tradisi makan dari anak-anak kita," kata Pratikno.
Melalui tradisi makan yang sehat, Pratikno mengharapkan hal ini dapat berdampak kepada kehidupan ekonomi yang lebih baik, terutama kepada masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.
Ia juga mengapresiasi para siswa yang terlihat antusias saat menyantap sajian Makan Bergizi Gratis. "Kita melihat antusiasme anak-anak kita di Sekolah Luar Biasa ini hampir semuanya makan, bahkan ada yang kita datang makanannya sudah habis," ujarnya.
Adapun paket sajian Makan Bergizi Gratis yang disajikan pada kali ini, kata Pratikno, berisi nasi, ayam masak, tahu goreng, sayur, dan satu buah pisang. "Ada karbohidrat, kemudian protein, sayur, ada protein hewani maupun protein nabati, jadi kualitasnya bagus," jelasnya.
NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menyatakan 47 tower rumah susun (rusun) hunian untuk…
NERACA Jakarta – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyampaikan, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi…
NERACA Jakarta – Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengungkapkan Jepang dapat membantu dalam…
NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menyatakan 47 tower rumah susun (rusun) hunian untuk…
NERACA Jakarta – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyampaikan, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi…
NERACA Jakarta – Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengungkapkan Jepang dapat membantu dalam…