PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai menawarkan surat utang senilai Rp2 triliun kepada investor pada Jumat 15 November 2024. Surat utang ini terdiri atas Obligasi Berkelanjutan II KAI Tahap I/2024 senilai Rp1,5 triliun, dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II tahap I/2024 sebesar Rp500 miliar.
Dalam prospektus yang dirilis di Jakarta, kemarin disebutkan, surat utang KAI di atas merupakan bagian dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II KAI Tahun 2024 senilai total Rp2 triliun dan Sukuk Ijarah II KAI Tahun 2024 senilai total Rp1 triliun.
Disebutkan, obligasi tersebut terdiri atas seri A dengan jumlah pokok Rp437,8 miliar berbunga tetap 6,70% per tahun dan berjangka waktu tiga tahun, seri B sebesar Rp448,36 miliar memiliki tenor lima tahun dengan bunga tetap 7,00% per tahun, dan seri C senilai Rp613,84 miliar berjangka waktu tujuh tahun dan bunga tetap 7,10% per tahun.
Adapun Sukuk Ijarah II KAI Tahap I/2024 terdiri atas seri A sebesar Rp116,54 miliar dengan tenor tiga tahun, seri B senilai Rp83,135 miliar berjangka waktu lima tahun, dan seri C sebesar Rp300,325 miliar memiliki tenor tujuh tahun.
Seluruh dana dari penawaran umum obligasi setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, sebesar Rp 1 triliun akan dipergunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 Seri B, dan sisanya untuk pembiayaan kembali (refinancing) sebagian obligasi II Kereta Api Indonesia Tahun 2019 Seri A.
Sementara seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum Sukuk Ijarah setelah dikurangi dengan biaya-biaya, sebesar Rp400 miliar akan dipergunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) sebagian obligasi II Kereta Api Indonesia Tahun 2019 Seri A. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk pengadaan prasarana dalam rangka pembangunan angkutan barang di Sumatera Bagian Selatan berupa penataan bangunan stasiun, pembangunan rel jalur ganda, dan penataan emplasemen di Stasiun Kramasan serta prasarana pendukung lainnya.
Sehubungan dengan Penawaran Umum Surat Utang II Tahap I 2024, Manajemen KAI telah menunjuk a PT Bahana Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Sedangkan PT Bank Mega Tbk (MEGA) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebagai wali amanat.
Di kuartal tiga 2024, PT Hutama Karya (Persero) berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp844 miliar. Angka ini tumbuh 2.412,12% (YoY)…
Analis Lotus Andalan Sekuritas Sharlita Malik berpendapat penerapan Climate Risk Stress Test (CRST) oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk…
Kolaborasi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) meluncurkan tahap pertama pengembangan Sahabat-AI, sebuah ekosistem Large Language…
Di kuartal tiga 2024, PT Hutama Karya (Persero) berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp844 miliar. Angka ini tumbuh 2.412,12% (YoY)…
Analis Lotus Andalan Sekuritas Sharlita Malik berpendapat penerapan Climate Risk Stress Test (CRST) oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk…
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai menawarkan surat utang senilai Rp2 triliun kepada investor pada Jumat 15 November 2024. Surat…