NERACA
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan daya saing dan memperluas pasar industri furnitur dalam negeri. Apalagi, Indonesia memiliki potensi dan peluang besar untuk pengembangan industri furnitur karena didukung dengan ketersediaan bahan baku yang melimpah serta sumber daya manusia (SDM) terampil dan kreatif.
“Untuk memacu industri furnitur, Kemenperin memiliki Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) di Kendal yang selama ini fokus menempa SDM di sektor tersebut agar menjadi kompeten, siap kerja dan kreatif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.
Agus memberikan apresiasi kepada Polifurneka Kedal yang sukses menggelar FurneCraft Expo ketiga kalinya di Gedung Oudetrap Kawasan Kota Lama Semarang pada 7 - 10 November 2024. Ajang tahunan ini hadir dalam tampilan lebih artistik, dengan dilengkapi suguhan hiburan dan talkshow. Pameran ini merupakan hasil kerja sama antara Polifurneka Kendal dengan Dinas Perindustrian Kota Semarang.
“Kegiatan yang dilaksanakan Polifurneka Kendal ini merupakan wujud nyata kolaborasi dari pemerintah, pelaku industri, dan akademisi untuk mendukung pengembangan SDM industri furnitur,” ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan.
Selama ini, Polifurneka Kendal telah menerapkan konsep pendidikan melalui sistem ganda (dual system), sehingga para lulusannya menjadi terampil dan siap kerja.
Sekretaris Dinas Perindustrian Kota Semarang, Bambang Rudi Hartono menyampaikan, pentingnya peran pemerintah dalam mendukung kemajuan industri di Kota Semarang. Ia juga menekankan krusialnya transparansi, akuntabilitas, dan kolaborasi untuk membangun Kota Semarang yang lebih maju dan berdaya saing.
“Mari seluruh jajaran pemerintah untuk bertransformasi menjadi pelayan masyarakat yang aktif mendukung potensi lokal, seperti industri furnitur, batik warna alam, kuliner khas Semarang, dan industri logam,” tutur Bambang.
Mengusung tema “Bring Back Culture with Innovative Furniture”, FurneCraft Expo 2024 bertujuan untuk mengenalkan kembali tradisi furnitur ke inovasi yang baru. Mengulang kesuksesan FurneCraft Expo pada tahun sebelumnya, pameran ini dihadiri oleh ribuan pengunjung dari dalam maupun luar negeri, sehingga membuka peluang pasar baru bagi pelaku UKM, untuk meningkatkan penjualan sekaligus membuka kesempatan dan mempertemukan antara pelaku industri dengan para buyer potensial melalui business matching yang disediakan oleh panitia.
Ajang FurneCraft Expo 2024 juga bertujuan memberikan inspirasi bagi pelaku industri, desainer, dan masyarakat umum, dalam menginovasi produk yang tidak hanya fungsional dan estetik, tetapi juga tidak meninggalkan sentuhan tradisional. Selama pameran berlangsung, pengunjung dapat melihat langsung dan merasakan kualitas produk furnitur yang dipamerkan.
Gelaran FurneCraft Expo 2024 ini didukung Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), para desainer mebel yang tergabung dalam Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), serta Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) serta mitra industri furnitur dari Polifurneka Kendal.
“Pameran ini bukan hanya sekedar ajang untuk pameran furnitur, tetapi juga wadah untuk berbagi pengetahuan, memperluas jaringan bisnis serta pengalaman para UKM khususnya di bidang furnitur,” ungkap Alfani Risman selaku Pembantu Direktur III Polifuneka Kendal.
Pameran ini pun memberikan pengalaman pengunjung untuk tidak hanya menyaksikan, tetapi juga merasakan langsung perpaduan antara seni budaya dan fungsi modern dalam setiap produk. Dukungan dari berbagai pihak memberikan inspirasi bagi desainer, produsen, dan masyarakat luas untuk menciptakan karya yang mampu bersaing secara global, namun tetap mempertahankan identitas budaya Indonesia.
Lebih lanjut, Kemenperin mendorong pelaku industri furnitur dalam negeri agar terus mengembangkan potensinya dalam menyongsong persaingan pasar yang semakin luas. Beragam jenis produk dengan kualitas tinggi, desain menarik dan fungsional, serta bahan baku inovatif menjadi hal mendasar yang kini harus dikuasai oleh pelaku industri furnitur di tanah air.
Sektor industri kecil dan menengah (IKM) juga turut andil dalam kemajuan industri furnitur di Indonesia. “Berbagai inovasi yang dihasilkan oleh para pelaku IKM furnitur, khususnya yang telah mampu mengimplementasi perkembangan produk furnitur global, menjadi acuan dan inspirasi bagi para pelaku IKM yang masih bersifat konservatif dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan perkembangan tren pasar dan kebutuhan konsumen,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita.
NERACA Pasuruan – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung keberlanjutan sektor persusuan Indonesia dengan mewajibkan industri…
NERACA Baku – PT Pertamina (Persero) melakukan upaya strategis untuk mereduksi emisi salah satunya melalui pengurangan gas buang methana dari…
NERACA Lima – Indonesia dan Jepang sepakat mendorong penyelesaian proses ratifikasi Protokol Perubahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA) sehingga dapat…
NERACA Pasuruan – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung keberlanjutan sektor persusuan Indonesia dengan mewajibkan industri…
NERACA Baku – PT Pertamina (Persero) melakukan upaya strategis untuk mereduksi emisi salah satunya melalui pengurangan gas buang methana dari…
NERACA Lima – Indonesia dan Jepang sepakat mendorong penyelesaian proses ratifikasi Protokol Perubahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA) sehingga dapat…