NERACA
Jakarta – Perkuat dominasi kepemilikan saham di PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), APP Purinusa Ekapersada (APP) sebagai pemegang saham pengendali kembali membeli 18.600.000 lembar saham emiten produsen kertas dan bubur kertas tersebut melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 3 Oktober 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Setelah aksi korporasi tersebut, kepemilikan saham APP Purinusa Ekapersada terhadap INKP meningkat menjadi 57,45% dari sebelumnya 57,11% saham. Heri Santosa, Direktur dan Sekretaris Perusahaan INKP mengatakan, tujuan transaksi saham senilai Rp159,96 miliar itu adalah untuk investasi langsung di saham tersebut.
Seperti dikutip dari laporan keuangan per Juni 2024, pemegang saham emiten produsen kertas dan bubur kertas beraset US$10,81 miliar per Juni 2024 itu adalah APP Purinusa Ekapersada sebesar 56,57%, dan publik sebesar 43,43%. Hingga semester I 2024, INKP membukukan laba sebesar US$278,76 juta, tumbuh 3,8% dibandingkan US$268,52 juta pada periode sama 2023.
Meski laba tumbuh, penjualan bersih perseroan justru turun 16,99% menjadi US$1,60 miliar pada Januari-Juni 2024 dari US$1,93 miliar pada Januari-Juni 2023. Sebelumnya Sinarmas Sekuritas menyebutkan, rata-rata harga jual kertas menunjukkan peningkatan pada kuartal akhir tahun lalu. Kondisi ini berimbas terhadap peningkatan margin keuntungan. Kondisi ini diharapkan terus berlanjut sampai akhir tahun 2024.
Berbagai faktor tersebut mendororng Sinarmas Sekuritas untuk mempertahankan rekomendassi beli saham INKP dengan target harga Rp 14.700 untuk 12 bulan ke depan. Target tersebut mempertimbangkan perkiraan PE sekitar 9,8 kali. Dengan harga penutupan saham INKP Rp 9.575, terbuka peluang penguatan harga saham INKP sebanyak 53,52%. Target harga tersebut mempertimbangkan ekspansi perseroan mulai terlihat tahun depan dan bersamaan dengan peningkatan volume permintaan kertas global tahun ini. “Kami memperkirakan level pendapatan perseroan akan bisa menyamai rekor tahun 2022 pada tahun ini,” terangnya.
Sinarmas Sekuritas memperkirakan pendapatan perseroan mencapai US$ 3,97 miliar tahun 2024 dan laba bersih diharapkan melesat menjadi US$ 547 juta. Kenaikan tersebut diharapkan mendorong laba per saham perseroan meningkat menjadi Rp 1.500 tahun ini.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…
NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…
NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…
NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…
NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…