Pemprov Banten: Ada Beda Data BPS dan Kartu Kuning Soal Pengangguran

NERACA

Serang - Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Virgojanti menyebut ada perbedaan data Badan Pusat Statistik (BPS) dengan kartu kuning AK1 mengenai angka pengangguran di Banten.

Virgojanti di Serang, Selasa (8/10), mengatakan BPS menyebut tingkat pengangguran terbuka di Banten secara nasional masih masuk kategori tinggi, sekitar tujuh persen dari hampir 6,3 juta orang pada angkatan kerja Banten.

Dari angka tersebut, kata dia, diperkirakan sekitar 400 ribu lebih angkatan kerja di Banten menganggur.  Pemprov Banten sempat melayangkan keberatan mengenai angka tersebut dan untuk meminta data obyek survei.

“Tapi kalau kita lihat dari sisi permintaan layanan atas para pencari kerja melalui kartu kuning itu, rata-rata hanya sebanyak kurang lebih 45.000 orang. Kalau kali dua saja 45.000 orang, ya sekitar 90.000 orang,” kata Virgojanti saat memberi sambutan pada Job Fair Provinsi Banten.

Angka tersebut, menurut dia, tidak mencapai persentase yang disebut oleh BPS.

Sementara dengan kartu kuning AK1 dikeluarkan oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) di tingkat kabupaten atau kota, Pemprov Banten dapat melihat data pengangguran dengan jelas.

“Jadi, jauh sekali. Ini bisa kita cari di mana orangnya dan sebagainya, dan tanggung jawab untuk mengatasi permasalahan ini. Ini kita lakukan bersama-sama dengan Dinas Tenaga Kerja yang ada di kabupaten kota,” ujar dia.

Virgojanti menyarankan agar BPS menggunakan metode pencacahan, guna membantu menyelesaikan permasalahan tenaga kerja di  Banten.

Ia mengharapkan penyelesaian masalah bukan hanya dari sisi peningkatan, dari sisi sektor pendidikan terutama pendidikan vokasi saja, tetapi terbangunnya link and match dengan dunia kerja, dan juga akses pada sumber daya pendidikan yang dimiliki.

Pemprov Banten juga mengatakan penuntasan angka pengangguran diatur dalam peraturan gubernur terkait upaya percepatan dalam rangka revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi. Sementara di satu sisi, pemprov juga tidak bisa menghalangi orang untuk mencari kerja dan peluang berhasil di industri-industri yang ada di Provinsi Banten.

"Kami punya 17 kawasan industri dengan berbagai bidang usaha, sudah disampaikan, hampir sekitar 10 ribu lebih perusahaan yang bergerak di Provinsi Banten ini, dan tentunya menjadi salah satu daya tarik bagi wilayah-wilayah lain di luar Provinsi Banten, dan juga ingin mengadu nasibnya di Provinsi Banten,” kata dia.

Job Fair Provinsi Banten yang berlangsung 8-10 Oktober 2024 dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Banten . Di sana terbuka sekitar 204 formasi dengan 4.000 lowongan pekerjaan oleh 54 perusahaan atau industri yang berpartisipasi

Selain membuka Job Fair, Pemprov Banten juga meluncurkan aplikasi Siloker untuk para pencari kerja yang memiliki KTP domisili Banten. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

KemenKop Jajaki Kerja Sama dengan Perum Bulog Serap Komoditas Koperasi

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi (KemenKop) dan Perum Bulog berencana melakukan sinergi dan kerja sama terkait penyerapan komoditas pangan yang…

Tiga Awak TVOne Meninggal, Korban Tabrakan di Tol Batang-Pemalang

NERACA Jakarta - tvOne dengan penuh rasa duka, mengabarkan telah terjadi kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya insan terbaik kami. Kendaraan yang…

Literasi Keuangan Nasabah PNM Tembus 2.000 Pelatihan - Selama Bulan Inklusi Keuangan 2024

NERACA Jakarta – Pelatihan literasi keuangan kepada nasabah PNM selama Bulan Inklusi Keuangan 2024 mencapai 2.000 pelatihan dengan cakupan 52…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

KemenKop Jajaki Kerja Sama dengan Perum Bulog Serap Komoditas Koperasi

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi (KemenKop) dan Perum Bulog berencana melakukan sinergi dan kerja sama terkait penyerapan komoditas pangan yang…

Tiga Awak TVOne Meninggal, Korban Tabrakan di Tol Batang-Pemalang

NERACA Jakarta - tvOne dengan penuh rasa duka, mengabarkan telah terjadi kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya insan terbaik kami. Kendaraan yang…

Literasi Keuangan Nasabah PNM Tembus 2.000 Pelatihan - Selama Bulan Inklusi Keuangan 2024

NERACA Jakarta – Pelatihan literasi keuangan kepada nasabah PNM selama Bulan Inklusi Keuangan 2024 mencapai 2.000 pelatihan dengan cakupan 52…