Pj Wali Kota: Inflasi Kota Sukabumi Tergolong Masih Aman dan Terkendali

NERACA

Sukabumi - Laju inflasi di Kota Sukabumi hingga saat ini masih tergolong terkendali. Meskipun demikian, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, terus berupaya menekan angka inflasi tidak tinggi. Penjabat (Pj) wali Kota Sukabumi, Kusmana mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, secara year to year (yoy), inflasi Kota Sukabumi masih sebesar 1,83 persen.

"Sebenarnya kemarin akan dilakukan Rakor Pembahasan Langkah Konkret Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2024 Bersama Kemendari, namun itu dibatalkan, karena akan ada ekspos dari BPS terkait inflasi per Oktober. Mudah-mudahan besok baru kita akan lakukan rakor tersebut," ujar Kusmana, kepada Neraca usai menghadiri rapat dinas, di salah satu Hotel Kawasan Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Selasa (1/10).

Yang jelas, sambung Kusmana, pihaknya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) atau pun dinas terkait lainya, terus melakukan monitoring terhjadap laju inflasi. Seperti halnya, belum lama ini melakukan kunjungan kepada kelompok-kelompok tani untuk melihat ketersediaan pangan yang ada."Kemarin saya kunjungi para kelompok- kelompok tani. Alhamdulillah, harga beras dan stoknya juga aman. Termasuk pangan lainya," jelas Kusmana.

Untuk itu, upaya-upaya yang dilakukan aku Kusmana, pihaknya sering melakukan kunjungan ke pasar untuk memantau harga pangan dan juga stok yang tersedia. Kemudian memastikan TPID berfungsi dengan baik dan efektif dalam mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan program pengedalian inflai daerah.

Selain itu juga, meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar instansi terkait di daerah dalam upaya pengendalian inflasi. Termasuk melakukan, operasi pasar secara berkala melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan, dan Ketahanan Pangan (Diskumindag) dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) untuk menstabilkan harga barang pokok, serta bekerja sama dengan Bulog dan distributor untuk memastikan ketersediaan barang pokok di pasaran.

"Alhamdulillah, tidak ditemukan atau adanya indikasi-indikasi yang menimbun selama hasil pemantaun ke lapangan," tegasnya.

Selain menjaga inflasi agar terkendali, sambung Kusmana, pihaknya juga berusaha untuk menghindari deflasi. Pasalnya, daya beli masyarakat masyarakat akan menjadi menurun."Kita akan berusaha agar inflasi tetap terjaga, dan terhindar dari deflasi. Karena, deflasi juga akan berdampak buruk terhadap perekonomian," pungkas Kusmana. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

Hari Batik Nasional, PNM Berdayakan Pengrajin Batik Lewat Teknik Ecoprint di Kampung Madani

NERACA Jakarta – Tanggal 2 Oktober menjadi peringatan penuh makna bagi salah satu warisan budaya Indonesia. Telah diakui dunia, batik…

Pj Wali Kota Sukabumi: Konsultasi Publik KLHS RDTR Bisa Hasilkan Keseimbangan - Antara Laju Pembangunan Dengan Kelestarian Lingkungan Hidup

NERACA Sukabumi - Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), merupakan bagian dari rencana rinci tata ruang, yang merupakan salah satu dari…

PNM Ajak Jurnalis Tinjau Potret Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi

NERACA Banyuwangi – Penghapusan kemiskinan menjadi concern pemerintah dan organisasi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sesuai penetapan Sustainable Development Goals (SDGs)…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Hari Batik Nasional, PNM Berdayakan Pengrajin Batik Lewat Teknik Ecoprint di Kampung Madani

NERACA Jakarta – Tanggal 2 Oktober menjadi peringatan penuh makna bagi salah satu warisan budaya Indonesia. Telah diakui dunia, batik…

Pj Wali Kota Sukabumi: Konsultasi Publik KLHS RDTR Bisa Hasilkan Keseimbangan - Antara Laju Pembangunan Dengan Kelestarian Lingkungan Hidup

NERACA Sukabumi - Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), merupakan bagian dari rencana rinci tata ruang, yang merupakan salah satu dari…

Pj Wali Kota: Inflasi Kota Sukabumi Tergolong Masih Aman dan Terkendali

NERACA Sukabumi - Laju inflasi di Kota Sukabumi hingga saat ini masih tergolong terkendali. Meskipun demikian, namun Pemerintah Kota (Pemkot)…