Bonus Demografi Jangan Minus Gizi - Menjangkau Luas Pasar Pangan Berbasis Protein Hewani

Bonus demografi yang dimiliki Indonesia menjadi peluang dan juga tantangan. Peluang, di mana Indonesia bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan keluar dari garis kemiskinan. Sementara tantangannya, bagaimana menjaga ketahanan pangan dan gizi agar bonus demografi ini diwujudkan menjadi generasi emas yang produktif dan berdaya saing. Oleh karena itu, bonus demografi ini harus dioptimalkan dengan meningkatkan gizi agar lebih produktif dan bukan sebaliknya minus gizi.

Karena ketika kelompok usia produktif memiliki kesehatan dan kecerdasan yang optimal, dampak positifnya akan terasa dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta indeks pembangunan manusia di suatu negara. Sebaliknya, jika kelompok usia produktif mengalami masalah kesehatan dan rendah kecerdasannya, hal ini dapat berujung pada bencana. Tidak hanya berdampak pada produktivitas, tetapi juga menambah beban negara.

Menghadapi fenomena ini, semua sektor dan lapisan masyarakat perlu aktif berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Tidak ada waktu untuk tunda-tunda atau mengabaikan situasi yang ada. Keberhasilan pembangunan kesehatan dewasa ini, akan sangat menentukan keberhasilan kita dalam memanfaatkan bonus demografi secara optimal. Maka tak heran, pemerintah sendiri terus menargetkan penurunan angka gizi buruk atau stunting sebagai upaya mewujudkan generasi emas.

Peningkatan gizi masyarakat dengan konsumsi produk protein hewani menjadi cara paling efektif mencegah gizi buruk. Namun ironisnya, tingkat konsumsi protein hewani di Indonesia tercatat masih rendah. Hal itu diperkuat dengan data yang dirilis BPS per Maret 2022, yang menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran masyarakat Indonesia untuk daging hanya 5% dan seafood mencapai 8%.

Sementara itu, pengeluaran tertinggi justru pada makanan dan minuman jadi (food and ready to drink) yang mencapai 31%. Fakta lainnya, ternyata tingkat konsumsi protein hewani pada kelas menengah atas di Indonesia, tercatat sudah baik. Sedangkan pada kelas menengah bawah, tingkat konsumsi protein hewani masih terhitung rendah. Padahal, protein hewani berkontribusi signifikan pada pertumbuhan, khususnya pada anak-anak dan remaja yang sedang dalam fase pertumbuhan aktif.

Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, Dosen, Guru Besar, dan Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menjelaskan bahwa protein hewani sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh.“Sembilan dari 20 jenis asam amino esensial harus didapatkan dari makanan, dan protein hewani memiliki asam amino esensial yang lebih lengkap dibandingkan protein nabati. Selain itu, pangan hewani memiliki kandungan vitamin dan mineral yang beragam,”ujarnya.

Menurutnya, banyak anak-anak di Indonesia yang masih mengalami kekurangan protein hingga menyebabkan stunting. Sudah saatnya memikirkan kembali pentingnya pentingnya protein dalam agenda kesehatan, sebab banyak ditemui kasus dari hasil studi yang menunjukkan anak-anak menderita kekurangan protein bahkan mengalami stunting atau tengkes.

Disampaikannya, protein hewani tidak hanya untuk anak-anak dan remaja juga penting untuk pemeliharaan massa otot dan kekuatan pada orang dewasa maupun lansia. Oleh karena itu, peran penting protein hewani tidak dapat dilewatkan, utamanya dalam mendukung peningkatan gizi masyarakat. “Ada banyak sumber protein hewani, seperti daging, ikan, telur, dan produk susu, yang memungkinkan untuk diversifikasi dan pilihan sesuai dengan preferensi,”ungkapnya.

Sementara Kepala Pusat Riset Peternakan pada Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Tri Puji Priyatno menuturkan, kekayaan alam Indonesia menyuguhkan beragam protein hewani, seperti: telur, ayam, ikan, daging sapi, dan susu. Namun tidak semua lapisan masyarakat punya kesempatan mengonsumsi protein, sesuai standar kecukupan nasional. “Hal ini menjadi tantangan riset ke depan, agar kebutuhan protein ini mudah diperoleh masyarakat, dan harga yang terjangkau,"katanya.

Tri menjelaskan, upaya di sektor peternakan menjadi salah satu sektor yang sangat vital untuk memenuhi kebutuhan protein dan perbaikan gizi masyarakat. Hal ini diperlukan untuk peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan masyarakat, dan kemajuan bangsa.

Di sisi lain, Tri mengungkapkan, data yang dikeluarkan oleh badan pemeringkat internasional, tingkat IQ (Intelligence Quotient) masyarakat Indonesia hanya 78,49. Jika bandingkan dengan Malaysia, Indonesia sangat jauh tertinggal. Malaysia berada di peringkat 73 dengan rata-rata IQ masyarakatnya 87,58. Meski hanya berbeda dua tahun memperoleh kemerdekaan, tapi posisi IQ masyarakat Indonesia, jauh tertinggal dibanding negara tetangga. 

Dikatakan Tri, Malaysia memiliki asupan protein hewani sangat tinggi, kemudian disusul Vietnam, Filipina, dan Thailand. Sementara, Indonesia berada di bawah mereka. Ya, dampak dari kurangnya protein hewani menyebabkan kekurangan gizi dan akan menimbulkan stunting, berupa tingkat kecerdasan yang rendah. Hal ini akan berdampak pada bangsa yang tidak dapat berkompetisi dengan masyarakat global.

 

Komitmen Peningkatan Gizi

 

Berangkat dari upaya meningkatkan gizi dengan asupan protein hewani, PT  Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) yang merupakan perusahaan pakan ternak dan makanan olahan, berkomitmen mendorong pertumbunan konsumsi protein hewani dengan menghadirkan produk yang aman, sehat, utuh, halal dan terjangkau. “Bukan hanya produk yang menyasar konsumen atau end user, Japfa Food juga berkomitmen menyediakan produk protein hewani yang dapat menjadi solusi food service bagi segmen B2B (Business to Business), sehingga memudahkan para pelaku usaha di industri makanan untuk memperoleh layanan komprehensif hingga kustomisasi produk. Bersama dengan mitra, kami mendukung peningkatan status gizi masyarakat melalui aksesibilitas dan ketersediaan protein hewani hingga ke pelosok Tanah Air,”kata Head of Japfa Food Solutions Melvany Kasih.

Tidak hanya itu, Japfa Food juga memberikan solusi dengan menghadirkan rangkaian produk berbasis protein hewani yang affordable dan accessible untuk semua segmen pasar. Oleh karena itu, Japfa Food menyediakan berbagai produk protein hewani dari produk protein primer—seperti ayam, daging sapi, ikan, dan susu—hingga produk protein turunannya seperti daging olahan, keju atau yoghurt, saus, dan bumbu. Untuk produk protein hewani misalnya, Japfa Food memiliki sejumlah merek seperti So Good, Cahaya Gunung Foods, So Nice, Best Chicken, Olagud, Seafood Lovers, Bon-bon, Toba Tilapia, Japfa Prime Seafood, Santori Beef, hingga Tokusen Wagyu Beef.

Prinsip accessible yang diusung Japfa Food tidak hanya diwujudkan melakui beragam varian produk yang menyasar semua segmen pasar. Guna memudahkan konsumen di Indonesia memperoleh produk protein hewani yang berkualitas, Japfa Food menghadirkan berbagai gerai, antara lain Best Meat untuk gerai offline dan Japfa Food Online. Gerai tersebut melakukan penjualan secara ritel untuk produk-produk yang diproduksi oleh unit-unit usaha.”Kehadiran Best Meat dan Japfa Food Online bertujuan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan menyediakan protein hewani yang segar, terjangkau, sehat, berkualitas tinggi, dan halal bagi keluarga Indonesia,” tegas Melvany

Disampaikannya, sampai saat ini, Best Meat sudah mencapai 218 gerai di seluruh Indonesia. Selain accessible dan affordable, senantiasa menghadirkan inovasi juga menjadi komitmen Japfa Food. Paling anyar, Japfa Food merilis Olagud yang merupakan produk ayam probiotik. “Ayam Olagud dibudidayakan dengan pakan probiotik dan metode modern farming yang telah dilengkapi dengan biosekuriti dan fasilitas pendukung lainnya untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan ayam,”kata Melvany.

Dijelaskannya, ayam Olagud telah memasuki pasar Singapura pada pertengahan tahun 2023 lalu. Total sebanyak 110 ribu ayam probiotik telah diekspor ke negeri Singa tersebut. Artinya, tidak hanya memenuhi permintaan lokal, Japfa Food juga telah mengekspor produk protein hewaninya ke beberapa negara di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.

Keberhasilan Japfa Food menembus pasar ekspor lantaran didukung oleh kemajuan teknologi, tenaga ahli produksi, hingga langkah-langkah pemantauan kualitas yang ketat. Dengan dukungan itu, Japfa Food berhasil memenuhi standar internasional dan memastikan ketersediaan produk unggas yang aman dan sehat, termasuk meningkatkan nutrisi masyarakat Indonesia secara berkelanjutan melalui berbagai pilihan produk olahan protein hewani.

Saat ini, selain pasar ekspor, Olagud telah tersedia di seluruh area Jabodetabek dan dapat ditemukan di berbagai supermarket seperti Meat Market, Ranch Market, Farmers, AEON, Grand Lucky, Foodhall, Lottemart dan Market City. Selain itu, Olagud juga dapat dipesan secara daring melalui akun toko resmi JAPFA Food Online yang tersedia di Tokopedia, Shopee, dan BliBli,” ujar Melvany.

Sebagai informasi, Japfa Food telah menjalankan praktik peternakan yang bertanggung jawab serta mematuhi regulasi lingkungan yang ketat. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah sertifikasi yang telah diraih, baik lokal maupun internasional, seperti sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI), sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), sertifikat produk halal, dan penerapan issue management mutu ISO 2200, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), serta Food Safety System Certification (FSSC) 22000.

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sikapi Isu Perang Dagang - Dokter Imbau Masyarakat Tak Khawatir Isu BPA

Perang dagang industri minuman dalam kemasan yang membawa isu kesehatan menuai banyak perhatian dari masyarakat akan kekhawatiran bahanya BPA. Merespon…

Narasi Seputar Bunuh Diri Perlu Diubah Guna Pencegahan

Dokter spesialis kejiwaan dari Rumah Sakit (RS) Soeharto, Heerdjan Willy Steven mengatakan, narasi seputar bunuh diri perlu diubah, seperti tema…

Ketahui Fakta Tindakan Lasik Mata

  Ketahui Fakta Tindakan Lasik Mata Tindakan LASIK semakin populer di masyarakat. Operasi LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) adalah prosedur…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Sikapi Isu Perang Dagang - Dokter Imbau Masyarakat Tak Khawatir Isu BPA

Perang dagang industri minuman dalam kemasan yang membawa isu kesehatan menuai banyak perhatian dari masyarakat akan kekhawatiran bahanya BPA. Merespon…

Narasi Seputar Bunuh Diri Perlu Diubah Guna Pencegahan

Dokter spesialis kejiwaan dari Rumah Sakit (RS) Soeharto, Heerdjan Willy Steven mengatakan, narasi seputar bunuh diri perlu diubah, seperti tema…

Ketahui Fakta Tindakan Lasik Mata

  Ketahui Fakta Tindakan Lasik Mata Tindakan LASIK semakin populer di masyarakat. Operasi LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) adalah prosedur…