Tingkatkan Budaya Literasi - Mengenal Lebih Dekat Metode Membaca Nyaring

Membentuk kemampuan membaca pada anak bukan sekedar melatih bisa mengeja kata demi kata. Tapi juga kunci penting untuk mengembangkan sebagian besar potensi mereka. Para orang tua, pendidik, pegiat literasi, maupun pustakawan pun harus melatih dirinya agar mampu memperbaiki kemampuan membaca anak-anak.

Salah satu metode yang dikenalkan adalah melalui pelatihan Membaca Nyaring. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun pemahaman anak terhadap yang dibaca, menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku, dan memperkuat kecakapan membaca pada anak."Pelatihan Membaca Nyaring akan mendorong partisipasi masyarakat guna meningkatkan budaya literasi sebagai persiapan menuju generasi Indonesia Emas yang literat,"kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Barat, Sugeng Hariadi di Pontianak, Kamis, (15/8).

Hal inilah yang ikut memompa adrenalin Virna Martha Sandi, seorang pegiat literasi dari Komunitas Read Aloud untuk aktif menulis buku cerita sebagai bentuk kecintaan yang mendalam dan perhatiannya terhadap tumbuh kembang literasi anak. Metode membaca nyaring yang diterapkan pada anak-anak sangat bermanfaat. Mereka tidak hanya diajari membaca, tetapi juga diajak belajar memahami bacaan dengan lebih baik sehingga dan otak mereka menjadi lebih responsif.

Ada langkah-langkah yang harus dipersiapkan saat sebelum dan selama aktivitas membaca nyaring dilakukan. Khusus bagi pendidik, upayakan ketika membaca untuk selalu menjaga kontak mata dengan siswa. Bangun percakapan di sela-sela membaca, dan coba kembangkan respon mereka. Jangan berlebihan menggunakan gestur tubuh. "Sederhana saja," jelas Founder Komunitas Reading Bugs, Ihdinal Hikmatin.

Tidak kalah penting juga bagi orang tua yang ingin mempraktikkan Membaca Nyaring di rumah. Gunakan waktu membaca sebagai kesempatan untuk membangun ikatan emosional yang baik (bonding) antara orang tua dengan anak sejak dini. "Aktivitas ini bisa dilakukan menjelang tidur siang atau malam," terang Pustakawan Perpusnas Wati Ellyza.

Di luar dari kebiasaan tersebut, orang tua bisa membuat keranjang kecil berisikan buku bacaan yang dapat dipegang, digigit, atau dijadikan mainan oleh anak.

BERITA TERKAIT

Komitmen Sinar Mas Dukung Dekarbonisasi di Pilar Usaha

Isu energi bersih yang digaungkan pemerintah menjadi perhatian bagi pelaku usaha dan termasuk sektor industri perkebunan dan kehutanan. Sektor ini…

Bantu Layanan Kesehatan Masyarakat - BCA Donasikan Ambulans Ke SRU Queen Latifa Yogyakarta

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada kesehatan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum…

Tingkatkan Literasi Lingkungan di SD - Sharp Hadirkan Program SMLS Ke Pelosok Negeri

Dorong generasi muda peduli lingkungan sejak dini, Sharp sebagai produsen elektronik kembali meluncurkan kegiatan Sharp Mobile Learning Station (SMLS). Program…

BERITA LAINNYA DI CSR

Komitmen Sinar Mas Dukung Dekarbonisasi di Pilar Usaha

Isu energi bersih yang digaungkan pemerintah menjadi perhatian bagi pelaku usaha dan termasuk sektor industri perkebunan dan kehutanan. Sektor ini…

Bantu Layanan Kesehatan Masyarakat - BCA Donasikan Ambulans Ke SRU Queen Latifa Yogyakarta

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada kesehatan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum…

Tingkatkan Literasi Lingkungan di SD - Sharp Hadirkan Program SMLS Ke Pelosok Negeri

Dorong generasi muda peduli lingkungan sejak dini, Sharp sebagai produsen elektronik kembali meluncurkan kegiatan Sharp Mobile Learning Station (SMLS). Program…