Harum Energy Buyback Saham Rp1 Triliun

NERACA

Jakarta – Emiten pertambangan, PT Harum Energy Tbk (HRUM) berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback) pada 18 September 2024 sampai dengan 17 September 2025. Sehubungan dengan pelaksanaan buyback saham, HRUM akan menganggarkan sejumlah dana yang berasal dari akun saldo laba per 30 Juni 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, dana yang dianggarkan dalam rangka pelaksanaan buyback saham maksimal sebesar Rp1 triliun. Perkiraan jumlah nominal saham yang akan dibeli kembali oleh perseroan dalam rangka pelaksanaan pembelian kembali saham sesuai dengan maksimal dana yang dianggarkan adalah sekitar Rp16,98 miliar atau sekitar 849 juta lembar saham.

Saat ini, jumlah saham Treasure HRUM sebanyak 201.853.500 saham atau setara dengan 1,493% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Pembelian kembali saham akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan UUPT, di mana jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali, termasuk saham treasuri perseroan yang ada saat ini tidak akan lebih dari 10% dalam jumlah modal saham ditempatkan dan disetor perseroan.

Rencana buyback saham ini akan dimintakan persetujuan para pemegang saham HRUM dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 September 2024. Periode buyback saham dijadwalkan pada 18 September 2024 sampai dengan 17 September 2025. Di semester pertama 2024, HRUM mengantongi pendapatan senilai US$ 596,68 juta. Meningkat 21,21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau Year on Year (YoY), yang kala itu sebesar US$ 492,24 juta.

Pendapatan HRUM pada periode setengah tahun ini didapat dari kontrak dengan pelanggan sebanyak US$ 588,35 juta dan pendapatan sewa sebesar US$ 8,32 juta. Masing-masing tumbuh 20,48% dan 112,24% (YoY). Pada semester I-2024, HRUM tak hanya mengandalkan batubara. Sebab, HRUM sudah membukukan pendapatan dari nickel matte dan feronikel. HRUM mengantongi US$ 132,17 juta dan US$ 102,78 juta dari penjualan ekspor nickel matte dan feronikel.

Selain itu, HRUM mencatatkan penjualan lokal feronikel senilai US$ 33,39 juta dan nickel matte US$ 16,79 juta. Pendapatan dari nikel ini mengimbangi penjualan batubara HRUM yang sedang mengalami penurunan. Hingga Juni 2024, penjualan ekspor batubara HRUM turun 34,38% (YoY) menjadi US$ 266,55 juta. Sementara penjualan batubara lokal HRUM menyusut 55,37% (YoY) menjadi US$ 36,64 juta.

Sejalan dengan lonjakan top line, beban pokok pendapatan dan beban langsung HRUM ikut terdongkrak sebanyak 87,52% (YoY) ke level US$ 447,95 juta. Hasil ini menekan perolehan laba bruto HRUM yang turun 41,29% menjadi US$ 148,72 juta. Pada periode yang sama, HRUM memangkas beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Namun, terjadi lonjakan signifikan dari pos beban lainnya dan beban keuangan.

Beban lainnya HRUM meroket secara tahunan dari sebelumnya hanya US$ 506.885 menjadi US$ 41,65 juta pada semester I-2024. Terutama disebabkan oleh perubahan nilai wajar investasi awal  pada saat kombinasi bisnis senilai US$ 30,71 juta, perubahan nilai wajar investasi keuangan US$ 5,79 juta.  Selain itu, kerugian kurs mata uang asing melonjak dari US$ 326.216 menjadi US$ 4,64 juta. 

 

BERITA TERKAIT

Berikan Masukan Ke Pemerintah - BTN Tegaskan Dukung Program Tiga Juta Rumah

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah di hadapan Presiden Prabowo…

Dorong Transparansi dan Efisiensi - OJK Kaji Penerapan SID Investor Aset Kripto

NERACA Jakarta – Pasca pengawasan bursa kripto dan derivatif beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini lembaga tersebut…

Aksi Profit Taking Tekan Laju Pengauatan IHSG

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berikan Masukan Ke Pemerintah - BTN Tegaskan Dukung Program Tiga Juta Rumah

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah di hadapan Presiden Prabowo…

Dorong Transparansi dan Efisiensi - OJK Kaji Penerapan SID Investor Aset Kripto

NERACA Jakarta – Pasca pengawasan bursa kripto dan derivatif beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini lembaga tersebut…

Aksi Profit Taking Tekan Laju Pengauatan IHSG

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan…