Distan Banten Cari Solusi Tingkatkan Penyerapan Pupuk Subsidi

NERACA

Serang - Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten mengatakan pihaknya tengah mencari solusi guna meningkatkan penyerapan pupuk bersubsidi di kios penyalur di wilayahnya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid ditemui di Serang, Selasa (23/7) mengatakan pihaknya tengah meminta keterangan mengenai kios penyalur pupuk melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten.

”Kalau kios penyalur dengan si petani yang biasanya budaya bayar panen. Kita membutuhkan sebuah solusi yang mampu juga modal di kios pengecer,” ujar Agus.

Agus mengatakan jika kios pengecer menunggu bayar panen, ia tidak memiliki modal bergerak. 

Sementara ini, Agus masih melakukan pengecekan terhadap mekanisme penyerapan pupuk subsidi yang sedang berlangsung.

“Tapi secara keseluruhan tidak mengganggu kepada angka penyerapan pupuk yang ada, kalau itu hanya sebagian kecil yang tidak ada,” kata dia. 

Selain itu, Agus menantikan jika penyerapan di kios pupuk bisa dikerjasamakan dengan BUMDes. 

“Ketika nanti di  situ gimana inisiasi di tingkat desa, cara menyikapi bersama dengan para petani dan juga petugas di lapangan, itu sangat mungkin apakah dengan BUMDes sangat dimungkinkan,” ujar dia.

Agus mengatakan hingga saat ini, target panen raya tahun ini cukup tinggi seperti potensi panen padi sekitar dua juta ton beras, dan target di peringkat delapan secara nasional.

Panen padi tersebut, menurut dia akan mulai pada Agustus dan mencapai puncaknya pada September.

Sebelumnya, Ombudsman Provinsi Banten mengatakan rendahnya serapan pupuk bersubsidi lantaran ada kendala pemadanan NIK dan sistem IPubers Kementerian Pertanian.

Kepala Perwakilan Ombudsman Banten Fadli Afriadi mengatakan hal tersebut juga yang menimbulkan adanya isu pupuk kosong, karena pemilik kios menolak bukan karena pupuknya tidak ada, melainkan petani tersebut tidak ada dalam daftar penerima.

Sementara, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan kios-kios pupuk yang bermasalah harus ditutup dan dicabut izinnya.

Pihaknya masih menginventarisir masalah petani yang sulit mendapatkan pupuk bersubsidi di kios-kios tersebut. Sebab itu adalah hak dan fasilitas bagi petani. Ant

 

BERITA TERKAIT

3 Hari Pameran di Tokyo Produk Handicraft Nasabah PNM Ludes Diserbu Pengunjung

NERACA Jakarta – Beragam jenis handicraft produk nasabah PNM, Rabu-Jumat (4-6/9) diikutkan dalam ajang pameran Tokyo Gift Show ke-98. Pameran produk handicraft di…

MenKopUKM Tekankan Pentingnya Edukasi dan Literasi Konsumen di Pasar Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya edukasi dan literasi bagi konsumen di pasar ekonomi…

Master Bagasi Bawa Produk Lokal Indonesia ke Lebih 90 Negara

NERACA Jakarta - Master Bagasi telah berhasil membawa produk lokal Indonesia ke lebih dari 90 negara di dunia. Master Bagasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

3 Hari Pameran di Tokyo Produk Handicraft Nasabah PNM Ludes Diserbu Pengunjung

NERACA Jakarta – Beragam jenis handicraft produk nasabah PNM, Rabu-Jumat (4-6/9) diikutkan dalam ajang pameran Tokyo Gift Show ke-98. Pameran produk handicraft di…

MenKopUKM Tekankan Pentingnya Edukasi dan Literasi Konsumen di Pasar Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya edukasi dan literasi bagi konsumen di pasar ekonomi…

Master Bagasi Bawa Produk Lokal Indonesia ke Lebih 90 Negara

NERACA Jakarta - Master Bagasi telah berhasil membawa produk lokal Indonesia ke lebih dari 90 negara di dunia. Master Bagasi…