NERACA
Jakarta- PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) atau Elitery berhasil membukukan pertumbuhan kinerja positif di 2023. Dimana laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 17 miliar atau meningkat 77% dibandingkan periode sebelumnya yaitu sebesar Rp 9,6 miliar di tahun 2022. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Kenaikan ini menandakan peningkatan profitabilitas yang beriringan dengan pendapatan perusahaan, mencerminkan strategi Elitery yang berfokus pada ekspansi skala bisnis. Elitery juga mencatatkan peningkatan pendapatan yang signifikan menjadi Rp 319,6 miliar, naik 79% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pencapaian ini membuktikan bahwa Elitery mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan tren dan kebutuhan pasar, serta berhasil mengimplementasikan langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Direktur Utama Elitery, Kresna Adiprawira mengungkapkan, hal ini adalah bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras seluruh tim Elitery, serta kepercayaan dan keyakinan yang diberikan oleh pelanggan, partner dan juga masyarakat. “Elitery berkomitmen untuk terus mendorong inovasi, menjadi bagian dalam perjalanan digital transformasi bagi para pelanggan dan juga Indonesia, serta terus meningkatkan pelayanan terhadap customer kami," ujar Kresna.
Elitery mencatatkan peningkatan nilai aset yang signifikan, dengan kenaikan hingga 90% mencapai Rp 228 miliar di tahun 2023, Elitery membuktikan ketangguhan dan pertumbuhannya yang signifikan. Peningkatan ekuitas sebesar 119% menjadi Rp 120 miliar di tahun 2023 ini terjadi setelah pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), menandai era baru dalam perjalanan Elitery, menempatkan Elitery menjadi pemain utama di industri. Ini merupakan refleksi dari kepercayaan investor dan soliditas fundamental perusahaan.
Pencapaian tahun 2023 mencatatkan laba tahun berjalan per saham dasar sebesar Rp 8,39 di tahun 2023, yang menunjukkan penurunan dari tahun 2022 sebesar Rp 14,12. Penurunan ini merupakan dinamika yang umum terjadi pada perusahaan pasca IPO, hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah saham yang beredar pasca IPO di tahun 2023.
Pada rasio keuangan, current ratio Elitery menunjukkan penurunan sebesar 9% dari 1,62 di tahun 2022 menjadi 1,47 di tahun 2023. Sementara itu, debt to equity ratio juga mengalami penurunan yang positif dari 1,19 menjadi 0,90 di tahun 2023. Dalam hal ini dapat dilihat adanya peningkatan dalam struktur keuangan perusahaan yang lebih sehat dan kebijakan manajemen utang yang baik. Ini semua merupakan indikasi dari keberhasilan strategi keuangan perusahaan yang berfokus pada penguatan fundamental perusahaan dan optimisasi struktur modal untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah di hadapan Presiden Prabowo…
NERACA Jakarta – Pasca pengawasan bursa kripto dan derivatif beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini lembaga tersebut…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah di hadapan Presiden Prabowo…
NERACA Jakarta – Pasca pengawasan bursa kripto dan derivatif beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini lembaga tersebut…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan…