Catatkan Oversubcribed 3,2 Kali - Adira Raih Pinjaman Sindikasi US$300 Juta

NERACA

Jakarta - Danai pengembangan bisnisnya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$ 300 juta.  Pinjaman sindikasi ini merupakan pinjaman sindikasi yang ke-9 sepanjang perjalanan Adira Finance dan yang pertama setelah pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, perseroan secara konsisten memanfaatkan pasar pinjaman sindikasi ini sejak tahun 2013.

Dewa Made Susila, Direktur Utama Adira Finance dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pihaknya berhasil merampungkan pinjaman sindikasi ke sembilan di tahun 2024. “Kami merasa senang mendapatkan pendanaan dari lembaga-lembaga terkemuka sehingga dapat mendorong pertumbuhan Adira Finance dalam bisnis pembiayaan, khususnya pembiayaan otomotif dan juga pembiayaan non-otomotif. Fasilitas ini akan membantu bisnis pembiayaan kami di seluruh Indonesia dan membantu mendukung target pertumbuhan penyaluran pinjaman kami pada tahun 2024,”ujarnya.

Adira Finance, lanjut Dewa Made akan terus mendiversifikasi sumber pendanaannya sebagai bagian dari strategi mendanai pertumbuhan bisnisnya. Saat ini pinjaman perseroan berasal dari bank (baik bank dalam negeri maupun luar negeri) dan pasar modal (obligasi lokal dan sukuk mudharabah), masing masing sebesar 48% dan 52%. Dengan gearing ratio sebesar 1,0 kali yang jauh di bawah ketentuan regulasi sebesar 10 kali, perusahaan memiliki ruang gerak yang luas dalam mencari pendanaan untuk pertumbuhan bisnis ke depannya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak penerbitan pinjaman sindikasi yang pertama, perusahaan akan melakukan lindung nilai penuh (fully hedged) atas fasilitas ini untuk memitigasi risiko mata uang (currency risk) dan suku bunga (interest rate risk). Saat ini, Adira Finance memperoleh peringkat kredit nasional yaitu idAAA (stable Outlook), yang merupakan kategori peringkat tertinggi dari Pefindo. Sedangkan peringkat internasional dari Moodys dan Fitch masing-masing adalah Baa1 dan BBB.

Adira Finance terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan melalui pinjaman sindikasi dalam mata uang asing. Kepercayaan investor terhadap Adira Finance tetap kuat, terlihat dari penerbitan pinjaman sindikasi ini yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 3,2 kali dari rencana awal. Fasilitas ini telah berhasil menarik minat para investor asing yang sebagian besar berasal dari Singapura, Taiwan dan Jepang. Fasilitas ini berjumlah US$ 300 juta dengan tenor 3 tahun dan tingkat bunga yang kompetitif.

Dalam proses penerbitan pinjaman sindikasi ini, Adira Finance menunjuk CTBC Bank Co, Ltd; DBS Bank Ltd; Maybank Securities Pte, Ltd; MUFG Bank Ltd; dan United Overseas Bank Limited sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners.

 

BERITA TERKAIT

Sasar Bisnis Berbasis 5G - XL Axiata Bangun Jaringan Inti Terkonvergensi Penuh

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, XL Axiata bekerjasama dengan Huawei mengumumkan tonggak penting dalam perjalanan menuju 5G melalui peluncuran…

Provident Invetasi Balikkan Rugi Jadi Laba

Di kuartal tiga 2024, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) membukukan laba Rp464,63 miliar (Rp35,34 per saham). Di periode yang…

Kembangkan Bisnis EBT - ADRO Bakal Lepas 7 Miliar Saham Adaro Andalan

NERACA Jakarta – Keputusan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) divestasi atau melepas PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) untuk lebih…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sasar Bisnis Berbasis 5G - XL Axiata Bangun Jaringan Inti Terkonvergensi Penuh

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, XL Axiata bekerjasama dengan Huawei mengumumkan tonggak penting dalam perjalanan menuju 5G melalui peluncuran…

Provident Invetasi Balikkan Rugi Jadi Laba

Di kuartal tiga 2024, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) membukukan laba Rp464,63 miliar (Rp35,34 per saham). Di periode yang…

Kembangkan Bisnis EBT - ADRO Bakal Lepas 7 Miliar Saham Adaro Andalan

NERACA Jakarta – Keputusan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) divestasi atau melepas PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) untuk lebih…