NERACA
Jakarta -Kejar pertumbuhan bisnis di sektor pertambangan, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) menggandeng kerjasama dengan perusahaan alat berat dan truk terbesar asal China, Shandong Heavy Industry Group (SHIG). Dimana SHIG melalui anak usahanya, Sinotruk telah menandatangani perjanjian joint venture (JV) untuk kepemilikan di salah satu anak usaha BCAP, yaitu MNC Leasing.
Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pihaknya menyakini MNC Leasing dan Sinotruk sebagai mitra strategis memiliki potensi yang luar biasa untuk memenangi pasar. “Dengan investasi ini, MNC Leasing dapat tumbuh menjadi perusahaan pembiayaan terbesar Indonesia. MNC Group juga akan terus mendukung dan berbagi nilai kolaborasi signifikan kepada Sinotruk, sehingga bisa maju bersama secara berkelanjutan,”ujarnya.
Pada kerjasama tersebut, Sinotruk akan memiliki 40% saham MNC Leasing, perusahaan pembiayaan alat berat dan truk di bawah MNC Group. Untuk kepemilikan di MNC Leasing tersebut, Sinotruk mengeluarkan dana sebesar Rp 274 miliar, setara valuasi 2 kali book value, yang terbagi menjadi 20% saham lama milik BCAP dan penerbitan saham baru sebesar 20%.
Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan untuk pengembangan jaringan kantor MNC Leasing, terutama di sekitar area pertambangan, agar lebih dekat dengan pelaku bisnis alat berat. Menurut Harry, JV tersebut akan memberikan manfaat bagi kedua pihak. Sinotruk akan mampu memperkuat bisnis penjualan alat berat dan truk di Indonesia, di mana MNC Leasing akan menjadi mitra strategis untuk menyediakan pembiayaan kepada pelanggan.
Sedangkan di sisi MNC Leasing, investasi ini akan memperkuat struktur permodalan dan membuka peluang untuk mendapatkan tambahan pendanaan dari mitra internasional. MNC Leasing juga akan mendapatkan pelanggan baru yang datang dari Sinotruk. Setelah penandatanganan perjanjian, investasi ini masih memerlukan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diharapkan akan didapatkan dalam waktu enam bulan ke depan.
Dengan adanya pemegang saham baru, MNC Leasing akan mengubah jajaran manajemen. Dua direktur dan satu komisaris dari Sinotruk akan bergabung ke tim. Selanjutnya, MNC Leasing akan fokus pada kolaborasi aktif dengan merek alat berat dan truk di bawah Sinotruk, terutama untuk pembiayaan ke sektor pertambangan.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, tren pembiayaan alat berat diprediksi akan mengalami peningkatan pada 2024. Himpunan Alat Berat Indonesia (HINABI) mencatat produksi alat berat untuk konstruksi dan pertambangan meningkat pesat di sepanjang tahun 2023 menjadi 8.826 unit. Catatan tersebut juga terbilang paling tinggi dibandingkan 23 tahun belakangan.
Faktor yang akan mempengaruhi meningkatnya pembiayaan alat berat pada 2024, yaitu kebutuhan alat berat dengan kendaraan yang cenderung tinggi. Beberapa sektor yang membutuhkan alat berat antara lain pertambangan, konstruksi, agrikultur perkebunan dan kehutanan.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…
NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…
NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…
NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…
NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…