Lepas 81,58 Juta Saham Treasuri - Tower Bersama Kantongi Dana R 167 Miliar

NERACA 

Jakarta- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah melakukan penjualan saham treasuri hasil buyback sebanyak 81,58 juta saham ke Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd. Lewat aksi korporasi tersebut, emiten menara ini meraih dana sebanyak-banyaknya Rp167 miliar dari penjualan saham treasuri ini. 

Direktur TBIG, Helmy Yusman Santoso dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, TBIG menjual sebanyak 81,58 juta saham ke Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd. pada tanggal 4 dan 6 September 2023.  "Harga dari penjualan saham treasuri tersebut sebesar Rp2.055 per saham,"ujarnya.  

Menurutnya, harga dari penjualan saham treasuri ini telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 2/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan Oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan.  Dengan harga penjualan tersebut, TBIG menyampaikan jumlah dana yang diterima dari pengalihan ini adalah Rp167,6 miliar, sebelum dikurangi biaya transaksi.  
Kemudian setelah penjualan saham treasuri ini, TBIG masih memiliki 20,46 juta saham hasil pembelian kembali atau buyback.  Sebagai informasi, per 31 Juli 2023, Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd. menggenggam sebanyak 16,98  miliar saham TBIG atau setara 74,97% kepemilikan. 

Selanjutnya, saham TBIG juga digenggam oleh PT Wahana Anugerah Sejahtera sebesar 2,09 miliar atau setara 9,26% kepemilikan.  Kemudian oleh Edwin Soeryadjaya sebanyak 71,4 juta saham atau 0,31%, Hardi Wijaya Liong sebanyak 68,3 juta saham atau 0,30%, Budianto Purwahjo sebanyak 5,02 juta saham atau 0,022%, Herman Setya Budi 4,62 juta saham atau 0,020% dan Helmy Yusman Santoso 3,12 juta saham atau 0,014% kepemilikan.

Sementara itu, kepemilikan masyarakat di TBIG sebesar 3,32 miliar saham atau setara 14,46%.  Sebelumnya, TBIG tercatat telah membeli kembali sebanyak 102,04 juta saham per 3 Agustus 2023. Akan tetapi, perpanjangan pelaksanaan buyback ini dihentikan TBIG pada 4 Agustus 2023 karena terbentur oleh aturan OJK.

Di semester pertama 2023, TBIG meraih keuntungan Rp 688,79 miliar turun dibandingkan periode sama tahun lalu mencapai Rp 826,14 miliar. Sementara pendapatan sebesar Rp3,28 triliun di semester I 2023 turun periode sama 2022 sebesar Rp 3,3 triliun. Di sisi lain, EBITDA perusahaan tercatat sebesar Rp 2,84 triliun sepanjang Januari-Juni 2023."Jika kuartal kedua ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA perseroan masing-masing mencapai Rp 6,64 triliun dan Rp 5,79 triliun,"kata Helmy Yusman.

Kinerja keuangan tersebut didukung atas penyewa sebanyak 41.428 dan 22.136 sites telekomunikasi per 30 Juni 2023. Sites telekomunikasi milik perseroan terdiri atas 22.026 menara telekomunikasi dan 110 jaringan distributed antenna system (DAS).

Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 41.318, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,88x. Ini semester yang kuat untuk pertumbuhan organik dengan penambahan 1.605 penyewaan kotor yang terdiri dari 347 sites telekomunikasi dan 1,258 kolokasi," ujar CEO Tower Bersama Infrastructure Hardi Wijaya Liong.

BERITA TERKAIT

Jangkau Program Rumah Untuk Nakes - BTN Siapkan 30 Ribu Unit Rumah Subsidi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…

DRMA Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 7%

NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…

Pendapatan Petrosea Terkoreksi 1,3%

NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Jangkau Program Rumah Untuk Nakes - BTN Siapkan 30 Ribu Unit Rumah Subsidi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…

DRMA Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 7%

NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…

Pendapatan Petrosea Terkoreksi 1,3%

NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…

Berita Terpopuler