Kuras Dana Rp 8,03 Miliar - Edwin Beli 5,1 Juta Saham Saratoga Investama

NERACA

Jakarta – Meski PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan rugi, namun kondisi tersebut tidak menyurutkan ambisi Edwin Soeryadjaya menambah porsi saham di SRTG. Teranyar, dirinya kembali menambah kepemilikan saham secara langsung di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Aksi beli tersebut direalisasikan saat harga saham SRTG berada di level terendah dalam dua bulan terakhir.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Edwin Soeryadjaya membeli sebanyak 5,1 juta saham SRTG dengan harga pelaksanaan Rp 1.575 pada 11 Agustus 2023 atau senilai Rp 8,03 miliar. Dengan aksi beli tersebut, kepemilikan saham Edwin Soeryadjaya meningkat dari 50,51% menjadi 50,53% di SRTG. 

Edwin bertindak sebagai pemegang saham mayoritas SRTG melalui kepemilikan langsung 33,28% dan sisanya tidak langsung 17,24% melalui PT Unitras Pertama, PT Nonferindo Utama, PT Pandu Dian Pertiwi, dan PT Trimitra Utama Selaras.

Pemilik sekaligus presiden komisaris SRTG ini juga sebelumnya telah menambah saham di perusahaannya tersebut. Dia membeli sebanyak 12,95 juta saham SRTG pada 15 Juni 2023 di harga Rp 1.550. Nilai transaksi mencapai Rp 20,07 miliar. Jauh sebelumnya, pada 30 November 2022, Edwin Soeryadjaya telah membeli sebanyak 12,05 juta saham SRTG yang memicu kenaikan kepemilikan saham secara langsung dari 33,10% menjadi 33,19%.

Hingga semester I-2023, Saratoga Investama (SRTG) membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp 12,21 triliun. Dengan rugi bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya mencapai Rp 15 triliun. Berbanding terbalik dari periode sama tahun lalu dengan laba periode berjalan Rp 3,32 triliun dengan laba bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya Rp 2,7 triliun.

Direktur Keuangan Saratoga, Lany D Wong pernah bilang, pada periode semester I-2023 ini, harga saham di sejumlah portofolio Saratoga mengalami penurunan. Seperti saham ADRO dan MDKA. Hal ini kemudian berdampak pada nilai NAV dan posisi laba/rugi perusahaan.“Meski begitu, nilai kerugian yang tercatat pada semester I-2023 ini sebagian besar merupakan kerugian yang belum direalisasikan dan hanya tercatat di laporan laba/rugi,” ungkap Lany.

BERITA TERKAIT

Jangkau Program Rumah Untuk Nakes - BTN Siapkan 30 Ribu Unit Rumah Subsidi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…

DRMA Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 7%

NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…

Pendapatan Petrosea Terkoreksi 1,3%

NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Jangkau Program Rumah Untuk Nakes - BTN Siapkan 30 Ribu Unit Rumah Subsidi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…

DRMA Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 7%

NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…

Pendapatan Petrosea Terkoreksi 1,3%

NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…

Berita Terpopuler