PGN Bagikan Dividen US$ 228,36 Juta

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) atau (PGAS) menyetujui pembagian dividen tunai senilai US$ 228,36 juta atau setara 70% dari laba bersih tahun buku 2022.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGN, Fadjar Harianto Widodo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyampaikan, dividen tunai akan dibayarkan selambat-lambatnya 30 hari setelah ditetapkan dalam RUPST.
Disampaikannya, sebesar US$ 97,87 juta dari sisa laba bersih perseroan akan digunakan sebagai cadangan, termasuk untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan perseroan. Selain itu, dalam RUPST, perseroan juga memutuskan untuk mengangkat Arief Setiawan Handoko sebagai Direktur Utama yang baru menggantikan Haryo Yunianto.

Arief Setiawan Handoko sebelumnya menjabat sebagai Deputi Keuangan dan Monetisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). Kemudian, perseroan juga mengangkat Harry Budi Sidharta sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis, yang sebelumnya dijabat oleh Heru Setiawan.

PGN juga menyetujui memberikan wewenang dan kuasa kepada pemegang saham seri B terbanyak untuk menetapkan besarnya tantiem/ insentif khusus atas kinerja tahun 2022. Selain itu, menetapkan gaji/ honorarium, tunjangan, dan fasilitas bagi anggota untuk direksi dan dewan komisaris perseroan untuk tahun Bbuku 2023 setelah terlebih dahulu berkonsultasi kepada Kementerian BUMN selaku institusi pemegang saham seri A Dwiwarna.
Ke depan, rencana yang akan dilakukan PGN, diantaranya melalui peningkatan lifting migas, dukungan alih kelola Blok Rokan melalui pembangunan pipa minyak Rokan, gasifikasi kilang-kilang Pertamina untuk mendukung efisiensi kilang, diantaranya Senipah- Balikpapan yang targetnya akan mulai beroperasi pada kuartal tiga 2023.

Pengembangan LNG dan CNG retail di wilayah yang belum memiliki jaringan pipa gas, serta Jargas Rumah Tangga untuk mengurangi impor LPG. Selain itu, PGN berupaya untuk perluasan wilayah bisnis ke skala internasional melalui kegiatan LNG Trading.“Pada proyek jargas, PGN terus menjalankan pengembangan. PGN telah menyusun roadmap pembangunan jargas yang dapat membantu mengurangi subsidi dan Impor LPG sampai dengan 57,5 juta tabung LPG di tahun 2026,.” kata Sekretaris PGN Rachmat Hutama.

BERITA TERKAIT

Berikan Masukan Ke Pemerintah - BTN Tegaskan Dukung Program Tiga Juta Rumah

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah di hadapan Presiden Prabowo…

Dorong Transparansi dan Efisiensi - OJK Kaji Penerapan SID Investor Aset Kripto

NERACA Jakarta – Pasca pengawasan bursa kripto dan derivatif beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini lembaga tersebut…

Aksi Profit Taking Tekan Laju Pengauatan IHSG

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berikan Masukan Ke Pemerintah - BTN Tegaskan Dukung Program Tiga Juta Rumah

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah di hadapan Presiden Prabowo…

Dorong Transparansi dan Efisiensi - OJK Kaji Penerapan SID Investor Aset Kripto

NERACA Jakarta – Pasca pengawasan bursa kripto dan derivatif beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini lembaga tersebut…

Aksi Profit Taking Tekan Laju Pengauatan IHSG

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan…