NERACA
Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp38 per saham untuk tahun buku 2022. Nilai dividen yang secara total setara dengan Rp754,39 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta,kemarin.
Presiden Direktur Triputra Agro Persada, Tjandra Karya Hermanto mengatakan, dividen yang akan dibayarkan perseroan merefleksikan dividend payout ratio (DPR) sebesar 25%. "Kami akan membayar dividen setidaknya sebulan setelah RUPST,"ujarnya.
Sepanjang 2022, pendapatan TAPG menembus Rp9,34 triliun atau meningkat 48,86% secara tahunan. Dari sisi bottom line, kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menembus 157,21% secara tahunan dari Rp1,15 triliun menjadi Rp2,98 triliun.
Disampaikan Tjandra, kenaikan kinerja dipicu oleh peningkatan produktivitas yang tinggi. Produksi minyak sawit mentah TAPG tercatat naik 18 persen menjadi 999.043 ton, sementara produksi kernel sawit naik 21 persen menjadi 210.469 ton. Untuk 2023, iklim diperkirakan akan menjadi netral atau kemungkinan El Nino.
Namun, Tjandra mengestimasi produksi TAPG akam tetap naik didorong oleh usia tanaman yang berada pada periode puncak. "Kami masih optimis dengan 2023 karena harga jual masih bertahan di current level, kenaikan produktivitas perusahaan anak dan control cost maka diharapkan TAPG tetap memberikan hasil yang baik," kata Tjandra.
Emiten sawit Grup Triputra ini juga memproyeksikan produksi tandan buah segar (TBS) tumbuh single digit. Sekretaris Perusahaan TAPG, Joni Tjeng seperti dikutip kontan pernah mengatakan bahwa untuk harga tahun ini diharapkan tetap cukup baik, meskipun ada view dari berbagai pakar akan melandai.
Pertumbuhan produksi perseroan juga seiring dengan beroperasinya satu unit pabrik kernel oil (PKO) dengan biogas pada semester I tahun ini. Adapun kapasitas pabrik yang berlokasi di Kalimantan Tengah itu sebesar 300 ton/hari. Untuk ekspansi lainnya, Joni menyebut pihaknya juga akan terbuka apabila ada kesempatan, khususnya terhadap pertumbuhan anorganik.
Guna mendukung rencana tahun ini, TAPG menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 900 miliar. "Untuk mendukung produktivitas dan kesejahteraan karyawan dengan porsi terbesar untuk infrastruktur baik jalan, perumahan, dan mekanisasi," jelasnya.
Sepanjang 2022, produksi TBS dari dari kebun inti TAPG meningkat 21% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 3,2 juta ton, dengan pencapaian yield sebesar 24,5 ton/ha. Sementara produksi CPO juga mengalami peningkatan 18% menjadi 999.043 ton dari tahun sebelumnya 849.689 ton. Kinerja keuangan TAPG melesat sepanjang 2022. Laba bersih melesat 158% mencapai Rp 3,09 triliun yang mendorong EBITDA tumbuh 112% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp 4,57 triliun.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…
NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…
NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…
NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…
NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…