Ada Apa dengan Basis Investments Pelaksanaan IPO LAJU?

Pola kenaikan saham PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) yang sejak debut perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami auto-rejection atas (ARA) mulai dikaitkan dengan eksistensi PT Basis Utama Prima (Basis Investments) dalam rangkaian acara pelaksanaan IPO perusahaan jasa logistik ini.

Seperti diketahui, saat pencatatan perdana saham LAJU di BEI pada Jumat (27/1), saham di bidang jasa logistik terintegrasi ini mengalami penguatan optimal hingga 35 persen ke level Rp135 dari harga penawaran senilai Rp100 per saham atau menyentuh batas ARA.

Menurut Direktur Utama LAJU, James Budiarto Tjandrakesuma, LAJU menerapkan sistem digitalisasi logistik menyeluruh pada lebih dari 450 armada yang tersebar di seluruh Indonesia, terfokus pada area Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Konsentrasi kinerja di wilayah-wilayah ini diharapkan dapat mengoptimalkan efisiensi dan utilisasi armada."Adapun sebesar 23,7 persen dari dana hasil IPO akan disalurkan untuk pembelian unit armada guna mendukung peningkatan operasional perseroan," kata James dalam keterangan resmi LAJU yang disampaikan oleh BEI kepada media pada akhir pekan lalu.

Menyusul keberhasilan pencatatan perdana saham LAJU, pada hari yang sama, manajemen perseroan pun menggelar syukuran yang dihadiri sejumlah pengusaha papan atas, di antaranya adalah Managing Director Basis Investments, Muhammad Yusrizki. Sejauh ini Basis Investment diketahui sebagai salah satu kendaraan investasi bagi Hapsoro Sukmonohadi.

Belakangan ini, pengusaha yang kerap disapa Happy Hapsoro itu terbukti cukup mampu mengangkat harga saham dari perusahaan yang diakuisisinya, seperti yang terbaru adalah PT Singaraja Putra Tbk (SINI) dan PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA). Diketahui, Happy Hapsoro juga sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) di PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Lebih lanjut James menyampaikan, LAJU bisa dikategorikan sebagai saham anti resesi, jika menilik dari sudut pandang industri jasa logistik dan terutama untuk Fast Moving Consumer Goods (FMCG)--- sejalan dengan peningkatan konsumsi rumah tangga di dalam negeri.

Dia menambahkan, Jasa Berdikari Logistics telah dipercaya selama bertahun-tahun untuk mengantarkan logistik ke sejumlah perusahaan berskala nasional, salah satunya PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang sejauh ini tampak tidak terdampak resesi, karena daya beli masyarakat yang tinggi."Sehubungan dengan model layanan dan pengelolaan pelanggan yang baik, perseroan mampu membukukan pertumbuhan yang sangat pesat, dengan pertumbuhan rata-rata lebih dari 30 persen pada kurun 2019-2021," kata James.

BERITA TERKAIT

Pacu Pertumbuhan Likuiditas - Ekosistem Waran Terstruktur Terus Dikembangkan

Masih rendahnya pertumbuhan produk investasi waran terstruktur di pasar modal menjadi tantangan bagi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk terus…

Djasa Ubersakti Raih Kontrak Rp94,56 Miliar

Emiten kontruksi, PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) memperoleh kontrak baru sebesar Rp94,56 miliar untuk proyek Pembangunan Rusun ASN di Provinsi…

UNTR Naikkan Target Penjualan Komatsu

Tahun ini, PT United Tractors Tbk. (UNTR) meningkatkan target penjualan alat berat merek Komatsu menjadi 4.500 unit dari sebelumnya 4.000…

BERITA LAINNYA DI

Pacu Pertumbuhan Likuiditas - Ekosistem Waran Terstruktur Terus Dikembangkan

Masih rendahnya pertumbuhan produk investasi waran terstruktur di pasar modal menjadi tantangan bagi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk terus…

Djasa Ubersakti Raih Kontrak Rp94,56 Miliar

Emiten kontruksi, PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) memperoleh kontrak baru sebesar Rp94,56 miliar untuk proyek Pembangunan Rusun ASN di Provinsi…

UNTR Naikkan Target Penjualan Komatsu

Tahun ini, PT United Tractors Tbk. (UNTR) meningkatkan target penjualan alat berat merek Komatsu menjadi 4.500 unit dari sebelumnya 4.000…