Teken Kerjasama Distributor - Selaras Citra Nusantara Perluas Pasarkan Alkes NIVA

NERACA

Jakarta – Berhasil mengembangkan alat kesehatan pendeteksi penyakit jantung dan pembuluh darah yakni NIVA (Non-Invasive Vascular Analyzer) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), menjadi keyakinan bagi PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) untuk menangkap peluang pasar di industri alat kesehatan dengan menggandeng kerjasama para distributor.

Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, saat ini alat kesehatan atau alkes NIVA dalam tahap produksi dan selanjutnya bersiap masuk ke tahap distribusi. “NIVA telah ready, bersiap memasuki tahap go mass production dan go market. Secara produksi NIVA telah melalui berbagai tahap pengujian baik secara elektrik, mekanik hingga uji klinis di Harapan Kita. SCNP memastikan bahwa NIVA saat ini telah laik guna, yang memang dipersiapkan untuk membantu program pemerintah dalam bidang kesehatan khususnya untuk jantung dan pembuluh darah,”kata Direktur Operasi SCNP, Shirly Effendy.

Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut perseroan secara resmi melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama distribusi Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD NIVA) dengan PT Selaras Medika Digital Indonesia (SMDI) dan PT Arkan Jaya Nusantara (AJN). Kegiatan distribusi, lanjut Shirly merupakan ranah supply chain management, upaya yang membutuhkan kemitraan strategis dengan pihak distributor dalam upaya menjangkau pasar sasaran. Nantinya, strategi distributusi AKD oleh para distributor akan fokus pada upaya pengembangan jaringan penyedia layanan kesehatan jantung dan pembuluh darah selaku pengguna jasa screening NIVA.

Sementara Direktur Utama SMDI, Gembong Primadjaya menyatakan bahwa inisiatif jalinan kemitraan strategis antara produsen-distributor ini akan sangat membantu pemerintah dalam program hilirisasi produk produk hasil riset alat kesehatan dalam negeri. “Dengan dilansirnya NIVA ke pasar domestik, akses masyarakat terhadap jasa screening jantung dan pembuluh darah semakin memungkinkan, oleh karena biaya screening NIVA relatif lebih terjangkau dibandingkan perangkat alkes sejenis yang saat ini didominasi oleh produk impor,”kata Gembong.

Dirinya juga menekankan pentingnya menjalin kontinuitas hubungan dengan stakeholders seperti
Kementerian Kesehatan RI, rumah sakit (umum dan swasta), klinik kesehatan, lembaga swasta, asosiasi produsen dan distributor alkes, lembaga BUMN, swasta yang relevan dengan bidang alat kesehatan.

Lalu Direktur AJN, Hafiz menyatakan bahwa saat ini sedang membangun learning centre di tiga wilayah, Kalimantan, Sulawesi, Jakarta, dan wilayah Indonesia Timur lainnya untuk mendukung dan mendekatkan NIVA terhadap rumah sakit maupun tenaga kesehatan khusus dalam menunjang tugas mereka terkait deteksi dini kelainan atau potensi penyakit jantung. “AJN juga akan melakukan campaign seminar dan workshop NIVA di beberapa kota besar di indonesia. Harapan AJN adalah adanya dukungan para stakeholders ranah kesehatan domestik, baik kemenkes RI, BPJS Kesehatan maupun asosiasi cardiology untuk bersinergi bersama dan terlibat dalam program-program yang dapat menekan angka prevelansi jantung di Indonesia,’’ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Sido Muncul Cetak Laba Bersih Rp1,17 Triliun

NERACA Jakarta -Di tahun 2024, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada…

Pasar Modal Respon Positif - Sikapi Pertemuan Prabowo dan Konglomerat

NERACA Jakarta -Pelaku pasar modal merespon positif terkait pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan para pengusaha besar Indonesia di Istana. Pertemuan…

Pendapatan Adhi Commuter Anjlok 53,93%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2024, PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP) membukukan pendapatan usaha ADCP anjlok 53,93% year-on-year (YoY)…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sido Muncul Cetak Laba Bersih Rp1,17 Triliun

NERACA Jakarta -Di tahun 2024, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada…

Pasar Modal Respon Positif - Sikapi Pertemuan Prabowo dan Konglomerat

NERACA Jakarta -Pelaku pasar modal merespon positif terkait pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan para pengusaha besar Indonesia di Istana. Pertemuan…

Pendapatan Adhi Commuter Anjlok 53,93%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2024, PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP) membukukan pendapatan usaha ADCP anjlok 53,93% year-on-year (YoY)…

Berita Terpopuler