73 Persen Anak Muda Indonesia Ingin Jadi Pengusaha

 

NERACA

Solo - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan, “memang, ada survei menyebutkan bahwa 73 persen anak muda saat ini berkeinginan menjadi seorang pengusaha."

Dengan menjadi pengusaha, kata Teten, para mahasiswa kelak tidak lagi mencari pekerjaan, melainkan sudah mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. "Sebuah negara disebut sebagai negara maju bila memiliki rasio kewirausahaan minimal 4 persen. Indonesia baru mencapai 3,47 persen," ujar Teten.

Teten menunjuk negara seperti Singapura dan Amerika Serikat yang tingkat rasio kewirausahaannya berkisar 10-12 persen. "Kita sedang menuju kesana dengan program menciptakan 1 juta wirausaha mapan baru," kata Teten.

Oleh karena itu, Teten mendorong Universitas untuk membentuk inkubator bisnis bagi kalangan mahasiswa. Tugasnya, melakukan pendampingan dan mentoring untuk rencana bisnis yang akan dilakukan para mahasiswa.

"Saya juga mendorong untuk masuk ke ekosistem digital. Tak hanya pasarnya, tapi juga operasional usahanya termasuk laporan keuangan secara digital," jelas Teten.

Sebelumnya Teten pernah menjelaskan dalam meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia sehingga menciptakan pekerjaan (kelas menengah) baru. "Juga, menambah jumlah usaha kecil dan menengah agar struktur ekonomi menjadi lebih kokoh dan rasio kewirausahaan mencapai 3,95 persen di 2024," ulas Teten.

Bagi Teten, penggerak ekonomi dunia dan Indonesia ke depan, terletak pada perempuan, anak muda, dan ekonomi hijau. "Ini pula yang menjadi prioritas kami mendukung pemulihan transformatif tahun ini," ucap Teten.

Dimana sekitar 70 persen program Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) akan menyasar langsung kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), koperasi, perempuan, anak muda, dan fokus untuk mendukung pengembangan usaha ramah lingkungan.

Termasuk mendorong pembiayaan UMKM dan koperasi bergeser dari sektor perdagangan ke sektor riil. "Kita juga akan meningkatkan jumlah UMKM masuk ke ekosistem digital sebesar 20 juta UMKM ditargetkan go digital," jelasTeten.

Pasalnya, ke depan, bisnis e-commerce akan terus berkembang, pekerjaan jarak jauh menjadi populer, pembayaran tanpa uang tunai akan menjadi standar untuk bisnis, pemasaran lewat sosial media dan video akan terus tumbuh dan menjadi kunci.

Teten juga menegaskan, bahwa komitmen tinggi pemerintah untuk meningkatkan kewirausahaan nasional telah dituangkan ke dalam Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024. 

"Perpres ini memiliki semangat untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan, pedoman tunggal, dan penguatan sinergi antar K/L, Pemda, dan pemangku kepentingan lainnya," papar Teten.

Ke depan, bahwa KemenKopUKM juga tengah membidik modal ventura masuk ke UMKM. Menurutnya, modal ventura ini selain menyuntik pembiayaan tapi juga dapat memperbaiki manajemen UMKM nantinya. Maka dari itu, inkubator dan modal ventura ini dapat berkolaborasi ke depannya. 

"Bank Dunia sudah ingatkan Indonesia agar menyiapkan lapangan kerja yang lebih berkualitas untuk kelas menengah. Makanya penting universitas siapkan mahasiswanya jadi entrepreneur. Mudah-mudahan kita bisa perkuat struktur ekonomi kita dengan wirausaha baru yang kompetitif. Kita sedang siapkan Perpres kewirausahaan agar punya arahan yang jelas untuk mengembangkan ini," papar Teten. 

Butuh Proses

Sedangkan, Staf Khusus Presiden RI, Putri Tanjung menegaskan bahwa tidak semua orang bisa menjadi pengusaha. "Butuh kesabaran lebih dan pola pikir untuk menjadi pengusaha. Butuh proses yang tidak ringan," ucap Putri.

Adapun untuk menjadi pengusaha, Putri memiliki beberapa tips. Intinya, harus punya pola pikir entrepreneurship, sehingga bisa berdaya saing global. "Berpikir kreatif, inovasi, dan membangun networking yang luas," kata Putri.

Lebih dari itu, kata Putri, untuk menjadi pengusaha juga harus memiliki niat yang baik, mampu melihat dan menciptakan peluang, serta harus paham pasar yang menjadi targetnya. "Arah bisnisnya harus jelas. Bila perlu, memiliki skill set untuk menjadi solusi bagi permasalahan orang lain," jelas Putri.

Putri meyakinkan para mahasiswa bahwa setiap orang memiliki cerita dan proses masing-masing. Tidak semua orang sama. "Kita harus membangun rasa percaya diri. Dan dengan luasnya networking, itu sudah menjadi model bisnis yang bagus untuk berkembang," ucap Putri. 

Sementara itu, Rektor UIN Raden Mas Said Prof Dr H Mudofir Abdullah menyatakan bahwa terbukti negara hadir di kampus untuk memperkuat literasi pentingnya anak muda berdaya saing. "Dengan perubahan zaman yang begitu cepat, menjadi enterpreneur adalah pilihan tepat," ucap Prof Dr H Mudofir.

 

BERITA TERKAIT

Elemen Masyarakat Wajib Jaga Kondusivitas Saat Hari Buruh

Elemen Masyarakat Wajib Jaga Kondusivitas Saat Hari Buruh Jakarta – Dalam menghadapi berbagai dinamika sosial yang terjadi saat ini, elemen…

Triwulan I-2025, Kemendag Catat 1.657 Layanan Konsumen

Triwulan I-2025, Kemendag Catat 1.657 Layanan Konsumen Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga…

Lokasi Jual Beli Ikan Hias di Kalbar Disegel

Lokasi Jual Beli Ikan Hias di Kalbar Disegel Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menindak tegas pelaku usaha yang…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Elemen Masyarakat Wajib Jaga Kondusivitas Saat Hari Buruh

Elemen Masyarakat Wajib Jaga Kondusivitas Saat Hari Buruh Jakarta – Dalam menghadapi berbagai dinamika sosial yang terjadi saat ini, elemen…

Triwulan I-2025, Kemendag Catat 1.657 Layanan Konsumen

Triwulan I-2025, Kemendag Catat 1.657 Layanan Konsumen Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga…

Lokasi Jual Beli Ikan Hias di Kalbar Disegel

Lokasi Jual Beli Ikan Hias di Kalbar Disegel Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menindak tegas pelaku usaha yang…