Ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2022 tumbuh positif sekitar 5,01%, salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi itu adalah bisnis penjualan langsung alias Multi Level marketing (MLM) yang dilakukan para anggota Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI).”Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi nasional adalah bisnis penjualan langsung atau MLM. Salah satu yang mendorong tumbuhnya 5,01% itu dari APLI,”kata Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan saat menutup event APLI Exhibition 2022 di Pasaraya Blok M, kemarin.
Disampaikannya, kegiatan usaha penjualan langsung pada tahun 2021 tercatat peningkatan serapan mitra usaha. Direct selling itu melibatkan jutaan masyarakat dan secara tidak langsung melatih jiwa enterpreneur. APLI, menurut Zulhas merupakan pemberdayaan sumber daya manusia sehingga menjadi trampil. Kontribusi APLI dalam pemulihan ekonomi bangsa ini sangat luar biasa. Orang tidak kerja, diajari jadi bisa kerja, orang yang tidak produktif, diajari bisa jadi produktif. “Saya mendukung dan mensupport dan mengapresiasi apa yang dilakukan teman-teman di APLI,” tegas Zulhas.
APLI Exhibition 2022 digelar selama tiga hari, mulai Minggu, 24 Juli 2022 sampai Selasa 27 Juli 2022 itu dikuti 43 perusahaam amggota APLI diantaranya; PT. Harmoni Dinamik Indonesia, PT. Orindo Alam Ayu, PT. Arminareka Pharmasia Pratama, PT. Moment Global Internasional, Pt. Bio Organik Nusantara, PT. Sunrider Nusaperdana, PT. Herbalife Indonesia dan lainnya.
Sementara Ketua Umum APLI, Kany V Soemantoro , Wakil Ketua Umum APLI Andam Dewi dan Sekjen APLI Ina H Rachman menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam acara tersebut. “Ini adalah exhibisi pertama kami selama 38 tahun kehadiran APLI. Acara ini menjadi rangkaian perayaan HUT ke-38 APLI,” ujar Andam Dewi.
Dalam kesempatan yang sama, Kany V Soemantoro menyampaikan bahwa masih banyak tugas yang harus APLI lakukan nantinya.“Harapan dan ekspektasi dari kementerian perdagangan dan masyarakat sangat tinggi, ini menjadi pemicu semangat dan opporunity buat APLI. Acara ini banyak membawa dampak pendidikan dan sosialisasi industri MLM kepada masyarakat luas,”kata Kany.
Kany berharap, tahun depan dapat menggelar eksibisi yang lebih baik dan lebih luas dari sisi sosialnya. “Rencananya, APLI akan melakukan ekspansi ke provinsi dengan target awal ada delapan kantor cabang, jika kepengurusan daerah sudah kuat, event besar seperti ini akn dilakukan secara bergilir di beberapa kota besar,”jelasnya.
Akibat pandemi ini membuat para pelaku MLM yang semula mengandalkan tatap muka, sudah mulai menggunakan teknologi informasi. Dengan demikin bisnis ini bisa dilakukan secara hybrid online dan offline. “Bangsa ini butuh APLI, bangsa ini butuh wahana untuk menciptakan enterpreneur agar roda ekonomi bergerak. Saya yakin direct selling benar-benar bisa memakmurkan bangsa ini,” harap Kany.
Faktanya menurut Kany, aayarakat indonesia itu adalah masyarakat enterprenuer. Dengan ada di asosiasi ini sudah saatnya kita mendapatkan pemahaman mengenai bisnis direct selling yang baik, ini sudah waktunya indonesia bangkit lagi dengan bisnis penjualan langsung yang tidak membutuhkan modal yang besar, tetapi kegigihan dan pengetahuan mengenai bisnis dan produknya.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…
NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…
NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…
NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…
NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…