IHBV Resmi Kuasai 51,6% Saham Indorama

NERACA

Jakarta -Perkuat menjadi pengendali saham PT Indorama Synthetics Tbk (INDR), Indorama Holdings BV (IHBV) sebagai induk terus meningkatkan kepemilikan saham. Hanya dalam tempo dua bulan, perseroan memborong saham Indorama Synthetics sebanyak empat kali sehingga menguasai 51,6% saham Indorama Synthetics. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Indorama Synthetics mengungkapkan, pembelian terakhir saham perseroan oleh IHBV dilakukan pada 8 Februari 2021. IHBV memborong 31,22 juta unit saham INDR pada harga Rp 2.800 per saham atau senilai total Rp 87,44 miliar. Setelah transaksi, jumlah saham IHBV meningkat 4,8%, yaitu dari 306,56 juta unit (46,8%) menjadi 337,79 juta unit (51,6%). Perseroan menjelaskan, transaksi ditujukan sebagai investasi jangka panjang dengan status kepemilikan langsung.

Asal tahu saja, kepemilikan IHBV selaku pengendali Indorama Synthetics saat ini naik 17,57% dibanding kepemilikan sebelum 22 Desember 2020. Saat itu, kepemilikan IHBV di Indorama Synthetics masih 34,03%. Pada 22 Desember 2002, IHBV membeli 32 juta saham seharga Rp 2.890 per saham atau senilai total Rp 92,4 miliar. Dengan demikian, kepemilikan IHBV di Indorama Synthetics bertambah 4,89% 222,66 juta unit (34,03%) menjadi 254,66 juta unit (38,9%). Selanjutnya pada Januari 2021, perusahaan yang berkantor pusat di Belanda itu kembali memborong saham Indorama Synthetics sebanyak dua kali, masing-masing pada 12 Januari dan 28 Januari.

Pada 12 Januari, IHBV membeli 20,93 juta saham perseroan seharga Rp 2.980 per saham dengan nilai total Rp 62,37 miliar. Setelah transaksi, kepemilikan saham IHBV bertambah 3,2% dari 38,9% menjadi 42,1%. Adapun pada 28 Januari, IHBV membeli 30,96 juta unit saham perseroan seharga Rp 2.750 per unit atau senilai total Rp 81,15 miliar. Dengan transaksi tersebut, kepemilikan IHBV di Indorama Synthetics bertambah menjadi 46,8% dari sebelumnya 42,1%. Data BEI sebelum keterbukaan informasi menunjukkan, pemegang saham Indorama Synthetics adalah PT Irama Investama (25%), masyarakat (32,88%), dan IHBV (42,12%).

Pada pukul 10,35, saham INDR ditransaksikan dalam kisaran harga Rp 2.950, naik Rp 30 (1%) dari penutupan Jumat (12/2). Namun, pada pukul 10.45, saham emiten tekstil itu anjlok Rp 60 (2%) ke level 2.860. INDR memiliki price to earning ratio (PER) disetahunkan (annualized) sebesar 39,85 kali dengan price to book value (PBV) 0,34 kali.




BERITA TERKAIT

Jangkau Program Rumah Untuk Nakes - BTN Siapkan 30 Ribu Unit Rumah Subsidi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…

DRMA Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 7%

NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…

Pendapatan Petrosea Terkoreksi 1,3%

NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Jangkau Program Rumah Untuk Nakes - BTN Siapkan 30 Ribu Unit Rumah Subsidi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…

DRMA Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 7%

NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…

Pendapatan Petrosea Terkoreksi 1,3%

NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…

Berita Terpopuler