Kondisi Indonesia Darurat Narkoba Termasuk Kuningan

NERACA

Kuningan - Peredaran narkotika di Indonesia termasuk di Kabupaten Kuningan semakin mengkhawatirkan, terlebih selama Pandemi Covid-19, berbagai cara dilakukan untuk menyelundupkan barang haram tersebut.


"Ini adalah tugas kita semua untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Dari mulai keluarga untuk lebih ketat mengawasi anak-anaknya, terutama dalam pergaulan, juga kepedulian kita untuk menegur, dan mengingatkan saudara ataupun tetangga ketika mengetahui ada pengguna," ujar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kuningan, Edi Heryadi, M.Si., saat membuka acara Pengembangan Kapasitas Penggiat Anti Narkoba di Lingkungan Dunia Usaha/Swasta, Kamis (15/10), di Prima Resort.


Edi mengajak kepada semua steakholder untuk serius dalam pemberantasan dan pencegahannya. Saat menemui ada yang terpapar, jangan dikucilkan dan jangan secara emosional dalam menyadarkannya, tetapi ajaklah bicara secara baik-baik dari hati ke hati dan ajaklah untuk mau diobati dan direhab.


Poin selanjutnya untuk bisa memberantas bandar. Akan tetapi nampaknya perlu keberanian dari pihak penegak hukum dalam menangkap para bandar narkoba tersebut. Penyelundupan semakin hebat ke negara Indonesia, dan tantangan harga yang lebih mahal dibanding di negara lain memicu bandar terus mencari mangsa di NKRI.


Khusus untuk Kuningan, jenis narkoba domain jenis shabu dan ganja. Dari mulai pegawai swasta, ASN dan lainnya sudah ada yang tertangkap. Hampir setiap bulan pihak penegak hukum menangkap pengguna dan pengedar narkoba.


Bagaimana jika yang tidak terpapar?, ternyata mereka pun butuh edukasi dan penggiat untuk menawarkan kepada lainnya tentang bahaya narkoba. "Ayo kita tangani mereka yang tidak terpapar dengan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Mari ajak mereka untuk menjauhi dari narkoba, niatkan ibadah untuk bisa menyelamtkan Kuningan," ajak Edi.


Sementara itu, Penggiat Anti Narkoba di Kabupaten Kuningan sendiri diambil dari sejumlah elemen masyarakat, seperti organisasi profesi (PWI), Perusahaan Umum Daerah (PDAM, PDAU), pengelola wisata, dan lembaga pendidikan. Mereka direkrut BNN sebagai tenaga sukarela untuk mensosialisasikan anti narkoba (penggiat).


"Ini adalah sebagai salah satu langkah mendukung Pemkab Kuningan dalam upaya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba," tambah Edi.


Prinsip kerja Penggiat Anti Narkoba sendiri yaitu (Kerja Ikhlas, Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Berintegritas dan Kerja Tuntas). Nung

 

 

BERITA TERKAIT

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…