NERACA
Jakarta - Di semester pertama 2020, PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) membukukan pendapatan US$ 35,5 juta atau turun tipis sebesar 2% dibanding priode yang sama tahun lalu. Adapun posisi laba bersih tercatat sebesar US$ 2,2 juta, total aset sebesar US$ 141,6 juta per 30 Juni 2020, dibandingkan US$ 143,2 juta per 31 Desember 2019.
Sekretaris Perusahaan PT Pelita Samudera Shipping Tbk, Imelda Agustina Kiagoes dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, kinerja perseroan ditopang oleh keberhasilan strategi ekspansi armada Bulk Carrier (MV) di tahun 2019. Selain itu, karena adanya kenaikan tarif angkutan rata-rata yang meningkat sebesar 12% menjadi US$ 2,63 per metrik ton di semester I-2020 dari US$ 2,34 per metrik ton di periode yang sama 2019. “Empat unit MV yang dibeli di 2019 telah beroperasi penuh di 2020, mendukung peningkatan pendapatan sewa berjangka sebesar 87% menjadi US$ 6,6 juta di semester I-2020 dari US$3,5 juta di semester I-2019,”ujarnya.
Adapun posisi leverage dikatakannya masih terjaga dengan baik dimana total utang berbunga dibandingkan Ekuitas (Debt to Equity Ratio) per 30 Juni 2020 mencapai 0,41 kali, mengalami penurunan dari 0,59 kali per 30 Juni 2019. Perseroan juga menyebutkan, di semester pertama 2020 perseroan menerapkan strategi meraih peluang pertumbuhan dengan ekspansi multi kargo pengangkutan alumina dengan perolehan kontrak jangka panjang di semeser pertama 2020 senilai US$ 19,8 juta.
Penandatanganan kontrak baru jangka panjang berhasil didapatkan dengan Inalum, ini merupakan BUMN terbesar peleburan aluminium di Indonesia. Kontrak senilai hampir US$ 3,3 juta ditandatangani di Juni 2020 untuk pengangkutan alumina dari Kendawangan di Kalimantan Barat ke Kuala Tanjung di Sumatera Utara dengan menggunakan MV ukuran Handysize. “Peraihan kontrak Inalum sejalan dengan strategi bisnis kompetensi inti Perseroan, dimana sampai saat ini segmen MV melakukan pengangkutan batubara dan ekspansi ke pengangkutan nikel, klinker (bahan pembuat semen), tembaga, pasir besi dan sekarang alumina,” kata Imelda.
Pencapaian kontrak lain adalah perpanjangan kontrak Sewa Berjangka selama 5 tahun untuk 1 unit FLF (Floating Loading Facility) dengan PT Asian Bulk Logistics dan 1 unit Kapal Tunda (Tugboat) dengan PT Dian Ciptamas Agung. Kontrak senilai US$16,5 juta untuk pemindahmuatan batubara di area Muara Pantai, Kalimantan Timur. Sampai dengan Juni 2020, komposisi kontrak jangka panjang segmen FLF mencapai 94% dan 6% kontrak basis spot. Komposisi kontrak jangka panjang segmen Tug and Barge mencapai 85% dan 15% kontrak basis spot.
Tahun ini, perseroan membidik pendapatan sebanyak US$ 92 juta hingga US$ 95 juta atau naik sekitar 20-25% dibandingkan tahun sebelumnya. Target kenaikan pendapatan tersebut diupayakan melalui strategi pengoptimalisasian aset, diversifikasi bisnis, hingga ekspansi aset.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…
NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…
NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali bergerak menyalurkan rumah layak dan terjangkau bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman…
NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…
NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…