Industri Harus Aktif Kerjasama dengan Pendidikan Vokasi

 

 

 

Pengembangan dan perbaikan sistem pendidikan vokasi menjadi bagian dari fokus kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Namun perlu kebijakan untuk mendorong industri agar aktif bekerja sama dengan vokasi itu. Senior Education Specialist, World Bank Javier Luque mengungkapkan, pendidikan dan pelatihan vokasi atau TVET (Technical and Vocational Education Training) mesti dijadikan strategi pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas angkatan kerja Indonesia. "Dimulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)," ungkap Luque saat berbicara pada sesi Inspire dalam Indonesia Development Forum (IDF) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa, (23/7).

 

Hal itu sejalan dengan target Pemerintah RI melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang ingin menekan tingkat pengangguran di Indonesia menjadi 3-4 persen pada 2024. Menilik data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI per 2019, dari total 14.247 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia, terdapat 31.497 bidang keahlian.

 

Bidang keahlian paling banyak, yakni Teknologi Informasi dan Komunikasi di 2.260 sekolah negeri dan 5.718 sekolah swasta. Sekolah dengan bidang keahlian lain yang tak kalah populer yakni Bisnis dan Manajemen (1.538 sekolah negeri dan 4.895 sekolah swasta), serta Teknologi dan Rekayasa (2.052 sekolah negeri dan 4.556 sekolah swasta). Sementara, bidang keahlian yang tak banyak ditemukan dan jarang siswa yakni Energi dan Pertambangan, yang berada di 92 sekolah negeri dan 54 sekolah swasta.

 

Luque menilai beberapa SMK di Indonesia berhasil mendidik pelajar-pelajar berkualitas, hingga berhasil memenangi berbagai kompetisi baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal tersebut lanjut Luque, lantaran banyak faktor, seperti adanya hubungan yang baik dengan sektor private serta alumni, adanya analisis mengenai tren pasar yang dilakukan oleh sekolah, dan kepemimpinan yang baik dan dinamis di sekolah.

 

Untuk mendapat kualitas yang merata dari seluruh SMK di Indonesia tambahnya, perlu kebijakan yang mendorong industri untuk lebih aktif terlibat dalam kerja sama dengan pendidikan vokasi agar angka serapan tenaga kerja siap pakai dapat ditingkatkan. Pendapat serupa diungkapkan Emma R Allen, Country Economist Indonesia dari Asian Development Bank (ADB) yang menjadi pembicara pada sesi Inspire bertajuk: "Mereformasi Sistem Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TVET) untuk Pekerjaan Masa Depan."

 

Hubungan antara industri dengan pendidikan tambahnya, sangat krusial dalam mencapai target tersebut. Selain itu, pemetaan kebutuhan masa depan juga penting untuk bisa membuat pipeline dan kurikulum pendidikan vokasi yang tepat sasaran. Emma menandaskan, para calon pekerja juga perlu bimbingan untuk mengetahui tipe pekerjaan apa saja yang tersedia untuk mereka. "Maka, pelatihan mereka nantinya akan sesuai dengan jenis pekerjaan yang mereka tuju," tandasnya.

 

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…