Investree Resmi Kantongi Izin OJK

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Investree Radhika Jaya (Investree) sebagai pionir marketplace lending di Indonesia resmi mengantongi Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin, (13/5) dengan Nomor Keputusan Izin Usaha Kep-45/D.05/2019. Ini berarti Investree telah memenuhi kewajiban sebagai penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi yang mengacu pada POJK Nomor 77/POJK.01/2016. Dalam peraturan tersebut, tertera bahwa penyelenggara layanan peer-to-peer (P2P) lending wajib mendaftar dan mengantongi izin operasi dari OJK.

 

Berdasarkan data “Perusahaan Fintech Lending Berizin dan Terdaftar di OJK” yang dirilis oleh OJK per tanggal 15 Mei 2019, Investree merupakan satu-satunya perusahaan fintech lending yang memiliki 2 jenis usaha yaitu konvensional dan syariah serta beroperasi melalui 2 sistem yaitu iOS dan Android. Layanan Investree Syariah juga menjadi salah satu keunggulan dan diferensiasi Investree dibanding perusahaan fintech lending lainnya sehingga mampu menjadi perusahaan fintech lending kedua bersama dengan 3 (tiga) penyelenggara lainnya yang memperoleh izin usaha dari OJK.

 

Dikeluarkannya status berizin dari OJK sekaligus menegaskan bahwa Investree berhasil menunaikan tahapan pengajuan izin usaha di antaranya menggunakan dokumen elektronik yang disertai tanda tangan digital, sudah terkoneksi dengan perbankan agar mekanisme escrow account dan virtual account berjalan dengan baik, menyusun dan melaporkan self assessment yang sedikitnya memuat aspek tata kelola dan mitigasi risiko, bekerja sama dengan lembaga yang terdaftar di OJK, menyediakan pusat layanan konsumen berbasis teknologi, serta menerapkan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT). Dalam hal ini, Investree menjunjung tinggi aspek transparansi, otomasi, dan perlindungan konsumen.

 

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengatakan setelah melalui serangkaian proses panjang, Investree akhirnya resmi mengantongi Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dari OJK. “Kami menghargai ketentuan OJK yang sangat selektif dan tidak sembarangan dalam memberikan izin usaha kepada pelaku fintech karena perlindungan konsumen menjadi prioritas kami bersama. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan seluruh Lender dan Borrower serta apresiasi setinggi-tingginya kepada para rekanan yang berpartisipasi mendukung visi dan misi Investree sejauh ini hingga akhirnya memperoleh izin usaha dari OJK,” katanya, seperti dikutip dalam keterangannya, kemarin.

 

Dengan statusnya kini, Investree berkomitmen untuk menguatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terutama Lender dan Borrower yang terdaftar di platform Investree serta membangun kredibilitas industri fintech lending yang lebih baik melalui ekspansi kelas aset dan peningkatan layanan demi menjawab keinginan khalayak luas. “Tentunya, pencapaian tujuan-tujuan itu perlu diupayakan tanpa mengesampingkan aspek proteksi nasabah dan stabilitas keuangan Indonesia, serta tetap harus patuh terhadap aturan-aturan yang berlaku melalui proses adaptasi dan penyesuaian yang berkelanjutan,” tutup Adrian.

 

Hingga April 2019, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp 2,49 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp 1,86 triliun dengan rata-rata tingkat pengembalian (return) 16,4% dan TKB90 99,63%. Investree juga telah menjangkau lebih dari 1.000 Borrower yang merupakan UKM baik perusahaan kelas menengah maupun ritel.

 

BERITA TERKAIT

Upbit Prediksi Prospek Pasar Crytocurrency Indonesia akan Positif Pasca Halving Bitcoin

Upbit Prediksi Prospek Pasar Crytocurrency Indonesia akan Positif Pasca Halving Bitcoin NERACA Jakarta – Pasca berakhirnya event Halving Bitcoin pada…

Perkuat Sektor Keuangan, OJK Kolaborasi dengan Lembaga GRC

    NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan lembaga dan asosiasi profesi di…

Asuransi Jasindo Sebut Lima Produk Topang Kinerja di 2023

    NERACA Jakarta – Penjualan lima produk PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo), yakni Marine Hull, Energy Offshore, Energy…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Upbit Prediksi Prospek Pasar Crytocurrency Indonesia akan Positif Pasca Halving Bitcoin

Upbit Prediksi Prospek Pasar Crytocurrency Indonesia akan Positif Pasca Halving Bitcoin NERACA Jakarta – Pasca berakhirnya event Halving Bitcoin pada…

Perkuat Sektor Keuangan, OJK Kolaborasi dengan Lembaga GRC

    NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan lembaga dan asosiasi profesi di…

Asuransi Jasindo Sebut Lima Produk Topang Kinerja di 2023

    NERACA Jakarta – Penjualan lima produk PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo), yakni Marine Hull, Energy Offshore, Energy…