Respon Positif Pelaksanaan T+2 - IHSG Sepekan Kemarin Tumbuh 0,83%

NERACA

Jakarta – Pekan kemarin menjadi catatan sejarah bagi industri pasar modal karena mulai berlakuknya implementasi percepatan penyelesaian transaksi bursa menjadi T+2 dan hal tersebut berjalan dengan sukses sehingga memberikan dampak positif terhadap laju indeks harga saham gabungan (IHSG).  PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan kemarin mencatat, indeks BEI tumbuh 0,83% ke level 6,056.12 dari 6,006.20 pada pekan sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Seiring dengan peningkatan IHSG, nilai kapitalisasi bursa selama sepekan juga mengalami peningkatan sebesar 0,91% menjadi sebesar Rp6.858,37 triliun dari Rp6.796,32 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Sementara itu data perdagangan harian juga ditutup positif pada penutupan perdagangan pekan kemain. Untuk rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan mengalami peningkatan paling signifikan di antara data perdagangan harian lainnya yaitu sebesar 53,68% menjadi Rp11,24 triliun dari Rp7,31 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

Kemudian rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami peningkatan sebesar 23,47% menjadi 11,56 miliar unit saham dari 9,37 miliar unit saham dari pekan lalu dan untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI juga mengalami peningkatan sebesar 14,44% menjadi 449,60 ribu kali transaksi dari 392,87 ribu kali transaksi dari pekan lalu. Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp593 miliar di sepanjang pekan kemarin dan investor asing sepanjang tahun 2018 telah mencatatkan jual bersih mencapai Rp45,58 triliun.

Pada pekan kemarin dua perusahaan tercatat baru di BEI, yang pertama yaitu PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) resmi menjadi perusahaan tercatat ke-52 dan PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) menjadi emiten ke-53 di tahun 2018.  Kemudian mengakhiri perdagangan saham akhir pekan kemarin, IHSG ditutup melemah sebesar 51,04 poin atau 0,84% menjadi 6.056,12. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 11,20 poin atau 1,15% menjadi 966,45.

Kata analis Paramitra Alfa Sekuritas, Kevin Juido, aksi lepas investor asing menjadi salah satu faktor yang menekan IHSG pada akhir pekan.”Aksi lepas asing itu wajar mengingat dalam beberapa hari terakhir ini mereka cenderung masuk, dan sekarang ini mereka merealisasikan sebagian keuntungannya,”ujarnya.
Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" di pasar reguler sebesar Rp477,67 miliar pada akhir pekan dan aksi lepas saham oleh investor asing diproyeksikan hanya sementara mengingat minimnya sentimen negatif yang beredar bagi pasar saham.

 

BERITA TERKAIT

Kantongi Dana IPO Rp51,70 Miliar - Remala Abadi Siapkan Akuisisi Saham FMI

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Remala Abadi Tbk (DATA) langsung tancap gas ekspansi…

Harmonisasi Aturan Delisting dan Relisting - Ketentuan Free Float Berpotensi Emiten Delisting

NERACA Jakarta – Wujudkan emiten berkualitas, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) perketat aturan delisting atau juga relisting. Hal itu dilakukan…

Ace Hardware Kantongi Laba Bersih Rp204,81 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) membukukan laba bersih sebesar Rp204,81 miliar atau tumbuh…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Vira Widiyasari Jabat Country Manager Visa Indonesia

Visa, pemain utama di dunia dalam pembayaran digital mengumumkan bahwa Vira Widiyasari telah ditunjuk sebagai Country Manager, efektif per tanggal…

SakuraLand Tawarkan Hunian Terjangkau, Berkualitas dan Strategis

Masih tingginya angka backlog perumahan menjadi terbuka potensi pertumbuhan pasar properti. Berdasarkan data Survei Sosio Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023,…

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…