Neraca. GE (General Electric) mengungkapkan hasil “Global Innovation Barometer”, survei tahunan yang kedua, yang menunjukkan bahwa dunia usaha meyakini inovasi sebagai kunci kemakmuran, daya saing, dan penciptaan lapangan kerja. Survei ini juga menunjukkan bahwa situasi ekonomi dan politik yang tidak pasti dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk dapat menghasilkan inovasi yang berarti.
Perekonomian global yang terus dilingkupi ketidakpastian telah berdampak pada kemampuan perusahaan dalam berinovasi, dengan sembilan dari 10 eksekutif melaporkan semakin sukarnya mendapatkan pendanaan dari luar, maupun kecenderungan untuk menghindari risiko. 88 persen dari responden merasakan tantangan yang semakin berat dalam mengakses modal ventura, investor swasta maupun pendanaan dari pemerintah, sementara 77 persen melaporkan penurunan maupun evaluasi ulang dari kemauan perusahaan untuk mengambil risiko.
“Survei tahun ini membuktikan apa yang telah kami rasakan di pasar global, yakni ketidakpastian ekonomi saat ini merupakan tantangan bagi dunia usaha dalam berinovasi,” kata Beth Comstock, Senior Vice President dan Chief Marketing Officer dari GE.
“Kami harap survey ini dapat membuka mata para pimpinan perusahaan agar melihat bagaimana strategi inovasi mereka menghadapi tantangan, dan bagaimana kita mendapatkan solusi. Inovasi adalah motor penggerak yang dapat memenuhi kebutuhan dunia yang terus tumbuh. Inovasi memungkinkan kita menggunakan sumber daya dengan lebih efisien, memroduksi dengan lebih sedikit material, dan menciptakan teknologi yang lebih baik untuk mendukung pasar-pasar dunia menumbuhkan perekonomiannya serta meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.”
GE memperluas studi global ini dengan mensurvei sekitar 3000 eksekutif bisnis senior di 22 negara, yang semuanya berhubungan langsung dengan strategi dan pengambilan keputusan di bidang inovasi di perusahaan masing-masing. Barometer ini dibiayai oleh GE dan dilaksanakan oleh firma independen di bidang riset dan konsultansi StrategyOne untuk mengidentifikasi elemen penggerak serta penghambat bagi inovasi, serta menganalisa persepsi seputar kesempatan berinovasi serta tantangan-tantangannya.
Inovasi dan Pertumbuhan, Dua Hal yang Saling Berkait
Para eksekutif yang disurvei menunjukkan bahwa inovasi makin erat kaitannya dengan daya saing. Dengan membandingkan hasil survey dengan data ekonomi, laporan ini juga menunjukkan bahwa negara-negara dimana kebijakan inovasi bisa dianggap lebih bersaing ternyata menghasilkan pertumbuhan lebih tinggi di banding negara-negara dimana kerangka kebijakannya dianggap tidak kompetitif oleh para eksekutif tersebut.
92 persen eksekutif menyatakan bahwa inovasi adalah elemen penting untuk ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi, dan 86 persen setuju bahwa inovasi adalah cara terbaik untuk menciptakan lapangan kerja bagi negara mereka.
Pasar dimana dunia usaha lebih puas dengan lingkungan politik dan sosial bagi inovasi menghasilkan pertumbuhan GDP lebih tinggi (5.19 persen rata-rata) dibanding pasar dimana dunia bisnisnya mencemaskan atau merasa terancam dengan kebijakan yang ada (2.32 persen rata-rata).
NERACA Jakarta – PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) mengumumkan kolaborasi strategis dengan eMudhra, pakar teknologi keamanan siber global, untuk menjawab…
NERACA Jakarta - Pemerintah resmi mengumumkan kebijakan baru mengenai pemanfaatan teknologi Embedded Subscriber Identity Module (e-SIM) yang akan berkaitan dengan…
NERACA Jakarta - Searce, perusahaan konsultan teknologi modern yang didukung oleh AI dan para engineer handal, telah dinobatkan sebagai…
NERACA Jakarta – PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) mengumumkan kolaborasi strategis dengan eMudhra, pakar teknologi keamanan siber global, untuk menjawab…
NERACA Jakarta - Pemerintah resmi mengumumkan kebijakan baru mengenai pemanfaatan teknologi Embedded Subscriber Identity Module (e-SIM) yang akan berkaitan dengan…
NERACA Jakarta - Searce, perusahaan konsultan teknologi modern yang didukung oleh AI dan para engineer handal, telah dinobatkan sebagai…